36
NI = Net income laba bersih tahun t CFO = Cash flow from operation tahun t
Ait-1 = Total aset pada periode t-1 ΔREVit = Perubahan pendapatan antara tahun t-1 dan tahun t
PPEit = Gross Property, Plant, and Equipment tahun t ΔRECit = Perubahan piutang bersih antara tahun t-1 dan tahun t
DAit = Discretionary accruals pada periode t NDA = Non discretionary accruals
β1, β2, β3 = koefisien regresi
3.6 Metode Analisis Data
Dalam melakukan analisis data digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan
mengumpulkan, mengolah
dan menginterpretasikan
hasil yang
diperoleh.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik, yaitu uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik “Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linier yang berbasis ordinary least square OLS. ” Situmorang dan
Lutfi 2011;100. Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-
syarat yang harus di penuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal,
Universitas Sumatera Utara
37
tidak mengandung multikoloniaritas, dan heterokidastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda perlu dilakukan lebih dahulu pengujian
asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
3.6.1.1 Uji Normalitas
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau resi
dual memiliki distribusi normal.” Ghozali,2013 : 160. Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis
data.Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar
data normal.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat
histogram atau pola distribusi data normal.Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari nilai residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
2. jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi
Universitas Sumatera Utara
38
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam penelitian ini Peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
K-S untuk menguji normalitas data. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
H0 : data residual berdistribusi normal, Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas
“Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
” Ghozali,2013 :105 . Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance tolerance value dan nilai
Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika nilai
tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut. Dan sebaliknya jika tolerance
0,10 dan VIF 10, maka terjadi gangguan multikolinieritas pada penelitian tersebut Ghozali, 2013.
Universitas Sumatera Utara
39
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Ghozali, 2013 :139.
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan metode grafik, maka hanya perlu melihat adanya tidaknya pola tertentu yang
terdapat pada scatterplot. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:
1 titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka nol,
2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah,
3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4
penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu sama lainnya. Ghozali,2013 :110.
Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Run Test. Run Test
dapat digunakan juga untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi
Universitas Sumatera Utara
40
yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak sistematis.
H0 : residual res_1 random acak
HA : residual res_1 tidak random
3.6.2 Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
karena analisis regresi digunakan untuk meneliti pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat serta menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut.
Berdasarkan pembahasan teori, data penelitian, variabel-variabel penelitian, dan penelitian terdahulu maka bentuk persamaan regresi berganda penelitian ini
menggunakan model sebagai berikut: Rumus : KL= α+β1 INT+β2 MANJ+β3 DKI+β4 LEV+β5 KAU+e
Keterangan : α
: konstanta β
: koefisien regresi KL : Kualitas Laba
INT : Kepemilikan Institusional
MANJ : Kepemilikan Manajerial DKI : Dewan Komisaris Independen
Universitas Sumatera Utara
41
LEV : Leverage KAU : Komite Audit
e
: Error Persamaan di atas kemudian dianalisis dengan SPSS dengan tingkat signifikansi 5
α = 0,05. Analisis terhadap hasil regresi dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
3.6.2.1 Uji Koefisien Determinan R
2
Menurut Ghozali 2013 :83, “Koefisien determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable independen.
” Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan sampai dengan
satu. Nilai adjusted R
2
yang mendekati satu berarti kemampuan variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Uji Determinasi, untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas
dan variabel terikat dapat dihitung dengan rumus : D = r
2
x 100 .
Universitas Sumatera Utara
42
3.6.2.2 Uji t Uji Secara Parsial
Menurut Ghozali 2013 :84, ” uji parsial pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen.
” Tujuan dari uji parsial adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual.
Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : 1.
H diterima bila t
tabel
t
hitung
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. 2.
H
a
diterima bila t
hitung
t
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
3.6.2.3 Uji F Uji Secara Serentak
“Uji pengaruh simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara
bersama-sama terhadap
variable dependen
terikat.”Ghozali,2013 :84. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai
berikut:
1. Terima H
tolak H
a
bila F
hitung
≤ F
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
43
2. Tolak H
terima H
a
bila F
hitung
F
tabel
, atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang
signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Penelitian ini bertujuan untk menguji pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit
terhadap Kualitas Laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2012.
Dengan menggunakan teknik purposive sampling maka diperoleh sampel berjumlah 16 dari 41 perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2012.
Perioda dalam penelitian ini meliputi tahun 2011-2012 sebagai penentuan dasar untuk menghitung kualitas laba.
Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel bebas maupun variabel terikat
yang digunakan dalam model analisis regresi untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,
leverage, dan komite audit terhadap kualitas laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara