Proil Anak Berdasarkan Hubungannya dengan Orang Tua

halaman PSAA AL IKHLAS NAHDATUL WATHAN | Kabupaten Lombok Barat | Provinsi Nusa Tenggara Barat

1. Praktek Profesional

a. Maksud dan Tujuan Panti Al-Ikhlas tidak mempunyai pernyataan maksud dan tujuan atau visi misi secara tertulis, namun demikian sesungguhnya panti memiliki maksud dan tujuan yang jelas, yaitu, seperti layaknya panti-panti sosial asuhan anak yang lainnya, panti ini bertujuan membantu anak-anak terlantar maupun yatim piatu agar mendapat kehidupan yang layak serta pendidikan yang memadai agar dapat bermanfaat kelak mereka dewasa. Berikut penuturan Kepala Panti mengenai visi dan misi panti, “Ingin membuat anak-anak yang terlantar itu menjadi orang yang berguna bagi keluraga dan masyarakat. Cuma cita-cita ini belum terwujud karena kekurangan kami, pengurus.” 1 KP Dan berikut 1 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 September 2006 pukul 13.00 WITA s.d selesai, No. Field Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 September 2006 pukul 13.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1.

C. Kualitas Pelayanan

halaman Laporan Penelitian Kualitas Pengasuhan Anak di Panti Sosial Asuhan Anak PSAA di Indonesia penuturan salah seorang staf yang sehari- hari membina anak-anak, “Tujuannya untuk memelihara anak-anak yatim dan terlantar.” 2 S Maksud dan tujuan di atas tentu saja merupa- kan maksud dan tujuan yang dipakai sekarang. Namun sesungguhnya panti ini mem- punyai maksud dan tujuan sendiri pada awal pendiriannya yaitu untuk memakmurkan mas- jid, yang telah diceritakan sendiri oleh pendi- rinya, “Saya pikir karena masjid, memakmurkan masjid, saya lihat hari Jumat saja ditempati, lain harinya kosong, mudah-mudahan anak yatim ini yang meramaikan.” 3 Pd Dari rasa prihatin atas kekosongan masjid itu dia mengumpul- kan anak-anak di kampung setempat dan seki- tarnya untuk mengaji di masjid dekat rumah orang tuanya tersebut, masjid Nurul Jihad, lalu didapatlah 150 anak yang mau mengaji. Pendiri sendiri yang mengajarkan ngaji karena sema- ngat beliau yang baru lulus sekolah Pendidikan Guru Agama. Ketika saatnya pulang kemudian ada 12 anak yang tetap diam di masjid, mereka tidak pulang. Semua anak adalah anak laki-laki, dan karenanya kemudian panti ini merupakan panti asuhan khusus putra. Pendiri kemudian bertanya kepada mereka mengapa tidak pu- lang. Karena mereka menjelaskan bahwa me- reka tidak punya rumah, mereka biasa tinggal di jalan, di pasar dan lain sebagainya, maka pendiri menawarkan mereka untuk tinggal di bangunan bekas madrasah yang sudah tidak lagi dipakai yang berada di seberang masjid. Lalu anak-anak pun mau. Mulai saat itu kedua belas anak tersebut tinggal di sana. Mereka ti- dur di madrasah, sholat, dan mengaji di masjid, dan makan di rumah orang tua pendiri, “Kalo makan mereka saya giring ke sini, ke rumah orang tua saya, ibu saya yang masak.” 4 Pd Mulai saat itu pendiri berusaha mencari dukungan untuk kelangsungan hidup anak-anak tersebut. Jadi sesungguhnya tidak ada niat untuk mendirikan panti asuhan, karena awalnya hanya ingin mera- maikan masjid dengan cara membuat penga- 2 Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- ber 2006 pukul 10.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. 3 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 September 2006 pukul 09.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. 4 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 September 2006 pukul 09.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. jian anak-anak. Setelah ada kedua belas anak itulah dan proses alamiah dalam mencarikan bantuan untuk mereka mengarahkan usaha- usaha tersebut pada pendirian panti asuhan. Dengan cara “bergerilya” atas dasar semangat dan keihklasan, panti ini akhirnya direstui untuk berdiri dengan formal oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah lokal setempat pada tahun 1982. Jadi tidak ada poses perumusan tujuan dan maksud berdirinya panti ini secara for- mal, semua proses inisiatif, direstuinya panti ini berdiri dan pencarian bantuan dana dijalankan secara bertahap oleh pendiri atas semangat meramaikan masjid dan membuktikan akan adanya pertolongan Allah untuk anak-anak terlantar tersebut dan masjidnya seperti di- katakan pendiri sendiri, “Saya ingin membuk- tikan bahwa pertolongan Allah itu ada.” 5 Pd Itulah nilai-nilai yang melatari berdirinya panti. Dan pendiri sekarang merasa sudah bersyu- kur atas keberlanjutan panti ini melaksanakan tugasnya dan kemajuan yang terjadi, beliau berkata, “Saya melihat bahwa pertolongan Allah itu sudah kelihatan.” 6 Pd Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa anak, berikut ini maksud dan tujuan panti menurut mereka. Seorang anak menu- turkan, “Saya pernah dengar dari pengurus, Pak Jaelani, katanya panti ini didirikan untuk mera- maikan masjid.” 7 AI. A1 Kemudian dia melan- jutkan, “Masjid ini sambil menunjuk masjid raya Nurul Jihad yang ada di depan panti, sepi, ramainya hanya hari Jum’at, terus ada ketakutan seperti gereja di agama kristen ramainya hanya hari minggu, makanya terus dicari anak-anak yang mau meramaikan masjid ini.” AI. A1 Anak lain menambahkan, “Untuk menam- 5 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 September 2006 pukul 09.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.2. 6 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 Wawancara dengan pendiri panti pada Sabtu, 16 September 2006 pukul 09.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas21.1.3. 7 Wawancara, anak AI. A1, laki-laki, pada Sabtu, 16 Wawancara, anak AI. A1, laki-laki, pada Sabtu, 16 September 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. 8 Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- ber 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. halaman PSAA AL IKHLAS NAHDATUL WATHAN | Kabupaten Lombok Barat | Provinsi Nusa Tenggara Barat pung anak yatim, anak-anak tidak mampu.” 9 AI. A2 Anak yang lain lagi juga menambahkan, “Menjadikan anak-anak yatim pinter dan diseko- lahkan.” 10 AI. A3 Tampaknya semua pengurus memahami nilai-nilai tersebut seperti ungkap seorang staf, “Kami memahami nilai-nilai yang mendasari pendirian panti ini.” 11 S Dia sendiri merupakan alumni panti asuhan angkatan kedua, jadi dia masih merasakan masa-masa panti asuhan pada masa-masa awal yang sulit. Para pengurus juga memandang bahwa maksud, tujuan, dan nilai yang diusung panti semua berdasarkan kepentingan terbaik un- tuk anak seperti tutur kepala panti, “Ya ini yang terbaik untuk anak.” 12 KP Begitu pula pan- dangan seorang staf, “Ini sudah yang lebih baik daripada apa yang mereka dapat kalau mereka di rumah.” 13 S Menurut penilaian anak-anak, tujuan panti baik untuk kehidupan mereka. Begitu penutur- an beberapa anak seperti, “Saya setuju panti ini meramaikan masjid, biar anak-anak yang ada di panti jadi ahli masjid,” 14 AI. A1 “Saya anak gak punya, bisa dibantu.” 15 AI. A2 Dalam mengelola panti, pengurus selama ini tidak mempunyai pengetahuan tentang peraturan perundangan-undangan dan pedo- man yang terkait dengan panti dan pengasuhan anak. Buku-buku tersebut pun tidak tersedia di panti, seperti pengakuan pengurus bahwa mereka belum pernah tahu apa itu undang-un- dang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, seperti kata kepala panti, “Belum pernah 9 Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- ber 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. 10 Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- ber 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas11.1.1. 11 Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- ber 2006 pukul 10.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas21.1.3. 12 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 September 2006 pukul 13.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas31.1.4. 13 Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- ber 2006 pukul 10.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas31.1.4. 14 Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- ber 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas31.1.4. 15 Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- Wawancara dengan anak pada Sabtu, 16 Septem- ber 2006 pukul 11.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas31.1.4. tahu.” 16 KP Dan juga staf, “Belum tahu.” 17 S b. Kebijakan Perlindungan Anak Child Protection PolicyCPP Panti Al-Ikhlas memang dikelola jauh dari profesionalitas. Pekerjaan sebagai pengurus panti lebih merupakan pekerjaan sosial tanpa pamrih serta merupakan ibadah semata. Oleh karena itu kebanyakan pengurusnya mempu- nyai pekerjaan tetap dan rutin di luar panti sehingga mereka tidak sepanjang waktu dapat mengontrol panti. Ini berakibat pada tata ad- ministrasi panti yang tidak rapi apalagi setelah adanya pembongkaran gedung lama yang membuat arsip-arsip haru dipindah. Sangat se- dikit dokumen yang dapat diakses baik karena memang tidak pernah ada maupun pernah ada namun tidak dilanjutkan lagi. Mengenai kebi- jakan perlindungan anak, dari segi dokumen tertulis dan dari segi kasus yang memerlukan kebijakan khusus perindungan anak panti tidak memilikinya seperti tutur kepala panti, “Belum ada yang dalam bentuk tertulis dan baku. Dan belum ada kasus kekerasan yang bisa dijadikan contoh,” 18 KP dan tutur staf, “Belum dibuat se- cara baku.” 19 S Kalaupun ada kasus, tampak baik kepala panti, staf atau pengurus dan pe- ngasuh apalagi anak-anak belum tahu prose- dur dan respon yang benar terhadap kasus kekerasan pada anak. c. Praktek Perlindungan Anak Berdasarkan pengetahuan staf dan pen- elusuran asesor terhadap anak-anak belum pernah ada anak yang mengalami kekerasan di luar panti sebelum masuk panti. Hal ini dike- tahui staf panti dari riwayat anak yang diceri- takan orang yang membawa anak-anak ketika mendaftar ke panti. Riwayat yang disampaikan secara lisan itulah yang dipegang. Memang staf 16 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 September 2006 pukul 13.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas41.1.5. 17 Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- ber 2006 pukul 10.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas41.1.5. 18 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 Wawancara dengan kepala panti pada Jum’at, 15 September 2006 pukul 13.00 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas51.2.1. 19 Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- Wawancara dengan staf pada Jum’at, 15 Septem- ber 2006 pukul 10.30 WITA s.d selesai, No. Field Record: NTBPA Al-Ikhlas51.2.1.