Tujuan Pernikahan Pandangan Masyarakat Dalam Pernikahan Usia Dini Studi Kasus Di Desa Cikurutug Kecamatan Cikreunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat
31
Diantaranhya adalah: 1.
Beribadah kepada Allah SWT. 2.
Melahirkan atau mendapatkan keturunan-keturunan yang sah yang mampu melahirkan generasi yang akan datang yang mampu berguna bagi bangsa
dan agamanya.
38
Hal ini tercantum dalam surat Al-Nisa ayat 1:
اَ ََ ْوَ لاَ ِِْمل َ٭َلَܮَولٍ َِܱحاَول ٍسْ٬َٿل ْپِملْ َُُٯَلَܮليِ اَالُ ُُابَ لاڊُٯاܓال ُ ااڂٶالاَ هَّأل ََ ل
لُِِْمل اَّبَو لَجِ لاَٽ
لًءا َسِڀَولاًيِثَكل ًَا ل
Artinya : “ Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhan mu yang menjadikan kamu dari diri yang satu dari pada Allah menjadikan istri-
istri dari keduanya Allah menjadikan anak keturunan yang banyak, laki- laki dan perempuan
”. QS. Al-Nisa4:1 Keinginan untuk melanjutkan keturunan merupakan naluri atau
garizah umat manusia bahkan juga garizah bagi makhluk hidup yang diciptakan Allah. Untuk maksud itu Allah menciptakan bagi manusia
nafsu Syahwat yang dapat mendorongnya untuk mencari pasangan hidupnya untuk menyalurkan nafsu syahwat tersebut. Dan untuk
menyalurkan nafsu syahwat tersebut secara sah dan legal adalah melalui lembaga perkawinan, karena Allah akan sangat membenci apabila ada
manusia yang melakukan penyaluran syahwatnya secara tidak legal atau tidak sah baik menurut agama maupun negara, atau yang biasa disebut
atau dikenal dengan nama zina atau berzina. 3.
Untuk mendapatkan keluarga bahagia yang penuh ketenangan hidup dan rasa kasih sayang, serta menjadi keluarga yang sakinah mawaddah
warrahmah, baik itu di dunia maupun di akhirat.
38
Ibid., h. 46
32
4. Untuk menjaga diri dari pandangan mata dari segala sesuatu yang berbau
maksiat dan sebagainya, juga mencegah terjadinya perzinahan yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Sebagai mana hadist yang diriwayatkan oleh Muslim:
39
:َلاَٮلَاَ َسَولِچْيالَعلهلَٵ َصل َ ِِاڂٶالانَألُچْڂَعلهل َ ِِ َ ل ِ ِِاَملِپْبالِپَع ل
ل َ ََْعَم ََ ل ُڅَءاَبْٶَالُ ُُاڄِملَعا َُٖت ْ سال ِپَمل ِ اَب ا شٶا
ل ُپ َصُحَأَول َ َََبْلِٷل هَّغَأل ُچاٿِأَفل ْ اوَ َْْيلَف لْڊ اصٶَلُچْيلَعَفلْع َِٖت ْ سَيلْمَٶل ْپَمولِ ِْܳ٬ْلِٷ
لٌءاَجِولُهلُچاٿِاَفلِم َسمو اܰبٶا
Artinya : “Dari Abdullah bin Masud r.a ia berkata : Rasulullah bersabda kepada kami : “ hai kaum pemuda, apabila diantara kaum kuasa untuk
kawin, hendaklah ia kawin, sebab kawin itu lebih kuasa untuk menjaga mata dan kemaluan : dan barang siapa tidak kuasa hendaklah ia
berpuasa, karena berpuasa itu penjaga baginya. HR.Bukhori dan Muslim
Sedangkan menurut M.Yunus, yang menjadi tujuan dari sebuah perkawinan adalah menuruti perintah Allah untuk memperoleh ketentraman
yang sah dalam masyarakat dengan mendirikan rumah tangga yang damai dan teratur.
40