Merupakan bab terakhir yang berisi tentang penutup. Bab ini

17

BAB II DEFINISI PERNIKAHAN

A. Pengertian Pernikahan

1. Menurut Hukum Islam

Di dalam literatur fiqh yang berbahasa arab Perkawinan atau Pernikahan disebut dengan kata, yaitu nikah اكنلا dan zawaj جاوز. Kata- kata tersebut sangat erat sekali dengan kehidupan sehari-hari dari orang Arab dan juga banyak terdapat dalam Al- qur‟an dan hadits nabi. 16 Sedangkan kata na- ka-ha banyak terdapat dalam Al- qur‟an dengan arti kawin, seperti dalam surat An-Nisa ayat 3: ل ڋَماَتَيْٶال ِِلاڊ ُٖ ِسْٯُܓل اََألْ ُُْ٬ِܭل ْنِإَو ل ل َنْثَملِءا َسِڃٶال َپِملْ َُُٶل َ اَطلاَملاڊُحِٴْځاَف ل ۑلَع ََ ُ َول َ ََُثَو ل لَأل ْܒَٴَلَملاَمل ْوَألً َِܱحاَڊَفلاڊُٶِْܱعَܓل اََألْ ُُْ٬ِܭل ْنِإَف ۚلْ ُُُځاَٽْي لل َ ل َ ِِ ل َنْ َأ ل لاڊُٶڊُعَܓل اََأ ل Artinya: “Dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil terhadap anak yatim maka kawinilah perempuan-perempuan lain yang kamu senangi dua, tiga, atau empat orang, dan jika kamu takut tidak akan berlaku adil, cukup satu orang ” QS.An-Nisa‟4: 3 Karena arti kata nikah berarti “bergabung” لا عم , “hubungan kelamin” إا تمتس ا ع dan juga berarti “akad” jadi adanya dua kemungkinan arti ini karena kata nikah yang terdapat dalam Al- Qur‟an memang mengandung dua arti tersebut. 17 Seperti kata nikah yang terdapat dalam surat An-Nur ayat 32: 16 Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang- Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2006, h. 35 17 Ibid., h. 36 18 لاڊُفَ اَعَتِٶل َٵِئاَبَٮَول ًَڊُع ُشلْ ُُاَڂْلَعَجَول ََْٿُأَول ٍَܳكَ ل ْپِملْ ُُاَڄْٯَلَܮل اِّإل ُ ااڂٶالاَ هَّأل ََ لْڂِعلْ َُُمَْܳكَألانِإ لٌيِبَܭلٌمِلَعل َ اّالانِإلْ ُُاَٯْܓَألِ اّالَܱ ل Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal …” QS. An- Nur24:32 Pengertian pernikahan menurut imam madzhab memiliki pandangan masing-masing,antara lain sebagai berikut a. Imam Abu Hanifah: لْٯَعلُچاٿِ َِل ُ ََِڂٶا لَٮل ََـْٿلُأْ َِلَِܑعْتُمال َ ِْْمل ُْܱيِ٬ُيلٌܱ اًܱ ْص Artinya : “Nikah adalah suatu akad dengan tujuan memiliki kesenangan secara sengaja .” b. Imam Maliki : لَِِلِ ُ ََاتٶالَِܑعاُّملِ اَܳجُمل َََعلٌْܱٯَعلُچاٿَأِبل ُ ََِڂٶَا لْلِم لَيلِܑ للَغ لِْي للُم لْڊ لِج لَب للِٮلَي لَٽلَِت لا لِبلَبلِي لَڄلِܑ للَٮلْب لَُل للَغ لُْي ل Artinya: “Nikah adalah suatu akad yang mengandung ketentuan hukum semata- mata untuk membolehkan watha‟,bersenang-senang dan menikmati apa saja yang ada pada diri seorang perempuan yang boleh dinikahinya ”. c. Imam Syafi‟i : لَولََܑح ََِإل ُپاٽ َضَتَيلٌْܱٯَعل ُ ََِڂٶا لِچِتَ َََْܳتل ْوَألٍجِوْزَتل ْوَألٍ ََْځِإلِْٗ٬َلِبلٍء ْط Artinya : “Nikah adalah suatu akad yang mengandung pemilikan ”wathi” dengan menggunakan kata menikahkan atau mengawinkan atau kata lain yang menjadi sinonimnya ”. d. Imam Hambali : لَعَڊُڇل ُ َاڂٶا لِعاتْٽِت ْ سل ِألْالَِܑعَ٬َّْمل َََعلِܬْيِوْزِتْوَألِ ََْځِإلُِٗ٬لِبلٌِܱٯ Artinya : “ Nikah adalah suatu akad dengan menggunakan lafdz-lafadz inkah atau tazwij untuk manfaat menikmati kesenangan ”.

Dokumen yang terkait

Analisis Karyawan Tetap (Studi Kasus Di: PT. Mujur Timber Di Desa Poriaha Kec. Tapian Nauli Kab. Tapanuli Tengah)

1 31 101

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Pengembangan Masyarakat Sebagai Pendekatan Pengembangan Wilayah Perdesaan. (Studi Kasus pada Industri Geothermal di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)

0 48 410

Perubahan Pola Interaksi Masyarakat Dengan Hutan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

1 11 167

Kepemimpinan Adat Dalam Kepatuhan Masyarakat Pada Norma Adat (Studi Kasus Di Kasepuhan SRI Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi Jawa Barat).

8 67 147

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 2 16

PANTANGAN PERNIKAHAN ADAT JAWA DALAM PERSPEKTIF TOKOH MASYARAKAT Pantangan Pernikahan Adat Jawa dalam Perspektif Tokoh Masyarakat (Studi Kasus Desa Ketangirejo Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan).

0 1 13

FENOMENA PERNIKAHAN USIA DINI DALAM KONTEKS HIMPITAN EKONOMI: Studi Kasus di Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut.

2 8 46

PANDANGAN MASYARAKAT ISLAM TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN SINJAI TENGAH (STUDI KASUS TAHUN 2013-2015)

0 1 88

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

0 0 117