Sehingga total subjek penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 102 orang untuk setiap kelompoknya.
3.6.Cara Kerja Penelitian
Penelitian ini memiliki tahapan kerja sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
2. Memberikan inform concent kepada subjek penelitian
3. Pengambilan data demografi dan kebiasaan merokok subjek
penelitian : Subjek penelitian mengisi 2 buah kuisioner. kuisioner yang
pertama adalah kuisioner yang di dalamnya berisikan pertanyaan yang ditujukan untuk mengetahui data demografi dan kebiasaan merokok
subjek penelitian.
4. Penilaian kualitas hidup subjek penelitian :
Subjek penelitian mengisi kuisioner SF – 36v2.
5. Pengolahan data
3.7.Pengolahan Data
Data yang sudah diisikan pada kuisioner data demografi dimasukkan ke dalam microsoft excel untuk pendataan. Sementara data yang diisikan pada kuisioner SF
– 36v2 selanjutnya akan dihitung secara manual dengan panduan scoring yang
direkomendasikan oleh Research and Develpment Corporation RAND . Selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan SPSS v16. Data yang diperoleh
dianalisa secara deskriptif untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasi.Normalitas distribusi data di uji dengan Uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 50.
Uji hipotesis untuk membandingkan skor fisik dan skor mental pada perokok dengan non perokok diuji dengan menggunakan Uji t-test tidak berpasangan dan
untuk data dengan distribusi data tidak normal diuji dengan menggunakan uji Mann Whitney.Dilihat nilai p value, nilai p0.05 menunjukkan terdapat perbedaan
signifikan skor kualitas hidup perokok dibandingkan dengan non perokok. Sementara itu untuk menentukan siginifikansi hubungan antara skor kualitas hidup dengan
tingkat ketergantungan nikotin digunakan uji Spearman.
26
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekitar kelurahan Pisangan, dengan jumlah subjek penelitian yang berhasil dikumpulkan berjumlah 41 orang. Hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti serta sulitnya mencari subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditentukan.
4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik dari 41subjek penelitian meliputi usia, status pendidikan, jumlah rokok yang dikonsumsi, serta lamanya merokok, seperti terlihat pada tabel 4.1 di
bawah ini. Pada tabel 4.1. menunjukkan dari keseluruhan jumlah subjek penelitian 41
orang terbagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok merokok dan bukan perokok yang masing
– masingnya berjumlah 16 orang untuk kelompok perokok dan 25 orang untuk kelompok bukan perokok. Masing
– masing kelompok memiliki rentang usia dari 17 tahun sampai 50 tahun.
Pada kelompok perokok, usia paling banyak berada pada kelompok usia 25 –
34 tahun yang berjumlah 6 orang 26,8 . Sementara status pendidikan yang paling banyak adalah SMP tamat SD yang berjumlah 13 orang 31,7 . Selain itu pada
kelompok perokok 1 orang 2,4 telah merokok 5 tahun, 4 orang 9,8 telah merokok 5
– 10 tahun, dan 20 orang 20,8 telah merokok 10 tahun. Pada kelompok perokok didapatkan 8 orang 19,5 mengkonsumsi rokok 10 batang
per hari dan 17 orang 41,5 mengkonsumsi rokok 11 – 20 batang perhari. Pada
tabel 4.1. juga memperlihatkan dari 25 orang yang termasuk kelompok perokok, kebanyakannya telah mengalami adiksi ringan 11 orang 26,8 .
Pada kelompok bukan perokok, kelompok usia paling banyak adalah 17 – 24
tahun yang berjumlah 11 orang 26,8 . Sementara itu jika dilihat dari status pendidikan yang terbanyak adalah S1 tamat SMA yang berjumlah 9 orang 22 .
Pada kelompok bukan perokok seluruhnya tidak mengalami adiksi nikotin. Tabel 4.1. Karakteristik subjek penelitian n = 41
Bukan perokok Perokok
N N
Usia
17 – 24 tahun
11 26,8
3 9,8
25 – 34 tahun
2 4,9
6 26,8
35 – 44 tahun
1 2,4
5 17,3
45 – 50 tahun
2 4,9
1 7,3
Median min – maks
23,50 18 – 50
34,00 17 – 60
Total
16 39
25 61
Pendidikan
SD tidak tamat SD 2
4,9 13
31,7 SMP tamat SD
3 7,3
11 26,8
SMA tamat SMP 2
4,9 1
2,4 S1 tamat SMA
9 22
Total
16 39
25 61
Lama merokok
Tidak ada 16
39 5 tahun
1 2,4
6 – 10 tahun
4 9,8
10 tahun 20
48,8
Total
16 39
25 61
Jumlah rokok
0 batang 16
39 10 batang
8 19,5
11 – 20 batang
17 41,5
Total 16
39 25
61
Adiksi nikotin
Tidak adiksi 15
39 1
2,4 Adiksi ringan
11 26,8
Adiksi ringan – sedang
10 24,4
Adiksi sedang 3
7,3
Total 16
39,0 25
61
4.1.2. Hasil Analisa Skor Kualitas Hidup
Tabel 4.2. Hasil uji statistik skor fisik dan skor mental
Perokok Bukan perokok
Nilai p
Skor fisik
0,099 Median Nilai minimal
– maksmal
83,00 54 – 96
88,50 59 –100
Skor mental
0,048 Median Nilai minimal
– maksmal
78,00 51 – 100
89,00 60 – 100
Gambar 4.1. Skor fisik laki – laki perokok dan bukan perokok
Gambar 4.2. Skor mental laki – laki perokok dan bukan perokok
Berdasarkan tabel 4.3.diperoleh nilai median skor fisik pada perokok 83,00 dengan rentang 54
– 96, sementara pada kelompok bukan perokok memiliki median skor fisik 88,50 dengan rentang 59
– 100. Hal ini memperlihatkan kelompok perokok memiliki median skor fisik yang lebih rendah dibanding kelompok bukan perokok.
Namun hal ini tidaklah signifikan secara statistik, hal ini dikarenakan nilai p yang dihasilkan dari uji statistik adalah 0,099 0,05 . Hal yang serupa juga terjadi pada
rerata skor mental kelompok perokok yang lebih rendah dari kelompok bukan perokok 78,00 : 89,00 , namun juga tidak bermakna secara statistik P = 0,048.