Karakteristik Subjek Penelitian Definisi Operasional

Gambar 4.2. Skor mental laki – laki perokok dan bukan perokok Berdasarkan tabel 4.3.diperoleh nilai median skor fisik pada perokok 83,00 dengan rentang 54 – 96, sementara pada kelompok bukan perokok memiliki median skor fisik 88,50 dengan rentang 59 – 100. Hal ini memperlihatkan kelompok perokok memiliki median skor fisik yang lebih rendah dibanding kelompok bukan perokok. Namun hal ini tidaklah signifikan secara statistik, hal ini dikarenakan nilai p yang dihasilkan dari uji statistik adalah 0,099 0,05 . Hal yang serupa juga terjadi pada rerata skor mental kelompok perokok yang lebih rendah dari kelompok bukan perokok 78,00 : 89,00 , namun juga tidak bermakna secara statistik P = 0,048. 4.2.Hasil Analisa Skor Fisik dan Skor Mental Dengan Tingkat Adiksi Nikotin Tabel 4.3. Hasil uji statistik skor fisik dan skor mental dibandingkan dengan tingkat adiksi nikotin Tidak adiksi N = 16 Adiksi ringan N = 11 Adiksi ringan – sedang N = 10 Adiksi sedang N = 3 Skor fisik Median min- maks 88 59-100 86 69-89 83 64-94 60 54-68 Skor mental Median min- maks 89 57-100 78 65-94 85 72-100 53 51-69 Gambar 4.3. Skor fisik pada tingkat ketergantungan nikotin Gambar 4.4. Skor mental pada tingkat ketergantungan nikotin Berdasarkan tabel 4.3. didapatkan median skor fisik pada subjek penelitian yang tidak adiksi 88, dengan rentang skor 59 – 100. Sementara pada subjek penelitian yang mengalami ketergantungan nikotin ringan 86, dengan rentang skor 69 – 89. Pada subjek penelitian yang mengalami ketergantungan nikotin ringan – sedang 83, denan rentang skor 64 – 94. Pada subjek penelitian yang mengalami ketergantungan nikotin sedang 60, denan rentang skor 54 – 68. Berdasarkan tabel 4.3. didapatkan median skor mental pada subjek penelitian yang tidak adiksi 89, dengan rentang skor 57 – 100. Sementara pada subjek penelitian yang mengalami ketergantungan nikotin ringan 78, dengan rentang skor 65 – 94. Pada subjek penelitian yang mengalami ketergantungan nikotin ringan – sedang 85,

Dokumen yang terkait

Deteksi salivary flow rate pada laki-laki perokok dan non-perokok

2 15 82

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) dan Kapasitas Vital Paksa (KVP) antara Laki-Laki Perokok dan Bukan Perokok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 4 10

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

PENDAHULUAN Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 4

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 4