39
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Pada penelitian ini, dari hasil perbandingan nilai rerata skor fisik antara laki - laki perokok dan laki - laki bukan perokok didapatkan rerata skor fisik laki - laki
perokok lebih rendan jika dibandingkan dengan laki - laki bukan perokok meskipun tidak bermakna secara statistik, hal ini dikarenakan jumlah sempel yang tidak
memenuhi dari jumlah yang dibutuhkan pada penelitian ini serta kurangnya proses matching subjek penelitian. Sementara hasil serupa didapatkan pada perbandingan
nilai rerata skor mental antara laki - laki perokok dan laki - laki bukan perokok dimana rerata skor mental laki - laki perokok lebih rendah. Naun hasil ini juga tidak
bermakna secara statistik dikarenakan penyebab yang sama dengan tidak bermaknanya perbandingan rerata skor fisik.
5.2. Saran
1. Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan tema yang sama, namun dengan
jumlah sempel yang lebih banyak atau sesuai dengan sempel yang dibutuhkan. Serta peneliti selanjutnya lebih memperketat proses matching pada sempel
penelitian, sehingga lebih mengeliminir faktor perancu yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan tools yang lebih spesifik untuk
mengukur kualitas hidup pada peroko, sehingga mampu menggambarkan kualitas hidup secara lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Artana B, Rai n. Tingkat Ketergantungan Nikotin dan Faktor - faktor
Yang Berpengaruh Pada Perokok di Desa Panglipuran Tahun 2009. Jurnal Peny. Dalam. 2010; 111. Hlm 24
– 27. 2.
Vogl M, Wenig C, Leidl R, Pokhrel S. Smoking and Health Related Quality of Life in English General Population : Implication For
Economics Evaluation. BMC Public Health. 2012; 12203. Hlm 5 – 7.
3. Laaksonen, M ; Rahkonen, O ; Martikhainen, P ; Karvonen, S.. Smoking
and SF – 36 health functioning. Prev. Med. 2006; 42206. Hlm 6 – 8.
4. Fayers PM. Machin, David. Quality Of Life : assasment, analysis, and
interpretation New York: John Willey Ltd; 2000. Hlm 37 – 74.
5. H. Developing a model of quality of life in epilepsy : the contribution of
neuropsychology. Epilepsia. 1993; 3414. Hlm 9 – 10.
6. Albert W, Neil R, Michelle M, Fredric O, Klemens B, Marsh M, et al.
Changes in Quality of Life during hemodialysis and Peritoneal Dialysis Treatment: Generic and Disease Specific Measuresl. J Am Soc Nephro.
2004. Hlm 11 – 12.
7. Kiki A, Harmani K, Radi B. Penilaian kualitas hidup pasien pasca bedah
pintas koroner yang mengalami rehabilitasi fase III. Jurnal Kardiologi Indonesia. 2007; 28189. Hlm 9.
8. Covinsky KE, Wu AW, Landefeld S, Connors AF, Philips RS, Tsevat J,
Dawson NV, et al. Health Status Versus Quality Of Life In Older Patients: Does The Distinction Matter? Am J Med. 1999; 106435. Hlm 13
– 14. 9.
Ware J, Sherbourne C. The MOS 36- Item Short Form Health Survey SF- 36. Conceptual Framework and Item selection. Medical Care. 1992;
30473. Hlm 5 – 6.
10. Testa M, Simonson D. Assesment of Quality of Life outcomes. The New
England Journal of Medicine. 1996. Hlm 3 – 4.
11. John E. SF-36 Health Survey Update. 2000.
12. Pradono J, D H, Puti S. Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Menurut
International Classification Of Functioning, Disability And Health ICF dan Hal Yang Mempengaruhinya jakarta: Pusat Penelitian dan