Kuisioner SF – 36 Landasan Teori

 Perokok ringan, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 1 – 10 batang perharinya.  Perokok sedang, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok antara 11 – 20 batang perharinya.  Perokok berat, adalah seseorang yang mengkonsumsi rokok lebih dari 20 batang perharinya. Selain itu menurut Leventhal dan Clearly, seseorang akan menjadi perokok melalui beberapa tahapan, diantaranya : 17  Tahap preparation, yaitu suatu tahap diamana seseorang mulai membayangkan kenikmatan melalui apa yang didengar atau secara visual.  Tahap initiation, yaitu suatu tahap dimana seseorang mulai memutuskan apakah dia akan melanjutkan konsumsi rokok atau tidak.  Tahap becoming smoker, yaitu dimana seseorang mulai rutin mengkonsumsi rokok 4 batang perharinya.  Tahap maintainance of smoking, dimana seseorang mulai menjadikan kebiasaan merokok sebagai suatu kegiatan yang ditujukan untuk mendapatkan efek fisiologis yang menyenangkan. Semakin awal seseorang merokok maka akan semakin sulit untuk berhenti merokok, selain itu rokok juga memiliki dose – response effect, artinya semakin muda seseorang meroko maka efeknya semakin berbahaya bagi kesehatannya. 17 Selain itu untuk menklasifikasikan perokok, juga dapat digunakan suatu indeks yang bernama Indeks Brinkman. Indeks Brinkman diukur dengan mengalikan banyaknya rokok yang dikonsumsi perharinya dengan lamanya merokok. Dari hasil pengalian tersebut dapat diklasifikasikan menjadi, perokok ringan : 0 – 200, perokok sedang : 200 – 600, perokok berat : 600. 17 2.1.3.3.Kandungan Rokok Bahan – bahan yang terkandung dalam rokok merupaka paduan dari berbagai macam zat – zat kimia berbahaya. Dari sebuah penelitian satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan kurang lebih 4.000 zat kimia berbahaya. Secara umum bahan – bahan ini dapat dikelompokkan menjadi komponen gas 92 dan sisanya partikel yang akan terkondensasi menjadi suatu partikulat. Asap yang dihasilkan dari sebatang rokok dibagi menjadi 2 macam yaitu asap yang akan terhirup oleh si penghisap mine stream smoke dan asap yang akan dihembuskan ke udara bebas side stream smoke . 19 Komponen gas yang terkandung dalam asap rokok berupa karbon monoksida, amoniak, asam hidrosinat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Sementara itu komponen partikel yang terkandung di dalam asap rokok berupa tar, indol, nikotin, karbazol, dan kresol. Zat – zat ini sangatlah beracun, mnegiritasi, dan dapat menimbulkan kanker karsinogenik . Kadar nikotin pada rokok kretek berkisar 4 – 5 mg sementara pada rokok filter 5 mg. Sementara itu kandungan karbon monoksida lebih banyak terkandung dalam rokok filter. 19 2.1.3.4.Efek Negatif Dari Merokok Kebiasaan merokok dapat memberikan dampak yang berbahaya pada berbagai organ di dalam tubuh dan dapat menimbulkan berbagai penyakit, dan pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya resiko berkembangnya penyakit yang terkait rokok dengan menghindari atau mengurangi kebiasaan konsumsi rokok. Selain itu merokok menjadi salah satu dari penyebab yang dapat dihindari terhadap resiko kematian dini, hal ini dibuktikan dari hasil survey yang menunjukkan merokok dapat menjadi penyebab dari 80 kematian akibat COPD dan 90 kematian akibat kanker paru. Selain itu merokok menjadi penyebab kematian dini pada laki - laki dan wanita di Amerika Serikat.Selain itu kebiasaan merokok pada wanita hamil dapat mempengaruhi baik kesehatan si ibu maupun bayinya baik sebelum ataupun setelah melahirkan. 20,21,22

2.1.4. Adiksi Nikotin

Nikotin merupakan zat berbahaya atau ― racun saraf ― yang poten. Dampak utama nikotin yangterdapat dalam tembakau adalah ketergantungan adiksi yang merupakan suatu fenomenaprilaku yang kompleks dengan sebab akibat yang luas dari mekanismemolekuler ke interaksi sosial. Adiksi nikotin terjadi karena interaksi antara nikotin dengan Nicotinic Acetylcholin Receptor nAChRs yang merupakan reseptor nikotin di otak pada daerah mesolimbik dopamin system di ventral tegmentalarea neuron yang mengawali aktivasi sistem syaraf pusat termasuk system mesoaccumbens dopamine. Reseptor nikotin mengaturpelepasan dopamin. Nikotin merubah aktifitas ventral tegmental area untukmeningkatkan pelepasan dopamin. Dopamin adalah suatu senyawa katekolamin yangpenting pada otak mamalia, yang mengontrol fungsi aktivitas lokomotorik,kognisi, emosi, reinforsmen positif , dan regulasi endokrin. 23

2.1.5. Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Hidup

Merokok dapat menyebabkan penurunan terhadap taraf kesehatan secara umum, seperti kesan terhadap kondisi kesehatannya yang memburuk. Selain itu merokok dapat menyebabkan meningkatnya ketidakhadiran seseorang perokok pada pekerjaannya, serta meningkatkan frekuensi penggunaan layanan kesehatan yang berdampak pada besarnya biaya yang digunakan oleh perokok baik untuk berobat maupun untuk konsumsi rokok . Tentu kesemuanya sangat mempengaruhi taraf kualitas hidup. 20 Jika dilihat dari zat – zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok, sudah menjadi sebuah kepastian rokok dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh orang yang mengkonsumsinya. Dari hasil survey yang dilakukan oleh British National Health Service NHS menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan penyakit yang diakibatkan konsumsi rokok pada tahun 2005 2006 mencapai 5,2 miliyar euro, hal tersebut membuktikan bahwa konsumsi rokok juga memiliki dampak buruk yang cukup signifikan terhadap kondisi

Dokumen yang terkait

Deteksi salivary flow rate pada laki-laki perokok dan non-perokok

2 15 82

Peran Rokok Terhadap Kualitas Hidup: Evaluasi menggunakan kuesioner SF-36v2 antara perokok dan non perokok laki-laki

1 19 74

Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) dan Kapasitas Vital Paksa (KVP) antara Laki-Laki Perokok dan Bukan Perokok di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 4 10

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 3 16

VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) PADA LAKI-LAKI PEROKOK Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Pada Laki-Laki Perokok.

0 4 11

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

PERBEDAAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK PERTAMA (VEP1) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 0 13

PENDAHULUAN Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 4

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP1) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 4