Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

liii 2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang timbul sebagai akibat dari kondisi ekonomi tersebut. 3. Modifikasi laporan auditor bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi tersebut berdampak terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Informasi yang perlu diungkapkan oleh manajemen terdiri dari empat komponen berikut ini: 1. Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pasifik pada umunya. 2. Uraian tentang tindakan manajemen dalam memberikan respon atas memburuknya kondisi ekonomi tersebut. 3. Uraian tentang rencana tindakan manajemen yang belum di implementasikan. 4. Pernyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi tersebut tergantung atas kebijakan ekonomi dan moneter yang akan diambil oleh pemerintah Indonesia, yang berada diluar kendali perusahaan.

C. Penelitian Terdahulu

Berikut ini akan dipaparkan mengenai penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. liv 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eko Budi Setyarno, dkk 2006, tentang “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern ”, bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Adapun dalam penelitian tersebut menggunakan 295 perusahaan manufaktur untuk dijadikan sampel dalam penelitiannya, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok auditee dengan opini audit going concern dan kelompok opini audit non going concern . 2. Dalam penelitian Agrianti Komalasari A 2004 mengungkapkan dalam hipotesisnya yang menyatakan bahwa kualitas auditor lebih cenderung memengaruhi auditor dalam memberikan opini audit going concern, ternyata ditolak. Koefisien variabel ini menunjukkan arah negatif berbeda dengan ekspektasi sebelumnya argumentasinya adalah KAP Big Five sebagai pengukur KAP berkualitas dalam penelitiannya, merupakan KAP yang mempunyai frekuensi 79,9 dari jumlah samplenya. Namun dalam penelitiannya pula dinyatakan bahwa rasio profitabilitas yang diwakili dengan return on assets lebih cenderung memengaruhi auditor dalam memberikan opini going concern. 3. Penelitian lain yang berhubungan dengan opini audit going concern dilakukan oleh Budi Manggala 2002. Dalam penelitiannya, diperoleh lv kesimpulan bahwa kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 1997 yang mengalami krisis moneter, berdampak pada pemberian opini going concern pada perusahaan auditan auditee yang telah diaudit oleh auditor independen. 4. Cybinski dan Winsor 2003 dalam penelitiannya, menyatakan bahwa opini going concern dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi atas tekanan atau risiko kebangkrutan. Dimana dalam pengambilan keputusan atas opini going concern tersebut, dapat pula ditambahkan dua model prediksi kebangrutan, yaitu analysis of US Trade dan Service Industry Failures. 5. Sedangkan penelitian mengenai rasio keuangan dalam memprediksi kondisi tekanan kebangkrutan yang terjadi pada suatu perusahaan telah dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Emanuel Kristiadji 2003. Dalam penelitiannya diungkapkan bahwa rasio keuangan yang paling menonjol, adalah rasio profit margin, rasio financial leverage, rasio likuiditas: current ratio, dan rasio pertumbuhan. 6. Penelitian mengenai rasio keuangan dalam memprediksi financial distress suatu perusahaan juga dilakukan oleh Muliaman D Hadad, dkk 2003. Hasil dari penelitian ini, menyatakan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan. Dalam Muliaman D Hadad, dkk 2003 rasio keuangan yang lebih menonjol lvi untuk memprediksi financial distress suatu perusahaan adalah rasio-rasio likuiditas. 7. Kautsar R. Salman 2002, dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa, rasio keuangan dalam hal ini adalah leveragesolvency, activity rato, profitability, growth ratio, dan liquidity ratio merupakan faktor-faktor signifikan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecurangan pelaporan keuangan. Hal ini karena faktor-faktor tersebut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kecenderungan perusahaan melakukan kecurangan pelaporan keuangan.

D. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 118 116

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Analisis Pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Price Earning Ratio (PER) Sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 15 112