Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media

BAB IV ANALISIS BERITA DENGAN PENDEKATAN FRAMING

A. Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media

1. Problem Identification

Kompas Cyber Media mengidentifikasi pernikahan Syekh Puji sebagai kasus hukum. Dua dari tiga berita yang ada, ditampilkan dari segi hukum. Dari berita tersebut dijelaskan bahwa Syekh Puji telah melakukan pelanggaran hukum. Kompas Cyber Media meminta pendapat dari Menteri Agama dan Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Dr Asrorun Niam. Keduanya menyatakan bahwa pernikahan Syekh Puji walaupun sah secara hukum fikih tetapi tetap haram karena bisa menimbulkan bahaya. Selain itu, bila mengacu pada UU perkawinan, pernikahan tersebut tidak sah. Maftuh Basyuni bahkan mendukung tindakan Komnas Perlindungan Anak yang akan menuntut Syekh Puji karena telah menikah dengan Ulfah yang baru berusia 12 tahun. Kompas.com. Senin, 27 Oktober 2008 Kompas Cyber Media juga menampilkan suara Jaringan Peduli Perempuan dan Anak JPPA yang menyatakan bahwa tindakan Syekh Puji merupakan tindakan eksploitasi pada anak. Syekh Puji juga melakukan pelanggaran secara sekaligus, diantaranya terhadap UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak, Kitab UU Hukun Pidana KUHP, UU No 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, serta UU No 13 tahun 2004 tentang ketenagakerjaan. Kompas.com. Sabtu, 25 Oktober 2008

2. Causal Interpretation

Dalam keseluruhan beritanya Kompas Cyber Media memposisikan Syekh Puji sebagai aktor alias penyebab masalah ini. Hal ini sangat terlihat banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Syekh Puji berkaitan dengan pernikahannya dengan Lutfiana Ulfah yang masih di bawah umur.

3. Moral Evaluation

Perilaku Syekh Puji sangat tidak dibenarkan. JPPA bahkan menuduh bahwa perbuatan Syekh Puji sebagai tindakan eksploitasi anak, merendahkan derajat serta martabat perempuan terlebih perbuatan Syekh Puji dianggap mengambil keuntungan dengan mengatasnamakan agama.

4. Treatment Recommendation

Kompas Cyber Media menawarkan melalui JPPA bahwa kasus ini harus ditindak tegas. Menurut Kepala Bagian Operasional I Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Jateng Ajun Komisaris Besar, Nelson P Purba, agar tidak ada masyarakat yang menganggap sebagai bagian dari budaya dan menjadi nilai-nilai dalam masyarakat. Tabel 5: Temuan Analisis Frame Kompas Cyber Media Judul Isi BeritaWawancara Sumber Berita Kak Seto Temui Syekh Puji Rencana pertemuan Kak Seto dengan Syekh Puji; membahas tentang rencana teknik perpisahan Syekh Puji dengan Ulfah. Seto Mulyadi sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia. Menag: Syekh Puji Bisa Terkena Sanksi Pendapat Menag bahwa Syekh Puji telah melanggar UU yang berlaku di Indonesia tentang perkawinan karenanya harus dikarenakan sanksi. Maftuh Basyuni sebagai Menteri Agama dan Dr Asrorun Niam sebagai Wakil Sekertaris Komisi Fatwa MUI. Syekh Puji Dilaporkan Ke Polda Jateng JPPA melaporkan tindakan Syekh Puji yang menikahi anak dibawah umur serta telah melakukan pelanggaran yang intinya ini merupakan kasus hukum. Agnes Widanti sebagai Ketua JPPA dan Nelson P Purba sebagai Kepala Bagian Operasional I Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Jateng Ajun Komisaris Besar serta FX Sunarno sebagai Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal. MUI Minta Masyarakat Tak Ikut-ikutan Syekh Puji MUI Jawa Tengah meminta masyarakat agar tidak terpengaruh dan ikut- ikutan dengan tindakan Syekh Puji yang menikahi anak di bawah umur. Sekretaris Umum MUI Jateng, Ahmad Rofiq, di Semarang Polisi Harus Aktif Sikapi Tindakan Syekh Puji Koordinator Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Semarang, mengatakan, seharusnya polisi bertindak aktif menyikapi tindakan Syekh Puji, pengusaha dari Semarang yang telah melanggar hukum pidana dengan menikahi anak di Agnes Widanti sebagai Ketua JPPA bawah umur. Syekh Puji Titipkan Istri ke Mertua Niat Syekh Puji untuk hidup serumah dengan istrinya lutfianah Ulfah harus ditunda dulu. Setelah KPA mendesak Syekh Puji agar membatalkan. Pernikahan dengan Ulfah yang melanggar UU perkawinan, juga atas protes beberapa kalangan, akhirnya Puji menyerah. Ia mengembalikan Ulfah kepada orangtuanya. Kak Seto Seto Mulyadi sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak Nasional dan tim pengacara Puji, Teguh Samodra dan Ramdlon Naning, wakil Majelis Ulama Indonesia MUI Jawa Tengah KH. Tadzkir Mansyur dan KH. Syamsu Ro’i, serta Kepala Seksi Penerangan Islam Departemen Agama Kabupaten Semarang Sutejo Bajuri, dan Suroso Orangtua Lutfianah Ulfah,

B. Temuan Analisis Frame Republika Online