Bajuri, dan Suroso Orangtua
Lutfianah Ulfah,
B. Temuan Analisis Frame Republika Online
1. Problem Identification
Republika Online menampilkan berita mengenai orang-orang yang terkait dengan Syekh Puji, yakni pengacaranya R Sedya Prayogo Pangestu, SH.
Pengacaranya dinilai tidak mempunyai kapasitas sebagai pengacara Syekh Puji, karena dia merupakan Anggota DPRD, menjabat sebagai Ketua Badan
Kehormatan Kabupaten Semarang. Selain itu, berdasarkan Pasal 3 Ayat 1 Kode Etik Advokat Indonesia mengatur bahwa seorang advokat selama menjadi
pejabat negara tidak dibenarkan untuk berpraktik sebagai advokat dan namanya tidak boleh digunakan oleh kantornya. Pasal 20 Ayat 3 UU No 18 tahun 2003
tentang advokat yang menyebutkan bahwa advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas profesinya sebagai advokat selama memangku jabatan
tersebut.
Selain itu, Republika Online juga memberitakan mengenai pemeriksaan polisi terhadap orang-orang yang berkaitan dengan masalah ini sebagai saksi. Mereka
adalah Kepala SMPN I Bawen Restu Kuncurani, Staf Kantor Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Joko Mujianto dan Kepala Desa Randugunting Susianto.
Dalam hasil pemeriksaan, Kepala SMPN I Bawen menyatakan bahwa ia pernah
menerbitkan surat pindah sekolah kepada Ulfah untuk melanjutkan pendidikan ke sebuah pondok pesantren. Sementara itu, Kepala Desa Randugunting
menyatakan bahwa pernah menerima surat izin menikah yang disampsaikan oleh Syekh Puji.
Dan juga, Republika Online memberitakan tentang anggapan Meutia Hatta selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan yang mengatakan bahwa proses
hukum Syekh Puji harus dilanjutkan meski yang bersangkutan mengaku sudah mengembalikan anak yang dinikahinya kepada orang tuanya. Disamping itu,
orangtua anak yang bersangkutan juga harus dikenai sanksi karena berdasarkan undang-undang, orangtua harus melindungi dan merawat anaknya. Syekh Puji
dianggap telah malakukan beberapa pelanggaran sekaligus, yaitu UU Perkawinan, UU Perlindungan Anak dan UU Ketenagakerjaan karena anak-anak
tersebut, kabarnya akan dipersiapkan untuk mengelola beberapa perusahaannya.
2. Causal Interpretation
Dalam pemberitaannya Republika Online memposisikan Kepala SMPN I Bawen, Restu Kuncurani, Staf Kantor Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang,
Joko Mujianto, Kepala Desa Randugunting, Susianto dan Pengacara Syekh Puji, R Sedya Prayogo Pangestu, SH, dan Menteri Pemberdayaan Wanita, Meutia
Hatta sebagai sumber berita.
3. Moral Evaluation
Ada dua penilaian yang terdapat dalam berita yang ditampilkan dalam Republika Online. Yang pertama, masalah Syekh Puji merupakan masalah moral, hal ini
terlihat dari pernyataan sejumlah anggota Lembaga Swadaya Masyarakat LSM dan Aktivis Pembela Perempuan dan Anak di Jawa Tengah yang menyatakan
bahwa pernikahan Syekh Puji dengan anak di bawah umur dinilai melanggar UU Perlindungan Anak.
Kedua, masalah Syekh Puji dinilai sebagai kasus hukum. Hal ini berkaitan dengan pengacaranya, yaitu R Sedya Prayogo Pangestu, SH. Sedya dinilai telah
melakukan pelanggaran Pasal 3 Ayat 1 Kode Etik Advokat Indonesia mengatur bahwa seorang advokat selama menjadi pejabat negara tidak dibenarkan untuk
berpraktik sebagai advokat dan namanya tidak boleh digunakan oleh kantornya. Pasal 20 Ayat 3 UU No 18 Tahun 2003 tentang advokat yang menyebutkan
bahwa advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan tugas prosfesinya sebagai advokat selama memangku jabatan tersebut.
4. Treatment Recommendation
Solusi yang ditawarkan oleh Republika Online terhadap penilaian yang mengarah pada masalah moral adalah bahwa Syekh Puji harus ditindak sesuai
dengan pelanggaran yang telah dilakukannya. Sedangkan solusi yang ditawarkan pada masalah hukum adalah bahwa R Sedya Prayogo Pangestu, SH minimal
ditegur atau dipecat bila terbukti melakukan pelanggaran yang dituduhkan kepadanya.
Secara ringkas, berikut adalah perbandingan antar isu yang ditampilkan dalam media RepublikaOnline.
Tabel 6:
Temuan Analisis Frame Republika Online
Judul Isi Beritawawancara
Sumber Berita
Pernikahan Syekh Puji, Polisi
Periksa Tiga
Saksi
Pernyataan tiga saksi Susianto, Restu dan
Joko tentang pernikahan Syekh Puji dan juga isu
pelanggaran terhadap
UU Perlindungan Anak
Restu Kuncurani, Joko Mujianto,
Susianto dan Kapolwiltabes
Semarang Kombes
Pol. Masjhudi
Kapasitas Pengacara Syekh
Puji
Dipertanyakan
Mengungkapkan siapa Sedya Prayogo Pangestu,
SH yang menjadi pengacara Syekh Puji
dan masalah kepastian
Sedya akan statusnya
Ketua BK DPC Ikadin kota
Semarang Rangkay
Margana, SH.
Polwiltabes Mulai Periksa Saksi
Pernikahan Bocah Aparat Powiltabes
Semarang, melakukan pemeriksaan terhadap
tiga saksi dalam pernikahan Syekh Puji
Restu Kuncurani Kepala SMPN 1
Bawen, Staf Kantor Kecamatan Jambu,
Kabupaten Semarang, Joko
Mujianto, dan Susianto Kepala
Desa Randugunting Kecamatan Klepu,
Kabupaten Semarang.
Meutia Hatta: Harus ada Sanksi
Untuk Syekh Puji Syekh Puji dan orangtua
Ulfah harus dikenakan sanksi walaupun Ulfah
telah dikembalikan kepada orangtuanya,
karena Syekh Puji telah melakukan beberapa
pelanggaran hukum sekaligus.
Meutia Hatta, sebagai Menteri
Negara Pemberdayaan
Perempuan
Syekh Puji Minta Maaf dan Siap
Ceraikan Lutfianah
Syekh Puji dalam pertemuannya dengan
Kak Seto Ketua Umum Komnas Perlindungan
Anak meminta maaf dan siap ceraikan Lutfianah
Ulfah. Seto Mulyadi Kak
Seto Ketua Umum Komnas
Perlindungan Anak, dan Sinto Ari
Wibowo kuasa hukum Syekh Puji
dan Lutfianah Ulfah.
C. Temuan Analisis Frame Media Online Lain