Analisis Deskriptif Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Penyaluran Kredit, dan Efisiensi Operasi terhadap Profitabilitas Bank (Studi kasus Pada Bank Persero Periode Tahun 2009 - 2012)

75 mendapat izin sebagai bank devisa. Pada tahun 2000 BTN ikut dalam program rekapitulasi. Pada tahun 2002 Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus pinjaman tanpa subsidi untuk perumahan. Saat ini BTN telah memiliki 659 cabang kantor konvensional, 50 cabang kantor syariah, 9 kantor layanan prioritas, dan 1.227 mesin ATM dengan total aset 89,2 triliun rupiah. Selain itu BTN telah bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dengan jumlah outlet 2.922 jaringan kantor pos online di seluruh Indonesia.

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah gambaran umum variabel penelitian berdasarkan data observasi. Data yang dideskripsikan berupa satuan kuantitatif dengan analisis statistik yang disusun pada tabel. Tabel deskriptif berisi informasi data observasi variabel dari masing – masing sampel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi: ROA Return On Assets sebagai variabel terikat serta DPK Dana Pihak Ketiga, CAR Capital Adequacy Ratio, LDR Loan to Deposit Ratio dan BOPO Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebagai variabel bebas. 76 a. Analisis Deskriptif Return On Assets ROA Tabel 4.1 ROA Bank Persero Dalam Periode 2009 - 2012 sumber: data diolah Dari tabel diatas pada tahun 2009 didapat nilai rata – rata ROA sebesar 2,38 sementara nilai ROA tertinggi sebesar 3,92 diraih BRI pada triwulan pertama dan nilai ROA terendah sebesar 1,26 terjadi pada BTN di triwulan kedua. Sementara pada tahun 2010 didapat nilai rata – rata nilai ROA sebesar 2,90 atau meningkat 0,52 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai ROA tertinggi sebesar 2,90 Bank Triwulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Bank Mandiri BMRI I 2,46 2,93 4,55 3,25 II 2,67 2,93 3,66 3,35 III 2,87 3,06 3,52 3,47 IV 3,13 3,50 3,37 3,55 Bank Rakyat Indonesia BBRI I 3,92 3,71 4,41 5,11 II 3,61 3,51 4,44 4,87 III 3,47 3,65 4,67 4,87 IV 3,73 4,64 4,93 5,15 Bank Negara Indonesia 46 BBNI I 1,91 2,51 2,82 2,76 II 1,62 2,34 3,05 2,81 III 1,57 2,61 2,96 2,81 IV 1,72 2,49 2,94 2,92 Bank Tabungan Negara BBTN I 1,35 2,32 1,93 1,99 II 1,26 2,02 1,82 1,98 III 1,33 2,10 1,77 2,01 IV 1,47 2,05 2,03 1,94 Rata - Rata 2,38 2,90 3,30 3,30 Tertinggi 3,92 4,64 4,93 5,15 Terendah 1,26 2,02 1,77 1,94 77 dicapai oleh BRI pada triwulan keempat dan nilai ROA terendah sebesar 2,02 terjadi pada BTN pada triwulan kedua. Pada tahun 2011 didapat nilai rata – rata ROA sebesar 3,30 atau meningkat 0,4 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai ROA tertinggi sebesar 4,93 diraih BRI pada triwulan keempat dan nilai ROA terendah sebesar 1,77 terjadi pada BTN di triwulan ketiga. Sementara pada tahun 2012 didapat nilai rata – rata nilai ROA sebesar 3,30 yang nilainya sama dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai ROA tertinggi sebesar 5,15 dicapai oleh BRI pada triwulan keempat dan nilai ROA terendah sebesar 1,94 terjadi pada BTN pada triwulan keempat. b. Dana Pihak Ketiga DPK Dari tabel DPK pada tahun 2009 didapat nominal rata – rata DPK sebesar 175,72 triliun rupiah sementara nominal DPK tertinggi sebesar 299,72 triliun rupiah diraih BMRI pada triwulan keempat dan nominal DPK terendah sebesar 32,24 triliun rupiah terjadi pada BTN di triwulan pertama. Sementara pada tahun 2010 didapat nilai rata – rata nominal DPK sebesar 199,66 triliun rupiah atau meningkat 23,94 triliun rupiah dibanding tahun sebelumnya. Sementara nominal DPK tertinggi sebesar 332,72 triliun rupiah dicapai oleh BMRI 78 pada triwulan keempat dan nominal DPK terendah sebesar 36,41 triliun rupiah terjadi pada BTN pada triwulan pertama. Tabel 4.2 DPK Bank Persero Dalam Triliun Rupiah Periode 2009 – 2012 sumber: data diolah Pada tahun 2011 didapat nominal rata – rata DPK sebesar 227,72 triliun rupiah atau meningkat 28,05 triliun rupiah dibanding tahun sebelumnya. Sementara nominal DPK tertinggi sebesar 380,23 triliun rupiah diraih BMRI pada triwulan keempat dan nominal DPK terendah sebesar 46,11 triliun rupiah terjadi pada BTN di triwulan pertama. Sementara pada tahun 2012 didapat nominal rata – rata DPK sebesar Bank Triwulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Bank Mandiri BMRI I 255,98 299,72 324,16 360,73 II 270,04 302,10 328,40 375,04 III 283,98 295,87 338,07 248,59 IV 299,72 332,72 380,23 435,45 Bank Rakyat Indonesia BBRI I 203,10 241,49 290,57 336,96 II 216,34 256,05 294,62 371,14 III 220,08 257,01 309,71 373,13 IV 254,11 328,55 372,14 436,09 Bank Negara Indonesia 46 BBNI I 162,14 170,90 183,82 214,22 II 164,21 180,19 194,95 235,72 III 160,03 179,02 198,63 231,51 IV 184,59 189,37 224,75 248,99 Bank Tabungan Negara BBTN I 32,24 36,41 46,11 60,70 II 33,36 38,45 48,25 62,40 III 32,61 41,41 50,32 65,55 IV 38,95 45,33 58,65 75,78 Rata - Rata 175,72 199,66 227,71 258,25 Tertinggi 299,72 332,72 380,23 436,09 Terendah 32,24 36,41 46,11 60,70 79 258,25 triliun rupiah atau meningkat 30,54 triliun rupiah dibanding tahun sebelumnya. Sementara nominal DPK tertinggi sebesar 436,09 triliun rupiah dicapai oleh BRI pada triwulan keempat dan nominal DPK terendah sebesar 60,70 triliun rupiah terjadi pada BTN pada triwulan pertama. c. Capital Adequacy Ratio CAR Tabel 4.3 CAR Bank Persero Dalam Periode 2009 - 2012 sumber: Bank Indonesia data diolah Dari tabel diatas pada tahun 2009 didapat nilai rata – rata CAR sebesar 15,15 sementara nilai CAR tertinggi sebesar 21,49 diraih BTN pada triwulan keempat dan nilai CAR Bank Triwulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Bank Mandiri BMRI I 15,30 15,96 18,54 17,54 II 14,02 14,50 16,65 16,15 III 14,14 13,25 16,13 16,08 IV 15,43 13,36 15,34 15,48 Bank Rakyat Indonesia BBRI I 14,91 15,44 15,62 17,36 II 14,60 14,11 14,79 16,00 III 13,50 13,36 14,84 15,95 IV 13,20 13,76 14,96 16,95 Bank Negara Indonesia 46 BBNI I 15,00 13,09 18,36 18,11 II 14,30 13,32 17,34 16,76 III 15,51 12,02 16,65 17,05 IV 13,78 18,63 17,63 16,67 Bank Tabungan Negara BBTN I 16,68 20,43 17,13 16,89 II 15,59 18,99 15,85 15,59 III 15,00 17,22 15,46 15,22 IV 21,49 16,74 15,03 17,69 Rata - Rata 15,15 15,26 16,27 16,59 Tertinggi 21,49 20,43 18,54 18,11 Terendah 13,20 12,02 14,79 15,22 80 terendah sebesar 13,02 terjadi pada BRI di triwulan keempat. Sementara pada tahun 2010 didapat nilai rata – rata nilai CAR sebesar 15,26 atau meningkat 0,11 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai CAR tertinggi sebesar 20,43 dicapai oleh BTN pada triwulan pertama dan nilai CAR terendah sebesar 12,02 terjadi pada BNI pada triwulan ketiga. Pada tahun 2011 didapat nilai rata – rata CAR sebesar 16,27 atau meningkat 1,01 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai CAR tertinggi sebesar 18,54 diraih BMRI pada triwulan pertama dan nilai CAR terendah sebesar 14,79 terjadi pada BRI di triwulan kedua. Sementara pada tahun 2012 didapat nilai rata – rata nilai CAR sebesar 16,59 atau meningkat 0,32 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai CAR tertinggi sebesar 18,11 dicapai oleh BNI pada triwulan pertama dan nilai CAR terendah sebesar 15,22 terjadi pada BTN pada triwulan ketiga. . d. Loan to Deposit Ratio LDR Dari tabel LDR pada tahun 2009 didapat nilai rata – rata sebesar 79,74 sementara nilai LDR tertinggi sebesar 113,08 diraih BTN pada triwulan ketiga dan nilai LDR terendah sebesar 59,15 terjadi pada BRI di triwulan 81 keempat. Sementara pada tahun 2010 didapat nilai rata – rata nilai LDR sebesar 82,99 atau meningkat 3,35 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai LDR tertinggi sebesar 116,29 dicapai oleh BTN pada triwulan kedua dan nilai LDR terendah sebesar 61,89 terjadi pada BMRI pada triwulan pertama. Tabel 4.4 LDR Bank Persero Dalam Periode 2009 - 2012 sumber: data diolah Pada tahun 2011 didapat nilai rata – rata LDR sebesar 85,28 atau meningkat 2,29 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai LDR tertinggi sebesar 112,27 diraih BTN pada triwulan ketiga dan nilai LDR terendah sebesar 67,93 Bank Triwulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Bank Mandiri BMRI I 61,79 61,89 67,93 78,97 II 60,23 64,22 73,43 81,42 III 60,43 69,62 76,25 82,23 IV 59,15 65,44 71,65 77,66 Bank Rakyat Indonesia BBRI I 81,35 86,53 85,75 84,03 II 85,33 88,26 90,22 82,13 III 87,35 88,98 89,06 85,23 IV 80,88 75,17 76,20 79,85 Bank Negara Indonesia 46 BBNI I 68,76 67,23 73,27 74,36 II 70,97 68,21 76,08 73,61 III 74,60 68,64 78,29 76,82 IV 64,06 70,15 70,37 77,52 Bank Tabungan Negara BBTN I 101,96 114,11 110,33 102,77 II 104,66 116,29 110,79 108,30 III 113,08 114,63 112,27 110,44 IV 101,29 108,42 102,56 100,90 Rata - Rata 79,74 82,99 85,28 86,02 Tertinggi 113,08 116,29 112,27 110,44 Terendah 59,15 61,89 67,93 73,61 82 terjadi pada BMRI di triwulan pertama. Sementara pada tahun 2012 didapat nilai rata – rata nilai LDR sebesar 110,44 atau meningkat 0,74 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai LDR tertinggi sebesar 110,44 dicapai oleh BTN pada triwulan ketiga dan nilai LDR terendah sebesar 73,61 terjadi pada BNI pada triwulan kedua. e. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Tabel 4.5 BOPO Bank Persero Dalam Periode 2009 – 2012 sumber: data diolah Dari tabel BOPO pada tahun 2009 didapat nilai rata – rata sebesar 81,72 sementara nilai BOPO tertinggi sebesar Bank Triwulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Bank Mandiri BMRI I 78,76 69,59 58,31 65,82 II 75,92 70,67 64,79 64,60 III 74,01 70,16 65,33 63,56 IV 70,72 66,43 67,22 63,93 Bank Rakyat Indonesia BBRI I 74,00 70,78 69,12 61,31 II 78,64 73,70 69,44 61,81 III 78,85 73,63 67,93 61,76 IV 77,66 70,86 66,69 59,93 Bank Negara Indonesia 46 BBNI I 84,96 77,08 70,50 72,56 II 86,74 78,03 70,17 72,13 III 86,58 75,80 72,89 71,98 IV 84,86 75,99 72,58 70,99 Bank Tabungan Negara BBTN I 88,79 82,38 82,91 81,18 II 89,59 83,97 83,90 80,54 III 89,22 83,03 84,14 80,26 IV 88,29 82,39 81,75 80,74 Rata - Rata 81.72

75.28 71.73

69.57 Tertinggi

89.59 83.97

84.14 81.18

Terendah 70.72

66.43 58.31

59.93 83 89,59 diraih BTN pada triwulan kedua dan nilai BOPO terendah sebesar 70,72 terjadi pada BMRI di triwulan keempat. Sementara pada tahun 2010 didapat nilai rata – rata nilai BOPO sebesar 75,28 atau menurun 6,44 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai BOPO tertinggi sebesar 83,97 dicapai oleh BTN pada triwulan kedua dan nilai BOPO terendah sebesar 66,43 terjadi pada BMRI pada triwulan keempat. Pada tahun 2011 didapat nilai rata – rata BOPO sebesar 71,73 atau menurun 3,55 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai BOPO tertinggi sebesar 84,14 diraih BTN pada triwulan ketiga dan nilai BOPO terendah sebesar 58,31 terjadi pada BMRI di triwulan pertama. Sementara pada tahun 2012 didapat nilai rata – rata nilai BOPO sebesar 69,57 atau menurun 2,16 dibanding tahun sebelumnya. Sementara nilai BOPO tertinggi sebesar 81,18 dicapai oleh BTN pada triwulan pertama dan nilai BOPO terendah sebesar 59,93 terjadi pada BRI pada triwulan keempat.

2. Pengujian Asumsi Klasik