19 tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank
devisa. d. Dilihat dari segi cara menentukan harga
1 Bank berdasarkan prinsip konvensional Mayoritas bank yang beroperasi di Indonesia berdasarkan
prinsip konvensional. Ciri khas prinsip konvensional antara lain menetapkan bunga sebagai harga jual untuk produk
simpanan maupun pinjaman. Selain itu bank yang berdasarkan prinsip konvensional menetapkan biaya
– biaya dalam nominal atau presentase tertentu seperti biaya
administrasi, sewa, atau biaya lainnya. 2 Bank berdasarkan prinsip syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah adalah bank yang menerapkan aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antar bank dengan pihak lain baik dalam hal untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau mencari
keuntungan bagi bank berdasarkan prinsip syariah.
3. Rasio
– Rasio Keuangan Bank
Menurut Lukman Dendawijaya 2003:58 Rasio keuangan bank merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam
membuat analisis
laporan keuangan.
Rasio keuangan
bank
20 menggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah
lainnya. Menurut Martono 2010:81 Berikut beberapa jenis rasio yang
digunakan dalam suatu bank: a. Rasio Likuiditas
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang
– hutangnya. Dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi
permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Oleh karena itu bank dikatakan likuid apabila:
1 Bank tersebut memiliki cash asset sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya,
2 Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya, tetapi memiliki asset atau
aktiva lainnya misalnya surat berharga yang dapat dicairkan sewaktu
– waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya, dan
3 Bank tersebut
mempunyai kemampuan
untuk menciptakan cash asset yang baru melalui bentuk
hutang. Berikut ini adalah beberapa rasio likuiditas yang dapat
diukur melalui:
21 1
Quick Ratio Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan aktiva lancer yang lebih
likuid yang dimilikinya. �� � � =
Kas + Efe₂ + P₀utang Hutang ₃ancar
×
2 Loan to Deposit Ratio LDR Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit
– kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya.
LDR = ₂red₀t yang d₀sa₃ur₂an
dana p₀ha₂ ₂et₀ga ×
3 Loan to Assets Ratio Rasio ini untuk ini untuk mengukur kemampuan
bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bak yang tersedia.
� � � � =
₂red₀t yang d₀sa₃ur₂an tota₃ aset
×
22 b. Rasio Solvabilitas Capital
Rasio permodalan sering juga disebut juga rasio solvabilitas dapat dihitung dengan rasio kecukupan modal atau capital
adequacy ratio CAR. Analisis solvabilitas digunakan untuk:
Ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian
– kerugian yang tidak dapat dihindarkan, Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan aset yang
tidak terpakai dan lain – lain,
Alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan
Dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja
dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendali oleh pemilik modal pada bank tersebut.
CAR = Moda₃ Ban₂ ₄oda₃ ₀nt₀ + ₄oda₃ pe₃eng₂ap
Tota₃ ATMR
c. Rasio ProfitabilitasRentabilitas Rasio rentabilitas selain untuk mengetahui kemampuan bank
dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaannya.
23 Berikut adalah beberapa rasio untuk menghitung
profitabilitasrentabilitas: 1 Return On Assets ROA
Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan.
ROA = ₃aba tahun ber₁a₃an
tota₃ aset ×
2 Gross Profit Margin GPM Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam
menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. GPM =
Pendapatan operas₀ − beban operas₀ B₀aya operas₀
×
3 Net Profit Margin Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam
menghasilkan laba bersih sebelum pajak net income ditinjau dari sudut pandang operasinya.
� � � = ₃aba bers₀h sebe₃u₄ pa₁a₂
pendapatan operas₀ ×
d. Rasio Resiko Usaha Bank Setiap jenis usaha selalu dihadapkan pada berbagai resiko,
begitu pula resiko yang dihadapinya. Resiko – resiko ini dapat
pula diukur secara kuantitatif melalui rasio sebagai berikut:
24 1 Deposit Risk Ratio
Rasio ini memperlihatkan resiko yang menunjukan kemungkinan kegagalan bank dalam memenuhi kewajiban
kepada para nasabah yang menyimpan dananya diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh bank yang
bersangkutan. �
� � � � = ₄oda₃ ₂ese₃uruhan
dana p₀ha₂ ₂et₀ga ×
2 Interest Rate Risk Ratio Rasio ini memperlihatkan resiko yang mengukur
kemungkinan bunga interest yang diterima oleh bank lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkan
oleh bank. �
� � � � = has₀₃ bunga
b₀aya bunga ×
e. Rasio Efisiensi Usaha Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah
telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna, maka secara kuantitatif tingkat efisiensi yang telah dicapai
oleh manajemen bank yang bersangkutan juga dapat diukur melalui rasio efisiensi usaha sebagai berikut:
25 1 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
BOPO Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan
biaya operasi atau biaya intermediasi terhadap pendapatan yang diperoleh bank. Semakin kecil rasio BOPO maka
semakin baik kondisi bank tersebut. BOPO =
beban operas₀ona₃ pendapatan operas₀ona₃ ×
2 Leverage Multiplier Ratio Rasio ini umtuk mengukur kemampuan manajemen
suatu bank didalam mengelola aktiva yang dikuasainya, mengingat atas penggunaan aktiva tetap tersebut bank
harus mengeluarkan sejumlah biaya tetap. �
� � � � = tota₃ aset
₄oda₃ ×
3 Asset Utilazation Ratio Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen
suatu bank dalam memanfaatkan aktiva yang dikuasai untuk memperoleh total income.
� � � ��� � � � =
pendapatan operas₀ + pendapatan non operas₀ tota₃ aset
×
26 4 Operating Ratio
Rasio ini untk mengukur rata – rata biaya operasional
dan biaya non operasional yang dikeluarkan bank untuk memperoleh pendapatan.
� � � � = b₀aya operas₀ + b₀aya non operas₀
pendapatan operas₀ ×
4. Profitabillitas Bank