Bank Konvensional Yang Membuka Unit Usaha Syariah UUS

digunakan untuk mencatat penyertaan yaitu metode harga perolehan cost method dan pencatatan dengan Equity method sebagai investasi yang melebihi 20 saham pada perusahaan anak, jelas perusahaan induk parent company akan dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan anak. 86 Modal awal Bank DKI Syariah yang diberikan oleh bank konvensionalnya adalah Rp. 2.000.000.000,- untuk produk pembiayaan akan diberikan proporsi lebih besar untuk skim mudharabah, Bank DKI Syariah menargetkan dapat menghimpun DPK sebesar lebih dari Rp. 20.000.000.000,- pembiayaan Rp. 3.000.000.000,- dan total aset Rp. 40.000.000.000. 87

2. Bank Konvensional Yang Membuka Unit Usaha Syariah UUS

Bank konvensional yang membuka unit usaha syariah UUS wajib memelihara dua rekening giro dalam rupiah, masing-masing satu rekening untuk kantor pusat bank dan satu rekening untuk UUS. Bagi bank konvensional yang berstatus bank devisa dan memiliki UUS, maka selain diwajibkan memelihara dua rekening giro dalam rupiah tersebut, wajib pula memelihara dua rekening giro dalam valuta asing dolar Amerika Serikat di Kantor Pusat Bank Indonesia. 88 Bank Konvensional yang mengkonversi total menjadi bank umum syariah berbeda ketentuannya, disamping modal minimum sebesar Rp. 1 86 Ibid., h. 191-193 87 Company Profile , Bank DKI Syariah. h. 2 88 Bank Indonesia, Informasi Mengenai Peraturan Bank Indonesia Bagi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah , Bank Indonesia: Februari 2000, h. 6 Triliun sesuai dengan PBI No. 735PBI Tahun 2005 tertanggal 30 September 2005, BUS juga harus beroperasi tanpa menggunakan layanan office channeling dan aspek permodalan lebih independent tanpa campur tangan bank konvensional Persentase Giro Wajib Minimum GWM Jumlah Harian Saldo Giro Rata-rata DPK Tanggal Tanggal Tanggal 1 s.d. 7 8 s.d. 15 16 s.d. 23 24 s.d. akhir bulan 1 s.d. 7 8 s.d. 15 16 s.d. 23 24 s.d. akhir bulan 16-23 bulan sebelumnya 24 s.d. akhir bulan sebelumya 1 – 7 bulan yang pertama 8 – 15 bulan yang sama TABEL 4. Perhitungan Persentase GWM Maraknya pertumbuhan perbankan syariah dimulai sekitar tahun 2000, setelah lahirnya UU No. 10 tahun 1998 yang salah satu pasalnya menyebut tentang bank dengan prinsip syariah, sebagai amandemen UU No. 7 tahun 1992 sesuai pada isi pembukaan latar belakang skripsi yang penulis paparkan. Setelah melihat banyaknya bank umum syariah BUS seperti Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri BSM dan Bank Mega Syariah lalu ekspansi ke daerah, BPD dulu ; Bank Pembangunan Daerah melihat potensi perbankan syariah ini di daerah masing-masing cukup menggiurkan. Perkembangan cabang BUS di daerah ini cukup baik, makin memberikan stimulasi BPD untuk membuka sendiri unit usaha syariah UUS pada masing-masing BPD. Bank JABAR merupakan BPD pertama yang membuka unit usaha syariah UUS pada tahun 2000, dan 4 empat tahun kemudian pada awal triwulan 2004 Bank DKI juga membuka unit usaha syariah UUS. Sejak semester 2004 hingga pertengahan 2007 ini sudah bertambah 12 BPD yang memiliki UUS yaitu BPD Riau, BPD Sumatera Utara, Aceh, BPD Kalsel, NTB, SUMSEL, KALBAR, DIY, KALTIM, Nagari SUMBAR, JATIM, dan Sulawesi Selatan. Dibukanya UUS pada 14 BPD ini melalui riset potensi pasar masing-masing daerah, disamping dukungan pemilik dalam hal ini Pemprov dan juga DPRD. Jumlah bank syariah dan jaringan kantor layanannya yang masih terbatas, 3 Bank Umum Syariah ditambah 23 unit usaha syariah UUS. Adapun lembaga perbankan konvensional di Indonesia yang membuka unit usaha syariah UUS antara lain BNI-UUS, BRI-UUS, BTN-UUS, Bank IFI- UUS, Bank Bukopin-UUS, Bank Danamon-UUS, BII-UUS, HSBC-UUS, LB Salam Lipobank-UUS, Bank Niaga-UUS, Permata-UUS, Bank DKI-UUS, dll serta 164 kantor layanan pada posisi Mei 2007 di dalam negeri Indonesia. 89 89 Rizqullah, Ketua Bidang Perbankan Masyarakat Ekonomi Syariah, Implementasi Sistem Ekonomi Islam dan Tantangannya , Artikel yang dimuat dalam Majalah Sharing, 15 th Ekonomi Islam di Indonesia Majalah Ekonomi Bisnis Syariah, Edisi Khusus 1 Tahun, 2007, h. 25 Tidak terkecuali industri perbankan global berlomba-lomba membuka unit usaha syariah dalam berbagai metode. Penduduk Muslim di Asia mencapai setengah dari populasi Muslim sedunia. HSBC Amanah salah satu bank internasional akan memisahkan layanan syariahnya di Malaysia. Unit usaha syariah akan dibuat menjadi lembaga keuangan tersendiri. Malaysia dianggap potensial untuk mengembangkan layanan syariah lantaran populasi Muslim dan pertumbuhan industri keuangan syariah yang leading untuk kawasan Asia. Untuk operasional tersebut, HSBC Amanah telah mengajukan permohonan ke bank sentral Malaysia. Layanan yang ditawarkan antara lain pengelolaan keuangan wealth management, reksa dana, dan produk dana pension. Selanjutnya produk ini juga ditawarkan ke Indonesia, dan negara dengan populasi Muslim lainnya di Asia. Demikian dilontarkan Managing Director HSBC Mohamed Ross Mohd Din. Ekspansi HSBC Amanah ke Asia bersaing dengan Standard Chartered Plc, ABN Amro Holding, Allianz AG. Perkiraan lembaga pemeringkat Standard and Poor’s total aset mencapai 500 miliar US dan tumbuh diatas 10 per tahun. Khusus di industri keuangan Islam, termasuk aset bank Islam, diperkirakan tumbuh menjadi 2,8 triliun tahun 2010 dibanding 1 triliun saat ini. Perkiraan itu dibuat oleh Islamic Financial Boar dan Islamic Developmnt Bank IDB. 90 90 Seluruh tulisan dalam uraian diatas disarikan dari beberapa literatur artikel yang menjelaskan tentang perkembangan perbank syariah. Adapaun literature-literatur tersebut

B. Aspek Sarana dan Pelayanan i.Penerapan Kebijakan Sistem