BAB II TINJAUAN UMUM BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
A. Pengertian Bank
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata bank memiliki arti yayasan keuangan yang mengurus simpan-menyimpan, pinjam-meminjam uang.
12
Dalam Kamus Bahasa Indonesia pula, bank diartikan sebagai badan atau lembaga
keuangan yang fungsi utamanya memberikan jasa kredit dan ikut berperan dalam kelancaran lalu lintas pembayaran, dan peredaran uang. Sedangkan dalam kamus
bahasa Inggris bank mempunyai arti tepi, tumpukan, dan menyimpan uang.
13
Secara etimologi kata bank berasal dari bahasa Italia Banco, yang berarti meja, dan Bangue dalam bahasa Prancis. Dahulu para penukar uang melakukan
pekerjaan mereka di pelabuhan-pelabuhan tempat para kelasi kapal, para pengembara dan wiraswastawan yang turun naik kapal. Para penukar itu
meletakan uang penukaran diatas meja banco dihadapan mereka.
14
Secara terminologi bank memiliki pengertian lembaga yang mendapat izin untuk mengerahkan dana masyarakat berupa simpanan dan menyalurkan dana
kepada masyarakat berupa pinjaman sehingga berfungsi sebagai sarana perantara bagi penabung depositor, saver, dan investor yang mengalami surplus dana
12
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PN, Balai Pustaka, 1985, h. 88
13
Peter Salimdan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991 edisi ke 1, h. 141
14
J.W. Gilbert, Dikutip oleh Muh, Zuhri, Riba dalam Al-Qur’an dan Masalah Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, h. 20
dengan peminjam borrower yang mengalami deficit dana dalam membiayai usaha yang dilakukannya. Atau dapat dikatakan bank merupakan lembaga
perantara Intermediary Institution yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat srplus unit dan menyalurkan dana kepada masyarakat deficit unit.
15
Sedangkan definisi bank menurut G.M. Verryn Stuart, “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat
pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral”.
16
Menurut pasal 1 point 2 UU No. 101998 tentang perbankan, bank didefinisikan sebagai “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Adapun pengertian Bank menurut Global Association of Risk Profesional GARP dan Badan Sertifikasi Manajemen Risiko BSMR; 2005: A3; Bank
adalah suatu lembaga yang telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan utama menerima deposito, memberikan pinjaman, menerima dan menerbitkan
cek.
17
Sementara pengertian bank Islam menurut Ensiklopedia Islam, Bank Islam adalah. “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang, yang
15
H.M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, Jakarta, Penerbit Bangkit, 1992 cet. 2, h. 1
16
J.W. Gilbert, Sepert dikutip oleh Muh, Zuhri, h. 1
17
Ferry N. Idroes, Sugiarto, Manajemen Risiko Perbankan Dalam konteks Kesepakatan Basel dan Peraturan Bank Indonesia
, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, cet. I. h. 3
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam”.
18
Namun pengertian bank Islam secara umum dapat didefinisikan sebagai bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’at Islam atau bank yang tata cara operasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.
19
Bank Syariah
20
dapat pula diartikan sebagai lembaga keuangan yang mengadakan atau menjalankan semua aktivitas perbankan, kecuali dalam hal
pemungutan dan pemberian bunga atas modal.
21
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, “bank Islam adalah bank yang operasinya berdasarkan prinsip syariah tersebut secara
teknis yuridis disebut Bank Berdasarka Bagi Hasil”. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, istilah yang dipakai adalah istilah “Bank
Berdasarkan Prinsip Syariah”. Karena operasinya berpedoman pada ketentuan- ketentuan syariah Islam, maka bank Islam disebut pula “Bank Syariah”.
22
18
Warhum Sumitro, Asas – Asas Perbankan Islam dan Lembaga – Lembaga Terkait, Asuransi Takaful dan BMUI
, Jakarta : PT. Raja Grafondo Persada, 1996, cet 1, h. 1-2
19
H. Karnaen Perwaatmadja, MPA dan H. M. Syafi’i Antonio,M.Ec, Apa Dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992, cet. 1, h. 1
20
Pengertian Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang
operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam, Ensiklopedia Hukum Islam, Abdul Aziz Dahlan, dkk, khtir Baru Van Hoeve, Jakarta, 1997, h. 1994
21
Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Persfektif Islam, Jakarta : Rajawali Press, 1987, ed, 1, cet. 1, h.101
22
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalm Tata Hukum Perbankan Indonesia
, Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1999, h. 20
B. Tinjauan Umum Bank Konvensional