Tujuan Pendirian Bank Syariah

2. Tujuan Pendirian Bank Syariah

Arah tujuan bank syariah harus disesuaikan dengan bermuamalat menurut ketentuan syari’at Islam serta situasi dan kondisi di Indonesia, baik dibidang ekonomi sosial budaya, hukum maupun politik. Hal tersebut untuk menghindari benturan-benturan bahkan pertentangan satu sama lain karena kehadiran bank syariah yang relatif masih baru dariada bank konvensional. Sehinga bank syariah dapat hidup berdampingan dan berkompetisi secara sehat dengan bank-bank yang telah ada dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian bank syariah akan terjamin kelangsungan hidupnya ditanah air Indonesia. Menurut Dr. Ir. H.M. Amin Aziz tujuan pendirian bank syariah adalah: 55 a. Berusaha membuktikan bahwa konsep perbankan menurut syari’at Islam dapat beroperasi, tumbuh dan berkembang melebihi bank-bank dengan sistem lain. b. Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat banyak. c. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan. d. Berkembangnya lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan akan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat banyak sehingga menggalakkan usaha ekonomi masyarakat 55 H. M. Amin Azis., Mengembangkan Bank Islam di Indonesia h. 6-8 banyak dengan antara lain memperluas jaringan lembga-lembaga keuangan ke daerah-daerah terpencil. e. Ikhtiar ini sekaligus mendidika dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara ekonomis, berperilaku bisnis dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendirian Bank Muamalat Indonesia BMI sebagai bank syariah pertama di Indonesia memiliki beberapa tujuan, baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Tujuan umum Bank Muamalat Indonesia BMI adalah: 56 a. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga akan semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, sebagai akibat dari praktik-praktik kegiatan ekonomi yang tidak Islami. b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan yang selama ini partisipasi masyarakat memanfaatkan lembaga perbankan masih kurang sebagai akibat dari sikap keraguan terhadap hukum bunga bank. c. Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, sehingga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menggalakkan ekonomi rakyat, dengan antara lain emperluas jaringan perbankan ke daerah-daerah terpencil. d. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara ekonomi berprilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 56 H. Karnaen Perwaatmadja, dan H. M. Syafi’i Antonio, h. 85-86 Adapun tujuan khusus secara fundamental dari pendirian Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut: 57 a. Memberikan kesempatan kepada orang-orang Islam khususnya dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama Islam untuk berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin adanya kebersamaan, keadilan dan pemerataan pendaatan. b. Memberikan lapangan kerja, sekaligus mendidik kepada orang-orang yang kurang mampu atau pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya, sehingga mampu berwirausaha dan memiliki prospek bisnis yang cerah. c. Memberikan pembinaan kepada pengusaha produsen baik kecil maupun besar, petani maupun pengrajin berupa kredit pemilikan barang-barang modal dan bahan baku. d. Memeberikan pembinaan kepada pedagang perantara guna membantu pemecahan pemasaran bagi produsen dengan memberikan kredit berupa barang dagangan kepada para perantara yang berminat menjualkan barang hasil produksi pengusaha yang dibina bank syariah. e. Mengembangkan usaha bersama dengan jalan memberikan kredit investasi berupa barang modal dan bahan baku dengan sistem bagi hasil. 57 H. M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia. 6-8

3. Azas Operasional Bank Syariah