ini,telah disetujui peningkatan modal dasar perseroan dalam rencana Undang-Undang Perbankan Syariah tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi 5 milyar. Peningkatan
tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui surat Keputusan No. C-04029HT.01.04.TH.2004.
B. Visi Misi PT. BPR Syariah AlSalaam
Untuk lebih mengefektifkan jalannya roda operasional BPR Syariah AlSalaam, maka bank ini mengacu kepada visi dan misi yang telah disepakati dan
ditetapkan serta berlaku dilingkungan kerja BPR Syariah AlSalaam. Visi PT. BPR Syariah AlSalaam adalah menjadi BPR Syariah terbesar di Indonesia. Sedangkan
misi dari PT. BPR Syariah AlSalaam ialah menjadi keuangan yang menghasilkan produk dan jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan situasi yang
kondusif bagi
pemerataan pembangunan
perekonomian sektoral
dengan berorientasikan pada pengembangan usaha kecil dan menegah menuju kesejahteraan
bagi stokeholder
2
. Untuk mencapai visi misi tersebut BPR AlSalaam telah menghasilkan berbagai varian produk dan jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat
dalam rangka mendukung pengembangan usahanya
C. Prinsip Operasional PT. BPR Syariah AlSalaam
Sebagai bank berbasis syariah, PT. BPR Syariah melakukan kegiatan operasionalnya secara konsisten mengacu pada ketentuan-ketentuan syar’I
sebagaimana terkandung dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW serta fatwa
2
Annual Report BPR Syariah AlSalaam 2005, h. 1
Ulama. Adapun prinsip-prinsip syariah yang diterapkan oleh PT. BPR Syariah AlSalaam antara lain adalah sebagai berikut:
3
1. Musyarakah, yaitu prinsip suatu kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama. 2. Mudharabah, yaitu prinsip kerjasama antara dua pihak dengan cara pihak bank
menyediakan dana penuh 100 sebagai modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola usahanya. Kerugian ditanggung oleh bank selama kerugian itu bukan
diakibatkan oleh kelalaian pihak pengelola dan keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan.
3. Murabahah, yaitu prinsip jual beli barang antara penjual dan pembeli dengan harga asal yang diketahui bersama, kemudian ditambah keuntungan tertentu
untuk si penjual sesuai dengan kesepakatan. 4. Bai al-Istisna, yaitu kontrak jual beli barang antara pembuat barang dan pembeli,
dengan harga dan cara pembayarannya yang telah disepakati bersama. 5. Ijarah muntahiah bittamlik, yaitu prinsip atau akad sewa yang diakhiri dengan
kepemilikan barang di tangan penyewa. Produk dan Jasa PT. BPR Syariah AlSalaam terdiri atas dua bagian yaitu
penghimpunan dana dan pembiayaan. Penghimpunan dana terdiri dari atas:
4
3
Dahlan Siam at , manajemen Lembaga Keuangan, Jakart a: Lem baga Penerbit FEUI, 1999, Edisi ke-2, h. 474
4
Profil PT. BPR Syariah AlSalaam 2005, h. 15
1. Tabungan wadiah umum AlSalaam. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-
syarat dan cara-cara tertentu. Produk tabungan yang ada di BPR Syariah adalah tabungan wadiah yadhamah yaitu tabungan yang berupa titipan
nasabah pada bank. Bank diberi wewenang untuk mengelola uang dari nasabah tersebut. Bila bank mendapat keuntungan maka nasabah akan
mendapat bonus dari keuntungan yang langsung dibukukan pada rekening tabungan para rekening nasabah setiap bulan. Adapun besar bonus dibagi
berdasarkan keuntungan yang diperoleh dan kebijakan bank. 2. Tabungan wadiah bulanan AlSalaam. Tabungan ini adalah tabungan yang
diwajibkan untuk nasabah yang memiliki pinjaman di BPR Syariah AlSalaam
3. Tabungan wadiah arisan. Tabungan ini adalah tabungan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan jangka waktu 3 bulan, dan
akan mendapatkan hadiah atau bonus apabila nasabah beruntung 4. Deposito mudharabah. Secara umum, deposito adalah simpanan pihak
ketiga pada bank yang hanya ditarik oleh deposan setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank. Sedangkan deposito
mudharabah adalah bank menerima dana dari masyarakat untuk diikutkan sebagai peserta sementara pada usaha bank, sehingga menghasilkan
keuntungan yang maksimal. Pada deporsito mudharabah ini, antara pihak
bank dengan nasabah terlebih dahulu ada kesepakatan mengenai nisbah bagi hasilnya.
Adapun jasa yang ditawarkan PT. BPR Syariah AlSalaam adalah produk pembiayaan. Produk pembiayaan ini terdiri atas:
5
1. Pembiayaan kelompok pegawai. Pembiayaan yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun swasta yang bekerja sama dengan BPR Syariah AlSalaam.
2. Pembiayaan kepemilikan sepeda motor. Pembiayaan yang ditunjukkan kepada nasabah yang bermaksud melakukan pembelian sepeda motor.
3. Pembiayaan modal kerja umum. Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan badan usaha dalam hal tambahan modal kerja berupa pengadaan barang dagangan, jasa
konstruksi, jasa produksi barang pesanan, penyewaan barang dengan sistem mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah.
Produk dan jasa yang ditawarkan oleh BPRS AlSalaam mengacu pada prinsip syariah. Dari sisi penghimpunan dana pada produk tabungan menggunakan akad
wadiah yadhamah dimana pihak nasabah menitipkan sejumlah dana kepada pihak bank penerima titipan, dana tersebut dikelola oleh bank dan nasabah hanya
mendapatkan sejumlah bonus dari pihak bank. Sedangkan produk deposito menggunakan akad mudharabah, pihak bank sebagai pengelola mudharib dan
nasabah sebagai penyandang dana shahibul maal, mereka berbagi keuntungan dari usaha yang dikelola bank selaku mudharib. Pada penyaluran dana produk pembiayaan
atas dasar akad mudharabah, musyarakah, murabahah dan ijarah.
5
Profil PT. BPR Syariah AlSalaam 2005, h. 17
D. Struktur Organisasi PT. BPR Syariah AlSalaam