Aklimatisasi dan pengelompokkan hewan percobaan

berbau aromatikmenyenangkan maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan minyak atsiri.

h. Identifikasi Golongan Kumarin

2 gram sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi volume 20 ml, ditambahkan 10 ml pelarut kloroform dan dipasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air pada mulut tabung, dipanaskan selama 10 menit di atas penangas air dan didinginkan lalu disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh diuapkan dalam cawan penguap hingga diperoleh residu. Residu ditambahkan air panas sebanyak 10 ml lalu didinginkan. Larutan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,5 ml larutan ammonia NH 4 OH 10. Lalu diamati di bawah sinar lampu ultraviolet pada panjang gelombang 365 nm. Jika terjadi fluoresensi warna biru atau hijau maka hal itu menunjukkan adanya senyawa golongan kumarin Fransworth, 1966.

4.4 Uji Analgetik dan Antiinflamasi

4.4.1 Aklimatisasi dan pengelompokkan hewan percobaan

Sebelum digunakan sebagai hewan percobaan, semua mencit dipelihara terlebih dahulu selama ± 2 minggu untuk penyesuaian lingkungan, mengontrol kesehatan dan berat badan serta menyeragamkan makanannya. Hewan percobaan dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor. Hal ini memenuhi Rumus Federer, yaitu: n-1 t-1 ≥ 15 Keterangan : n = jumlah hewan percobaan per kelompok t = jumlah kelompok Rumus Fereder untuk Metode Whriting test Analgetik : n-1 5-1≥ 15 n-1 4 ≥ 15 4n – 4 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4,75 ~ 5 Rumus Fereder untuk Metode edema buatan pada telapak kaki tikus Antiinflamasi : n-1 5-1 ≥ 15 n-1 4 ≥ 15 4n – 4 ≥ 15 4n ≥ 19 n ≥ 4,75 ~ 5 Jadi jumlah minimal mencit yang digunakan dalam percobaan metode whriting test adalah 5 ekor dalam satu kelompok, dan metode edema buatan pada telapak kaki tikus adalah 5 ekor tikus dalam satu kelompok. Adapun pembagian kelompok sebagai berikut : Tabel 1. Pembagian Kelompok Hewan Uji Analgetik Kelompok Jumlah Mencit Perlakuan 1 5 Kontrol negatif, diberi Na CMC 1 2 5 Kontrol positif, diberi suspensi asam mefenamat 0,5 bv 3 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 216 mgkgBB 4 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 432 mgkgBB 5 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 864 mgkgBB Setiap ekor disuntikan 0,4 ml20 grBB mencit asam asetat 0,5 secara intraperitoneal i.p Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Rinciannya sebagai berikut : Tabel 2. Pembagian Kelompok Hewan Uji antiinflamasi Kelompok Jumlah Tikus Perlakuan 1 5 Kontrol negatif, diberi Na CMC 1 2 5 Kontrol positif, diberi Na diklofenak 3 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 108 mgkgBB 4 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 216 mgkgBB 5 5 Diberi sediaan ekstrak daun sirih dalam Na CMC 1 dosis 432 mgkgBB Setiap ekor disuntikkan 0,4 ml200 grBB tikus suspensi karagenan 2 secara subkutan

4.4.2 Pengujian Efek Analgetik 1. Persiapan hewan coba