Magnitude Momen Mw Magnitude Durasi Md

20

2.4.4. Magnitude Momen Mw

Kekuatan gempabumi sangat berkaitan dengan energi yang dilepaskan oleh sumbernya. Pelepasan energi ini berbentuk gelombang yang menjalar ke permukaan dan bagian dalam bumi. Dalam penjalarannya energi ini mengalami pelemahan karena absorbsi dari batuan yang dilaluinya, sehingga energi yang sampai ke stasiun pencatat kurang dapat menggambarkan energi gempabumi di hiposenter. Berdasarkan Teori Elastik Rebound diperkenalkan istilah momen seismik seismic moment. Momen seismik dapat diestimasi dari dimensi pergeseran bidang sesar atau dari analisis karakteristik gelombang gempabumi yang direkam di stasiun pencatat, khususnya dengan seismograf periode bebas broadband seismograph. Mo = µ D A Dengan Mo = momen seismik, µ = rigiditas, D = pergeseran rata-rata bidang sesar, A = area sesar. Secara empiris hubungan antara momen seismik dan magnitude permukaan dapat dirumuskan sebagai berikut: log Mo = 1.5 Ms + 16.1 Ms = magnitude permukaan Skala Richter. 21 Kanamori 1997 dan Lay. T and Wallace. T. C, 1995 memperkenalkan Magnitude momen moment magnitude yaitu suatu tipe magnitude yang berkaitan dengan momen seismik namun tidak bergantung dari besarnya magnitude permukaan : Mw = log Mo 1.5 – 10.73 Dengan Mw = magnitude momen, Mo = momen seismik. Meskipun dapat menyatakan jumlah energi yang dilepaskan di sumber gempabumi dengan lebih akurat, namun pengukuran magnitude momen lebih komplek dibandingkan pengukuran magnitude ML, Ms dan mb. Gunawan Ibrahim dan Subardjo, 2003, Pengetahuan Seismologi

2.4.5. Magnitude Durasi Md

Magnitude Durasi Duration Magnitude merupakan fungsi dari total durasi lama waktu panjang sinyal gempa bumi yang terekam oleh seismograf. Magnitude Durasi Md untuk suatu stasiun pengamat persamaannya adalah : Md = a 1 + a 2 log + a 3 + a 4 h Dengan Md = magnitude durasi, = durasi sinyal detik, = jarak episenter km, h = kedalaman hiposenter km dan a 1 ,a 2 ,a 3 , dan a 4 adalah konstante empiris. 22 Magnitude durasi sangat berguna dalam kasus sinyal yang sangat besar amplitudenya off-scale yang mengaburkan jangkauan dinamis sistem pencatat sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan pembacaan apabila dilakukan estimasi menggunakan Ml. Massinon. B, 1986.

2.5. W-Phase