Simulasi Tsunami Parameter patahan dan deformasi dasar laut

25 Dimana : kl M element k-l moment tensor sumber. : , t u l k wi displacement pada stasion i : t u wi W-phase pada stasion i Vektor kolom sisi kanan merupakan gabungan W-phase hasil observasi seismogram, dan vektor kolom sisi kiri merupakan gabungan sintetik displacement sebuah unit sumber yang dihitung dengan salah satu dari enam element dasar moment tensor. Seperti yang telah dijelaskan di atas, diasumsikan bahwa lokasi centroid dan fungsi source time telah diketahui. Dalam penelitian ini digunakan cara yang telah dilakukan oleh Harvard Centroid Moment Tensor, dengan menggunakan fungsi sumber triangular, dimana digambarkan dengan dua buah parameter, yaitu half duration, h t , dan centroid delay, d t . Half duration adalah setengah lebar segitiga moment rate function dan centroid delay adalah posisi sementara lokasi episenter di pusat segitiga yang diukur dari origin time perkiraan. Tri Handayani, 2009, W Phase Analysis for Tsunami Warning.

2.7. Simulasi Tsunami

Dalam penelitian ini, sebagai media simulasi digunakan program simulasi tsunami TUNAMI-N2 sebagai sumber model numerik tsunami. TUNAMI-N2 merupakan kependekan dari Tohoku University’s Numerical Analysis Model for Investigation of Near-field tsunami No 2. Program simulasi ini merupakan metode analisa secara numerik untuk meneliti tsunami near field berdasarkan pada simulasi tsunami secara numerik 26 dengan menggunakan leap-frog scheme. Program ini dibuat oleh Dr. Fumihiko Imamura dkk di DCRC The Disaster Control Research Center, Universitas Tohoku. Interval grid yang digunakan dalam tsimulasi ini digunakan interval 1arc.menit atau sama dengan 111 km60 = 1850 m, percepatan gravitasi g 9,8 2 s m , kedalaman bathymetry maksimum maks h 7.308 meter. Kondisi kestabilan interval grid secara temporal dituliskan dengan mengikuti : maks gh x t 2 4 Pengaturan waktu interval temporal ∆t sebesar 3 detik, dimana nilai ini lebih rendah dari kondisi kestabilan. Interval temporal ini digunakan untuk membatasi sampling waktu gelombang waveform dan waktu snapshot file film tsunami. Dalam komputasi numerik, distribusi kecepatan gelombang tsunami digambarkan oleh bathymetri Satake, IISEE Lecture Note 2009. Program TUNAMI-N2 menggunakan bathymetri wilayah sebagai data masukan input data. Dalam skripsi ini digunakan data bathymetri dari GEBCO General Bathymetric Chart of Ocean yang telah didigitasi dari peta lautan nautical charts dengan interval grid satu menit.

2.8. Parameter patahan dan deformasi dasar laut

Untuk simulasi tsunami, dibutuhkan hasil penghitungan parameter patahan dan deformasi dasar laut sebagai kondisi awal. Parameter sumber yang diperlukan dan perlu dihitung : Koordinat lokasi patahan lintang ,bujur, dan kedalaman 27 Panjang patahan L Lebar patahan W sudut strike sudut dip δ sudut rake λ slip amount u Dalam penelitian ini, digunakan parameter patahan berdasarkan hasil dari inversi W-phase. Dari inversi W-phase didapatkan lokasi centroid lintang, bujur, kedalaman, yang diasumsikan terletak di pusat patahan bintang merah dalam gambar 2.5. Setelah ditentukan lokasi centroid-nya, geser lokasi centroid dari pusat ke pojok kiri untuk menentukan lokasi koordinat dari patahan bintang biru dalam gambar 2.5 sebagai parameter input TUNAMI-N2. Gambar 2.5. geometry patahan Seth wysession,2002 28 Dari inversi W-phase, didapatkan parameter sumber sebagai hasil dari proses inversi, yaitu strike , dip δ, rake λ dan seismic moment M . Dengan penghitungan menggunakan pendekatan empiris Geller, 1979, sehingga didapatkan panjang L dan lebar patahan W. W L L x M 2 ; 10 26 , 7 3 21 5 Dimana M = moment seismic dyne centimeter L = panjang patahan km W = lebar patahan km Slip amount u dihitung dengan : M x u x L x W 6 Dengan ridigity , 2 10 10 . 3 m N x gempa bumi dangkal Parameter-parameter patahan di atas, dapat dihitung dengan mudah menggunakan Microsoft exel. 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Data Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan data rekaman broadband seismograf dari jaringan seismik global. Data ini didownload dari database IRIS Incorporated Research Institution for Seismology Data Management System DMS dari website : http:www.iris.washington.edudmswilber.htm.Gambar 3.1 menunjukkan lokasi stasiun seismik global yang digunakan dalam penelitian skripsi ini. Gambar 3.1. peta sebaran stasiun Global Seismograph Network IRIS-DMC