9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gempa bumi
Dalam teori patahan fracture theory disebutkan bahwa akibat patahan yang terjadi dengan tiba-tiba pada saat terjadi gempabumi akan dilepaskan sejumlah energi
tertentu. Energi yang dipancarkan tersebut berupa gelombang seismik yang dapat dirasakan oleh seismograf Reid,1911 yang disebut gempabumi. Darwin harahap,1999,
Pendahuluan Geofisika. Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa gempa bumi merupakan hasil pelepasan energi dari suatu patahan pada kerak bumi yang terjadi secara
tiba-tiba. Patahan tersebut bukan merupakan suatu titik, tetapi dapat berupa zona dengan bentangan jarak hingga beberapa kilometer.
Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat pada gambar 2.1.
a b
c Gambar 2.1. Skematik proses gempa bumi
Garis tebal vertikal menunjukkan patahan atau fault pada bagian bumi yang padat. Gambar-gambar di atas diterangkan sebagai berikut :
A B
A B
A B
10 Gambar a
: pada keadaan ini menunjukkan bahwa suatu lapisan yang belum terjadi perubahan-perubahan bentuk struktur bumi.
Gambar b : pada keadaan ini menunjukkan bahwa suatu lapisan batuan telah
mendapat dan mengandung tegangan stress, dimana telah terjadi perubahan bentuk struktur batuan. Untuk daerah A mendapat tegangan ke atas, sedang daerah B mendapat
tegangan ke bawah. Proses ini berjalan terus hingga tegangan yang terjadi di daerah ini cukup besar untuk merubahnya menjadi gesekan antara daerah A dan daerah B. Dalam
kurun waktu yang cukup lama, lapisan batuan tidak akan mampu lagi untuk menahan tegangan, sehingga terjadi suatu pergerakan atau perpindahan yang tiba-tiba dari kedua
blok tersebut. Pada saat itulah terjadi patahansesar sambil dipancarkan sejumlah energi yang berupa gelombang seismik yang biasa disebut gempa bumi.
Gambar c : pada keadaan inilah menunjukkan bahwa suatu lapisan batuan yang
sudah patah, karena adanya pergerakan yang tiba-tiba dari batuan. Gerakan perlahan-lahan di daerah sesar fault ini berjalan terus, dimana seluruh
proses di atas berulang kembali dan sebuah gempa baru timbul lagi di daerah tersebut setelah beberapa waktu. Demikianlah proses itu berlangsung secara terus-
menerus.Reid,1906. Teori ini dikenal sebagai Elastic Rebound Theory. Gunawan Ibrahim Subardjo,2003, Pengetahuan Geofisika. Dari penjelasan tersebut, maka
syarat-syarat terjadinya gempa bumi antara lain gerakan relatif kerak bumi, pembangunan stress tegangan, dan pelepasan tegangan.
11
2.2 Jenis-Jenis Gempa Bumi