Ernita Ningsih : Penentuan Kadar Bilangan Iodin Dari Rbd Palm Olein Dengan Metode Pelarut Campuran N-Heksan- Asam Asetat Dan Pelarut Campuran Sikloheksana-Asam Asetat Di PT. Palmcoco Laboratories, 2008.
USU Repository © 2009
2.9.2.2. Metode Kaufmann dan Von Hubl
Pada cara ini digunakan pereaksi Kaufmann yang terdiri dari campuran 5.2 ml larutan brom murni di dalam 1000 ml methanol dan dijenuhkan dengan natrium bromida.
Contoh yang telah ditimbang dilarutkan dalam 10 ml kloroform kemudian ditambahkan 25 ml pereaksi. Didalam reaksi ini Natrium Bromida akan mengendap, reaksi dilakukan
di tempat yang gelap. Larutan ini dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0.1N dengan indikator larutan pati. Blanko dikerjakan dengan cara yang sama.
Pada Von Hubl di gunakan pereaksi yang terdiri dari larutan 25 gram Iodin di dalam 500 ml etanol dan larutan 30 gram merkuri klorida didalam 500 ml etanol, kedua larutan
ini baru dicampurkan jika akan dipergunakan dan tidak boleh lebih dari 48 jam. Pereaksi ini mempunyai reaktivitas yang lebih kecil dibandingkan dengan cara-cara lainnya,
sehingga membutuhkan waktu reaksi selama 12 sampai 14 jam.
2.9.2.3. Metode Wijs
Pembuatan Larutan Wijs Pereaksi Wijs yang terdiri dari 16 gram Iod monoklorida dalam 1000 ml asam
asetat glasial. Cara lain yang lebih baik untuk membuat larutan ini yaitu dengan melarutkan 13 gram iod dalam 1000 ml asam asetat glasial, kemudian dialirkan gas klor
yang dimasukkan sudah cukup. Pembuatan larutan ini sangat peka terhadap cahaya dan panas serta udara, sehingga harus disimpan ditempat gelap, sejuk dan tertutup rapat.
Prosedur :
Ernita Ningsih : Penentuan Kadar Bilangan Iodin Dari Rbd Palm Olein Dengan Metode Pelarut Campuran N-Heksan- Asam Asetat Dan Pelarut Campuran Sikloheksana-Asam Asetat Di PT. Palmcoco Laboratories, 2008.
USU Repository © 2009
Contoh minyak yang telah disaring ditimbang sebanyak 0.1 – 0.5 gr didalam erlenmeyer 500 ml yang tertutup, kemudian ditambahkan 20 ml Karbon Tetraklorida
sebagai pelarut, ditambahkan 25 ml larutan wijs dengan pipet, dengan kelebihan volume pereaksi sekitar 50 – 60 , dengan cara yang sama dibuat juga larutan blanko.
Erlenmeyer disimpan ditempat yang gelap pada suhu selama 30 menit. Akhirnya ditambahkan 20 ml larutan Kalium Iodida 15 dan 100 ml air, dan botol Natrium
Tiosulfat 0.1N dengan menggunakan indikator larutan pati. Dalam hal ini ternyata metode Wijs hasilnya lebih baik dan praktis.
B – S x N x 12.69 Bilangan Iodin mg100 gr =
Gram sampel
Dimana : B = Jumlah ml Na
2
S
2
O
3
untuk titrasi blanko S = Jumlah ml Na
2
S
2
O
3
untuk tutrasi sampel N = Normalitas larutan Na
2
S
2
O
3
Ernita Ningsih : Penentuan Kadar Bilangan Iodin Dari Rbd Palm Olein Dengan Metode Pelarut Campuran N-Heksan- Asam Asetat Dan Pelarut Campuran Sikloheksana-Asam Asetat Di PT. Palmcoco Laboratories, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat-alat
- Neraca analitis - Gelas erlenmeyer 250 ml
Pyrex - Gelas erlenmeyer bertutup 250 ml
Pyrex - Gelas beaker 50 ml
Pyrex - Gelas beaker 100 ml
Pyrex - Gelas beaker 250 ml
Pyrex - Buret 50 ml
Pyrex - Pipet volume 5 ml
Pyrex - Pipet volume 20 ml
Pyrex - Pipet Volume 25 ml
Pyrex - Labu takar 50 ml
Pyrex