Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
3.Menentukan Kriteria Pengujian
a.Untuk autokorelasi positif
Ho diterima jika d d
u
dan H
1
ditolak jika d d
1
serta tidak ada kesimpulan jika d
1
d d
u
.
b.Untuk autokorelasi negatif
Ho diterima jika 4-d d
u
dan H
1
ditolak jika 4-d d
1
serta tidak ada kesimpulan jika d
1
4-d d
u
.
4.Menentukan nilai uji statistik
Pada tabel summary diatas nilai uji statistik diperoleh d = 0,930 nilai Durbin- Watson.
5. Membuat kesimpulan
Nilai d = 0,930 berada diantara d
1
dan d
u
d
1
d d
u
,sehingga tidak dapat disimpulkan diperlukan observasi lebih lanjut.
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.14 Uji Koefisien Model Regresi Berganda.
Tabel 4.11 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partial Part
1 Constant
97,032 90,250
1,075 ,290 Jumlah
Produksi -,484
,269 -,412 -1,800 ,081
,257 -,295
-,252 Jumlah
Ekspor 1,854
,501 ,846
3,698 ,001 ,520
,536 ,518
a Dependent Variable: Nilai Devisa
Berdasarkan Tabel koefisien diatas diperoleh bentuk estimasi persamaan model regresi linier berganda
2 1
854 ,
1 484
, 032
, 97
X X
Y +
− =
.Model ini untuk menjelaskan keterkaitan atau pengaruh
1
X dan
2
X terhadap Y.Jika nilai sign 0,05 maka,variabel
1
X dan
2
X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y.Artinya kedua variabel bebas secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap Y ,sehingga model
2 1
854 ,
1 484
, 032
, 97
X X
Y +
− =
dapat digunakan untuk menjelaskan variabel Y.Untuk memperkuat penjelasan tersebut dapat didukung dengan uji korelasi parsial.
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Pada tabel korelasi parsial Zero order ,menampilkan koefisien korelasi biasa sebelum dilakukan uji parsial yaitu
1
YX
r
= 0,257 hasil korelasi parsial antara Y dan
1
X tanpa variabel kontrol dan
2
YX
r
= 0,520.Sedangkan koefisien korelasi parsial
1
YX
r
= - 0,295 dengan variabel kontrol
2
X dan
2
YX
r = 0,536dengan variabel kontrol
1
X . Analisis koefisien regresi secara sendiri-sendiri signifikan atau tidak di gunakan
uji t sebagai berikut.
1. Hipotesis yang diuji :
Ho : koefisien regresi tidak signifikan H
1
: koefisien regresi signifikan
2. Tarap nyata α = 0,05
3. Nilai uji statistik t t hitung
i i
i
Sb B
b t
− =
8 ,
1 269
, 484
,
1
− =
− −
= t
dan 7
, 3
501 ,
854 ,
1
2
= −
= t
Nilai t tabel = t
; 1
α
− −k
n
=t
05 ,
; 1
2 37
− −
= t
05 ,
: 34
= 1,6905
4.Kriteria pengujian
Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan jika t hitung t tabel maka Ho diterima.Pengujian koefisien regresi dapat juga diketahui dengan melihat nilai sign,jika
nilai sign α maka Ho ditolak.
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
5.Kesimpulan
Pada tabel koefisien diatas koefisien regresi yang signifikan hanya koefisien regresi variabel jumlah ekspor kopi
2
X ,dimana t hitung 3,698 t tabel 1,6905 atau sign 0,001 0,05 maka Ho ditolak koefisien regresi signifikan.
Setelah dilakukan uji asumsi model regresi dan uji koefisien regresi ,kemudian dilakukan uji keterandalan kelayakan model regresi,untuk melihat apakah model yang
digunakan dapat menggambarkan menjelaskan veriabel dependen Y.
4.15 Uji Kelayakan Model Regresi Uji Simultan Parameter Uji F Tabel 4.12 ANOVA b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 473127,714
2 236563,857
8,525 ,001a
Residual 943430,376
34 27747,952
Total 1416558,090
36 a Predictors: Constant, Jumlah Ekspor, Jumlah Produksi
b Dependent Variable: Nilai Devisa
Uji kelayakankeandalankeberartian untuk melihat apakah model yang digunakan dapat mengganbarkanmenjelaskan variabel Y. Tabel ANOVA adalah pengujian apakah
model
2 1
854 ,
1 484
, 032
, 97
X X
Y +
− =
dapat digunakan untuk menjelaskan nilai variabel Y. Pengujian yang dilakukan dengan menyatakan bentuk hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis yang diuji :
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
:
2 1
= =
β β
Ho model tidak memiliki kelayakankeberartian untuk digunakan
:
2 1
1
≠ ≠
β β
H model memiliki kelayakan keberartian untuk digunakan
Uji kelayakan model dapat dilihat pada nilai Sign Regression sebesar 0,001 0,05 berarti Ho ditolak. Artinya model regresi linear
2 1
854 ,
1 484
, 032
, 97
X X
Y +
− =
memiliki keberartian kelayakan keandalan untuk digunakan menjelaskan variabel Y. Uji kelayakan model regresi dapat juga dengan
membandingankan F hitung dan F tabel.Dengan derajat kebebasan pembilang dk = k=2 dan derajat kebebasan penyebut n-k-1 = 34,maka diperoleh F tabel = 3,28 untuk
= α 5 dari daftar distribusi F.Karena F hitung 8.525 F tabel 3,28 maka, Ho
ditolak.Ini menunjukkan terdapat pengaruh antara
1
X dan
2
X terhadap Y sehingga, model tersebut memiliki keberartian keandalan kelayakan untuk digunakan menjelaskan
variabel Y.
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem