Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Budidaya kopi sebenarnya sudah dilakukan oleh petani sejak zaman penjajahan, tetapi pengelolaannya masih tetap tradisional. Kesalahan yang paling fatal yang umum
dilakukan petani adalah pada fase pemetikan dan penanganan pasca panen, sehingga menghasilkan kopi yang bermutu rendah.Kebanyakan petani memetik buah kopi sebelum
usia panen petik hijau dengan berbagai alasan seperti desakan kebutuhan hidup dan rawan pencurian. Kemudian saat penanganan pasca panen, penjemuran kopi umumnya
dilakukan di tempat-tempat yang sanitasinya tidak memadai, sehingga terkontaminasi berbagai kotoran. Disamping itu, penjemuran yang dilakukan tidak dapat mencapai kadar
air maksimum yang diizinkan yaitu 12,5, sehingga biji kopi sering berjamur.Alat pengupas kopi yang digunakan umumnya tidak memenuhi standar, sehingga biji kopi
yang dihasilkan banyak yang pecah. Selain itu, cara dan tempat untuk menyimpan kopi tidak memadai sehingga menyebabkan meningkatnya kadar kotoran dan kadar air.
Penanganan pasca panen tersebut sulit diperbaiki karena tidak ada perbedaan harga, kopi bermutu baik dihargai hampir sama dengan kopi bermutu rendah. Petani
merasa lebih untung menghasilkan kopi dengan mutu seadanya tanpa harus mengorbankan waktu dan biaya untuk memperbaiki mutu kopi yang mereka hasilkan.
Selama ada pasar yang dapat menyerap produksi mutu rendah, maka sulit diharapkan petani memperbaiki mutu kopinya.
1.2 Identifikasi Masalah
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Melihat beberapa kendala kopi saat ini,Penulis ingin mengetahui bagaimana kondisi perkopian di Indonesia di masa mendatang, dengan melakukan analisis regresi dan
korelasi serta meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan pendapatan devisa negara dari usaha perkebunan kopi di Indonesia sehingga dapat memberikan
sumbangan dalam penentuan keputusan yang terbaik di masa yang akan datang.
Berdasarkan uraian diatas ,maka masalah dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai
berikut :
1. Meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan berapa besar devisa
kopi selama 5 tahun yang akan datang. 2.
Untuk mengetahui berapa persen sisa produksi kopi sesudah di ekspor setiap tahunnya di Indonesia.
3. Mencari besarnya hubungan korelasi antara jumlah produksi kopi, jumlah
ekspor kopi dan jumlah devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008. 4.
Apakah jumlah produksi kopi dan jumlah ekspor kopi berpengaruh terhadap besarnya devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008 ?
5. Berapa besarnya pengaruh yang dapat disumbangkan jumlah produksi kopi dan
jumlah ekspor kopi terhadap besarnya devisa kopi di Indonesia pada tahun 1972 – 2008 ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Erlinda Siregar : Analisa Terhadap Jumlah Produksi Kopi, Jumlah Ekspor Kopi Dan Nilai Devisa Kopi Di Indonesia Pada Tahun 1972 – 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dan hubungan antara jumlah produksi kopi, jumlah ekspor kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada
tahun 1972 – 2008.Kemudian untuk meramalkan jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia di masa yang akan datang.
Selain tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat memberi gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di
masa mendatang mengenai jumlah produksi kopi,jumlah ekspor kopi dan besarnya nilai devisa kopi di Indonesia untuk memberikan sumbangan menentukan
keputusan yang terbaik. 2.
Penelitian ini dapat memberi gambaran tentang pengaruh jumlah produksi kopi dan jumlah ekspor kopi terhadap besarnya nilai devisa kopi di Indonesia pada
tahun 1972 – 2008. 3.
Hasil penelitian ini dapat memberi bahan masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan masalah kopi di Indonesia.
1.4 Batasan Masalah