Setiap minggu dilakukan evaluasi kegiatan produksi dan setiap bulan dibuat laporan evaluasi ke bagian pemasaran, apakah kegiatan produksi
memenuhi target atau tidak.
3.2. Bagian Penyimpanan
Bagian penyimpanan bertugas untuk mengelola penerimaan, penyimpan dan pengeluaran baik bahan baku, bahan kemasan, serta produk jadi, bagian ini di
pimpin oleh seorang Asisten Manager Penyimpanan yang membawahi 4 supervisor, yaitu :
1. Supervisor Gudang Bahan Baku.
2. Supervisor Gudang Bahan Kemas.
3. Supervisor Gudang Bahan Jadi dan Ekspedisi.
4. Supervisor Penimbangan Sentral.
Alur proses pada bagian penyimpanan adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan.
Barang yang dikirim oleh pemasok ke gudang penyimpanan disesuaikan dengan surat pesanan SP dari bagian pembelian. Oleh petugas penyimpanan
setiap barang yang datang, harus diperiksa kesesuaiannya dengan SP dan dilakukan pemeriksaan secara visual. Jika telah sesuai, bagian pembelian
membuat surat bukti titipan barang sementara BTBS dan di beri label kuning sebagai tanda bahwa barang tersebut berstatus karantina. BTBS juga berfungsi
sebagai permohonan periksa yang di serahkan kepada bagian Laboratorium Pengujian.
Apabila hasil pemeriksaan laboratorium HPL tidak lulus, maka bahan diberi label merah dan diberi tulisan DITOLAK kemudian dikembalikan kepada
pemasok disertai surat pengembalian. Untuk bahan baku yang DILULUSKAN diberi label hijau oleh bagian Laboratorium Pengujian dan dibuat bon penerimaan
bahan baku BPBB dan bon penerimaan bahan kemas BPBK . Apabila sudah dinyatakan lulus, surat jalan ditanda tangani untuk penagihan pembayaran. Surat
jalan tersebut di serahkan kepada bagian Pembelian sebagai data stok barang. Untuk bahan baku betalaktam penerimaan dilakukan dalam gudang tersendiri
yang terdapat di dalam area Beta Laktam. Pada HPL terdapat jadwal uji ulang barang yang disimpan. Pemeriksaan
ulang bahan aktif dilakukan setiap 1 tahun sekali, sedangkan untuk bahan tambahan di lakukan 2 tahun sekali. Jika hasil pemeriksaan ulang menyatakan
barang tersebut sudah tidak memenuhi syarat lagi, maka barang tersebut diberi label DITOLAK kemudian dimusnahkan.
b. Penyimpanan.
Ruangan penyimpanan terbagi atas 4 ruang, di sesuaikan dengan sifat dan jenisnya untuk menjaga stabilitas barang digudang penyimpanan, yaitu :
a. Ruang A Terbagi atas 4 bagian, yaitu ; ruang penerimaan bahan baku, ruang
karantina bahan baku, produk jadi dan ekspedisi serta ruang sampling bahan baku. Ruang sampling bahan baku merupakan zona abu – abu dan berada di bawah
tanggung jawab Laboratorium Pengujian. Suhu ruang A ini diatur tidak lebih dari 30ºC dan kelembaban Rh maksimal 75 pengkondisian ruangan ini di
lakukan hanya saat jam kerja.
b. Ruang B Merupakan gudang penyimpanan bahan baku umumnya untuk bahan –
bahan pembantu . Suhu ruang ini di monitor tidak boleh lebih dari 30 ºC dan kelembaban maksimal 75 ± 5. Pengkondisian ruangan ini dilakukan hanya
pada saat jam kerja. c. Ruang C.
Merupakan ruang penyimpanan bahan pengemas primer misal : alumunium foil. Suhu ruang ini di monitor maksimal 25 ºC dan kelembaban
maksimal 70 ± 5 , dikondisikan selama 24 jam. d. Ruang D.
Merupakan ruang penyimpanan bahan baku, terutama bahan aktif. Suhu ruangan maksimal 25 ºC dan kelembaban maksimal 70 ± 5 , dikondisikan
selama 24 jam. Ruangan ini dibagi 4 bagian, yaitu : •
Untuk bahan aktif produk lisensi. •
Untuk bahan baku non lisensi. •
Bagian ruang bersuhu kurang dari 8-15 ºC cool storage . Untuk penyimpanan bahan aktif seperti dopamine HCL, ekstra kental saga, ekstra
pekat sirih, dll. •
Untuk penyimpanan bahan baku yang masih dalam status KIP jika memang perlu kondisi penyimpanan khusus, bagian ini di batasi dengan garis kuning
pada lantai. Untuk produksi yang reject di dalam area di batasi garis merah. Sistem penyimpanan yang digunakan dalam rak bawah merupakan bahan
– bahan yang sering di pakai, dan rak atas merupakan bahan – bahan yang jarang di pakai, bahan dalam wadah ukuran kecil disimpan dalam lemari. Pengontrolan
suhu dan kelembaban gudang dilakukan 2x sehari, yaitu pada pukul 09.00 pagi dan 14.00 siang. Pemeriksaan kebersihan gudang dilakukan 1x seminggu, seperti,
ventilasi, atap, lantai dan dinding, serta melindungi bahan dari gangguan binatang, di lakukan pest control setiap 2 minggu sekali oleh pihak ketiga. Untuk barang –
barang yang mudah terbakar seperti aseton dan alcohol disimpan dalam gudang terpisah dengan gudang terpisah dengan gudang lain “gudang api“.
c. Pengeluaran