suhu dan kelembaban gudang dilakukan 2x sehari, yaitu pada pukul 09.00 pagi dan 14.00 siang. Pemeriksaan kebersihan gudang dilakukan 1x seminggu, seperti,
ventilasi, atap, lantai dan dinding, serta melindungi bahan dari gangguan binatang, di lakukan pest control setiap 2 minggu sekali oleh pihak ketiga. Untuk barang –
barang yang mudah terbakar seperti aseton dan alcohol disimpan dalam gudang terpisah dengan gudang terpisah dengan gudang lain “gudang api“.
c. Pengeluaran
Pengeluaran bahan baku dari penyimpanan melalui penimbangan sentral PS berdasarkan pada SPK dari PPPI kepada bagian produksi. Selanjutnya bagian
PS akan mengeluarkan BPBB ke bagian penyimpanan. Bagian penyimpanan akan mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan tersebut. System pengeluaran di
bagian penyimpanan menggunakan system FIFO First in First out dengan melihat nomor hasil pemeriksaan laboratorium dan system FEFO First expire
First out untuk barang yang kadaluarsanya sangat pendek. Pengeluaran bahan pengemas dari gudang kemasan berdasarkan BPBP Bon Permintaan Bahan
Pengemasan yang diserahkan oleh bagian produksi yang membutuhkan. Bagian penyimpanan berkoordinasi dengan bagian PPPI, setiap akhir
bulan dilakukan stock opname barang yang dapat di lihat dari kartu stok bagian penyimpanan. Jika terjadi kekeliruan karena penulisan atau kesalahan apapun,
maka harus dibuat berita acara.
d. Penimbangan Sentral.
Penimbangan sentral dipimpin oleh Supervisor Penimbangan Sentral PS. Setelah SPK di keluarkan oleh PPPI kepada bagian produksi, maka bagian
produksi akan meminta bahan baku yang dibutuhkan kepada PS dengan
menyerahkan rencana produksi dan bahan baku, Catatan Pengolahan Batch CPB dan bon permintaan bahan baku BPBB . Kemudian PS akan mengeluarkan
bon permintaan bahan baku intern BPBI pada gudang bahan baku. Bila persediaan barang yang akan digunakan tidak tersedia atau tidak cukup maka
gudang bahan baku akan mengeluarkan barang permintaan. PS memiliki 4 ruang penimbangan yaitu ruang 1, 2, 3 dan 4. ruang 1
digunakan untuk penimbangan zat aktif golongan narkotika. Ruang 4 digunakan untuk penimbangan cairan dan gula dalam jumlah yang besar. Ruang 2 dan 3
digunakan untuk menimbang bahan baku lainnya.
3.3. Bagian Produksi
Bagian produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Jakarta dipimpin oleh seorang Manager yang membawahi 5 Lima bagian yang masing – masing
dipimpin oleh seorang Asisten Manager yaitu Bagian Formulasi I, Formulasi II, Formulasi III, Beta laktam dan Bagian Pengemasan.
1. Bagian Formulasi I dan Narkotika.
Bagian formulasi I dipimpin oleh seorang Asisten Manager yang membawahi 3 Supervisor yaitu Supervisor Granulagsi,Pencetakan dan
Penyalutan. Alur proses produksi diawali dari bagian PPPI mengeluarkan SPK Surat Perintah Kerja kepada Bagian Formulasi I untuk melakukan produksi
kemudian Bagian Formulasi I akan meminta bahan baku ke Penimbangan Sentral dengan menyertakan rencana produksi dan penimbangan bahan baku,Catatan
Pengolahan Batch CPB yang dilampirkan dengan Berita Acara Produksi BAP, Man Hour dan Machine Hour dan Bon Penyerahan Bahan Baku BPBB . Bahan
baku yang telah diterima dari Penimbangan Sentral akan dilanjutkan dengan proses pencampuran.
Proses pembuatan tablet meliputi penimbangan bahan baku, pencampuran dan pencetakan. Metode pembuatan tablet ada 3 macam yaitu granulasi basah,
granulasi kering dan kempa langsung. Pemilihan metode tergantung dari sifat zat aktif yang akan dibuat tablet.
a. Granulasi Basah