BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT Asuransi BSAM, beralamat di Jalan Putri Hijau No. 2A, Gedung Kanwil BRI Lt.3 Medan. Penelitian dimulai bulan Juli 2009 sampai bulan Agustus 2009.
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Singarimbun dan Effendi 1995 menyatakan bahwa,” Penelitian Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, karena
adanya hipotesis yang akan diuji menggunakan alat uji statistik. Sugiyono 2006 menyatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Adapun sifat penelitian ini adalah ekplanatory yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain
Sugiyono, 2006.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian N ini adalah pemegang polis PT Asuransi BSAM Medan posisi bulan Desember 2008 yang berjumlah 6.800 pemegang polis.
Menurut Slovin dalam Umar, 2000, untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada dapat digunakan rumus sebagai berikut:
35
Universitas Sumatera Utara
N n =
N. d
2
+ 1 n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir atau diinginkan. Menurut Paguso, Garcia dan Guerrero dalam Umar, 2002 bahwa untuk ukuran populasi yang
relatif besar dapat digunakan kelonggaran ketidaktelitian hingga 10. Sehingga dengan jumlah populasi pemegang polis yang cukup besar dalam penelitian ini digunakan persentase kelonggaran
ketidaktelitian sebesar 10 atau 0,1. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
6.800 n =
6.800 x 0.1
2
+ 1 = 98,55
Dengan melakukan pembulatan maka didapat sampel sebanyak 99 orang pemegang polis. Teknik pengambilan sample dilakukan melalui accidental sampling, yaitu sample yang dipilih adalah
pemegang polis yang bertemu dengan peneliti di lokasi penelitian.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dan teliti, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara Interview dengan pihak yang berhak dan berwenang di PT Asuransi BSAM Medan sehubungan dengan penelitian ini.
2. Daftar Pertanyaan Questionaire yang diberikan kepada pemegang polis PT Asuransi BSAM Medan yang menjadi responden dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3. Studi dokumentasi dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang relevan dan mendukung penelitian, antara lain laporan perusahaan yaitu laporan produksi premi asuransi, laporan target
tahunan di PT Asuransi BSAM Medan.
III.5. Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah : 1. Data Primer, yaitu diperoleh langsung dari hasil wawancara interview, dan daftar pertanyaan
questionnaire. 2. Data Sekunder, yaitu diperoleh melalui dokumen-dokumen PT Asuransi BSAM Medan.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Dalam hipotesis pertama, variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas independent variable, yaitu faktor-faktor kebijakan yang diambil oleh PT
Asuransi BSAM Medan terdiri atas: tarif X
1
dan jenis produk asuransi X
2
b. Variabel terikat dependent variable, yaitu pencapaian target di PT Asuransi BSAM Medan Y Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut :
1. Tarif X
1
, adalah variabel yang memberikan informasi tentang seberapa besar nilai yang harus dikeluarkan oleh pemegang polis yang menjadi responden, yaitu kemampuan pemegang polis
untuk membeli, daya saing tarif, perbedaan tarif, diskon tarif, bonus yang ditawarkan dan sistem pembayaran.
2. Jenis produk asuransi X
2
, adalah variabel yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan meliputi, kelengkapan jenis produk asuransi, manfaat produk asuransi, luas jaminan
produk asuransi dan layanan klaim.
Universitas Sumatera Utara
3. Pencapaian target Y merupakan sasaran sejumlah premi yang harus dicapai oleh perusahaan selama dalam jangka waktu satu tahun, berdasarkan tarif yang ditawarkan dan jenis produk
asuransi yang dimiliki perusahaan. Adapun definisi operasional variabel penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Pertama Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
Tarif X
1
Kebijakan yang dilakukan perusahaan yang
memberikan informasi seberapa besar nilai yang
harus dikeluarkan oleh pemegang polis yang
menjadi responden, yaitu kemampuan pemegang polis
untuk membeli, daya saing tarif, perbandingan tarif,
program diskon tarif, bonus yang ditawarkan, dan sistem
pembayaran 1.Kemampuan
membeli polis 2.Daya Saing Tarif
3.Perbedaan Tarif 4.Diskon Tarif
5.Bonus yang Ditawarkan
6.Sistem Pembayaran Skala Likert
Jenis produk asuransi
X
2
Kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan yang
dilakukan perusahaan asuransi, meliputi:
Jenis produk, manfaat yang diperoleh pemegang polis,
luas jaminan yang diberikan polis dan layanan klaim
1Kelengkapan Jenis Produk
2.Manfaat Produk 3.Luas Jaminan
Produk 4.Layanan Klaim
Skala Likert
Pencapaian Target
Y Target premi merupakan
salah satu sasaran yang harus dicapai oleh perusahaan
dalam masa 1 tahun 1. Tarif yang
ditawarkan 2. Jenis produk
asuransi Skala Likert
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Dalam hipotesis kedua, variabel-variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel bebas independent variable, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tarif yaitu daya beli masyarakat X1 dan persaingan perusahaan X2.
b. Variabel terikat dependent variable, yaitu tarif Y yang dikeluarkan oleh PT Asuransi BSAM Medan.
Adapun definisi operasional variabel penelitian yang digunakan pada hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian Hipotesis Kedua Variabel
Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
Daya Beli Masyarakat
X
1
Kemampuan masyarakat untuk membeli produk
asuransi anatara lain, alokasi biaya untuk
asuransi, kemampuan untuk membayar, tingkat
penghasilan, tingkat pengeluaran.
1. Alokasi biaya bulanan untuk
asuransi 2. Kemampuan
untuk membayar 3. Tingkat
Penghasilan 4. Tingkat
Pengeluaran Skala Likert
Persaingan Perusahaan
X
2
Unsur pengaruh persaingan yang meliputi
banyaknya jumlah pesaing, tingkat
persaingan, tarif yang ditawarkan pesaingan dan
upaya-upaya yang dilakukan pesaing.
1. Jumlah pesaing 2. Upaya pesaing
3. Harga pesaing 4. Tingkat
persaingan Skala Likert
Tarif X1 Kebijakan yang dilakukan
perusahaan yang memberikan informasi
seberapa besar nilai yang harus dikeluarkan oleh
pemegang polis yang menjadi responden, yaitu
kemampuan pemegang polis untuk membeli, daya
saing harga, perbandingan harga, program diskon,
bonus yang ditawarkan, dan system pembayaran
1. Kemampuan membeli polis
2. Daya Saing Tarif 3. Perbedaan Tarif
4. Diskon Tarif 5. Bonus yang
Ditawarkan 6. Sistem
Pembayaran Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu validitas dan realibilitas. Suatu penelitian akan menghasilkan yang biasa jira datanya kurang valid dan kurang reliabel. Sedangkan
koalitas data penelitian ditentukan oleh koalitas instruyen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden diluir
daripada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
III.7.1. Uji Validitas
Arikunto 2000 mengemukakan tujuan uji coba berhubungan dengan pengelolaan tujuan lain adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan yaitu informasi mengenai
sudah dan belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi syarat. Nazir 2000 menyatakan reliabilitas dan validitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan
data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk dianalisa. Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Uji validitas
dilakukan pada 30 orang yang bukan merupakan responden. Menurut Arikunto 1998, bahwa jumlah responden untuk uji coba adalah antara 15-50 responden. Responden dalam uji coba validitas tidak
diikutkan dengan sebagai responden dalam penelitian ini. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat
dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Angka kritik pada
penelitian ini adalah N-2=30-2=28 dengan taraf signifikan 5 maka angka kritik untuk uji validitas pada penelitian adalah 0,374.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji validitas variabel pencapaian target Y, variabel tarif X
1
dan variabel jenis produk asuransi X
2
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3. Uji Validitas Variabel Penelitian Instrumen
Variabel Butir Instrumen
R hitung
R tabel Ket
Pencapaian Target Y
a. Pengaruh tarif yang ditawarkan PT Asuransi BSAM terhadap pencapaian
target. b. Pengaruh jenis produk asuransi yang
dikeluarkan PT Asuransi BSAM berpengaruh terhadap pencapaian target.
0,859 0,859
0,374 0,374
Valid Valid
Tarif X
1
, Jenis Produk
Asuransi X
2
, Daya Beli
Masyarakat X
3
Persaingan Perusahaan
X
4
a. Tarif yang dikenakan PT Asuransi BSAM b. Daya saing tarif yang ditawarkan PT
Asuransi BSAM di pasar c. Perbedaan tarif PT Asuransi BSAM
dibandingkan dengan tarif asuransi lain. d. Tarif yang diberikan PT Asuransi BSAM
sehubungan dengan diskon tarif premi. e. Tarif yang diberikan PT Asuransi BSAM
sehubungan dengan Bonus. f. Kemudahan sistem pembayaran asuransi
PT Asuransi BSAM. a. Kelengkapan jenis produk asuransi yang
ditawarkan PT Asuransi BSAM. b. Mengenai manfaat produk asuransi yang
dihasilkan PT Asuransi BSAM. c. Keluasan jaminan yang ditawarkan polis
asuransi PT Asuransi BSAM d. Layanan klaim yang diberikan
a. Kesediaan untuk mengalokasikan dana
untuk asuransi yang ditawarkan PT Asuransi BSAM
b. Kemampuan untuk membayar premi asuransi yang ditawarkan PT Asuransi
BSAM. c. Tingkat harga asuransi yang ditawarkan
PT Asuransi BSAM atas penghasilan. d. Pengaruh daya beli masyarakat terhadap
tarif yang dikeluarkan PT Asuransi BSAM.
a. Banyaknya jenis usaha asuransi yang ada selain PT Asuransi BSAM.
b. Upaya dari perusahaan pesaing PT 0,822
0,799 0,804
0,822 0,799
0,804 0,636
0,907 0,582
0,886 0,656
0,544 0,721
0,765 0,656
0,544 0,721
0,765 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 0,374
0,374 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Lanjutan Tabel 3.3
Universitas Sumatera Utara
Asuransi BSAM dalam menawarkan asuransi
c. Tingkat harga asuransi yang ditawarkan PT Asuransi BSAM terhadap penghasilan
d. Pengaruh tingkat persaingan kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh PT Asuransi
BSAM.
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Berdasarkan pengujian validitas instrumen, nilai corrected item-total correlation bernilai positif
dan di atas nilai r tabel 0,374 yang artinya semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid.
III.7.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang
tanggapan responden. Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpha. Reliabilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja dan uji
statistik yang digunakan yang dipakai adalah Cronbach Alpha, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Umar, 2008.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan internal consistency atau derajat ketetapan jawaban
responden dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya skor total kelompok ganjil dikorelasikan
dengan skor total kelompok genap.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel
Alpha Cronbach’s
Batas Reliabilitas
Keterangan
Pencapaian Target Y1 Tarif Y2 or X1, Jenis produk
asuransi X2, Daya Beli Masyarakat X3 dan
Pengaruh Persaingan X4 0,922
0,934 0,868
0,818 0,818
0,6 0,6
0,6 0,6
0,6 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil penelitian tahun 2009 data diolah Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas menunjukkan alpha
cronbach’s lebih besar dari 0,6 maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data Hipotesa Pertama
Model analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda multiple regression analysis.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat terhadap variabel bebas. Persamaan model regresi berganda menurut Sugiyono dan Wibowo 2006 adalah
sebagai berikut: Y =
α + β
1
. X
1
+ β
2
. X
2
+ ε
Dimana : Y = Pencapaian Target Premi
ε = Variabel yang tidak diteliti α = interceptkonstanta
β
1,
β
2
= koefisien regresi X
1
= Tarif X
2
= Jenis produk asuransi
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval
95 atau a = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama serempak adalah:
1. H :
β1, β2 = 0 Tarif dan jenis produk asuransi tidak berpengaruh terhadap pencapaian target premi di PT Asuransi BSAM
2. H
1
: β1, β2 ≠ 0 Tarif dan jenis produk asuransi berpengaruh terhadap pencapaian target premi di
PT Asuransi BSAM Medan Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan Uji F. Dalam
hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah :
1. H :
β1 = 0 Tarif tidak berpengaruh terhadap pencapaian target premi di PT Asuransi BSAM 2. H
1
: β1 ≠ 0 Tarif berpengaruh terhadap pencapaian target premi di PT Asuransi BSAM
3. H :
β2 = 0 Jenis produk asuransi tidak berpengaruh terhadap pencapaian target premi di PT Asuransi BSAM Medan
4. H
1
: β2 ≠ 0 Jenis produk asuransi berpengaruh terhadap pencapaian target premi di PT Asuransi
BSAM Medan Dalam hal ini t hitung dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima
dan H
1
ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jira tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka Ho diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka Ho ditolak dan H
1
diterima.
III.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Universitas Sumatera Utara
Model analisis regresi berganda yang digunakan untuk hipótesis kedua dinyatakan dengan persamaan model regresi berganda berikut:
Y = α + β
1
. X
1
+ β
2
. X
2
+ ε
Dimana : Y = Tarif
α = interceptkonstanta β
1,
β
2
= koefisien regresi X
1
= Daya Beli Masyarakat X
2
= Persaingan Perusahaan ε = Variabel yang tidak diteliti
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval
95 atau a = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara bersama-sama serempak adalah:
1. H :
β1, β2 = 0 Daya Beli Masyarakat dan persaingan perusahaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap tarif di PT Asuransi BSAM Medan
2. H
1
: β1, β2 ≠ 0 Daya beli masyarakat dan persaingan perusahaan berpengaruh terhadap tarif di
PT Asuransi BSAM Medan Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan Uji F. Dalam
hal ini F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
1
diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H
diterima dan H
1
ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H
ditolak dan dan H
1
diterima. Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial adalah :
1. H :
β1 = 0 Daya beli masyarakat tidak berpengaruh terhadap tarif di PT Asuransi BSAM
Universitas Sumatera Utara
2. H
1
: β1 ≠ 0 Daya beli masyarakat berpengaruh terhadap tarif di PT Asuransi BSAM
3. H :
β2 = 0 Persaingan perusahaan tidak berpengaruh terhadap tarif di PT Asuransi BSAM Medan 4. H
1
: β2 ≠ 0 Persaingan perusahaan berpengaruh terhadap tarif di PT Asuransi BSAM Medan
Dalam hal ini thitung dibandingkan dengan ttabel. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima. Cara lain adalah jira
tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka Ho diterima dan H1 ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi berganda telah dapat
digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi berganda dapat dipergunakan. Umar, 2008.
III.9.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebasnya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Ketentuannya: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Umar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
III.9.2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolineritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model yang dapat menyebabkan
terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel independen tersebut. Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor
VIF, yaitu: jika VIF tidak lebih dari 5 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas sedangkan jika VIP lebih besar dari 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.” Umar,
2008
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau gambaran hubungan antara nilai yang
diprediksi dengan Standardized Delete Residual nilai tersebut. “Heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada
scatterplot Umar, 2008.
Dasar pengambilan keputusan adalah : a.
Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. Umar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN