BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOMINA BAHASA JEPANG,
PENGERTIAN DAN PEMAKAIAN NOMINA TOMODACHI, YUUJIN, DAN NAKAMA
2.1 Pengertian Nomina
Nomina atau kata benda dalam gramatikal bahasa Jepang disebut meishi. Meishi 名詞
ialah kata yang menyatakan benda atau perkara, tidak mengalami konjugasi, atau deklinasi, dapat menjadi subjek, objek, predikat, atau adverbial Sudjianto,
1996:34. Dilihat dari huruf kanjinya, kata nomina atau meishi, terdiri dari dua huruf kanji,
yaitu yang pertama adalah huruf kanji 名
yang dibaca mei, dan na yang berarti nama. Sedangkan huruf kanji yang kedua adalah, huruf kanji
詞 yang dibaca shi yang berarti
kata. Jadi meishi dapat diartikan sebagai kata nama, yang mempunyai ciri-ciri dapat berdiri sendiri, tidak mengenal konjugasi perubahan, dan menjadi subjek atau objek
dalam kalimat Situmorang, 2007:34. Seiring dengan pendapat diatas, dalam gramatikal bahasa Jepang, nomina atau
meishi disebut juga dengan taigen 体言
, dalam suatu kalimat dapat menjadi subjek, predikat, kata keterangan, dan sebagainya, Sudjianto, Dahidi, 2004:156. Ciri-ciri
nomina bahasa jepang tidak jauh berbeda dengan ciri-ciri bahasa Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Murakami Motojiro dalam Sudjianto dan Dahidi 2004:156 menyimpulkan ciri- ciri meishi sebagai berikut:
1. Merupakan jiritsugo.
2. Tidak mengalami perubahan bentuk konjugasi.
3. Dapat membentuk bunsetsu dengan ditambah partikel ga, wa, o, no, ni, dan
sebagainya. 4.
Dapat menjadi subjek. 5.
Disebut juga taigen sebagai lawan yoogen. 6.
Dilihat dari sudut pandang artinya dapat dibagi menjadi empat macam yakni futsuu meishi, koyuu meishi, daimeishi, dan suushi.
2.2 Jenis Nomina
Pembagian meishi berdasarkan jenisnya menurut Hamzon Situmorang 2007:34 terbagi atas empat jenis, yaitu:
1. Futsu Meishi
= kata nama biasa Contoh :
人 hito = orang
犬 inu
= anjing 2.
Koyuu Meishi = kata nama terbatas
Universitas Sumatera Utara
Dibagi dua macam : a.
Nama daerah atau tempat Misalnya : Medan, Tokyo.
b. Nama Orang
Misalnya : Suzuki, Ali, dsb.
3. Suushi
= kata jumlah Kata jumlah dalam bahasa jepang ada berbagai macam, yaitu :
1 Bacaan China, yaitu :
Ichi = satu
Soku = enam
Ni = dua
Shici nana = tujuh San
= tiga Hachi
= delapan Shi
= empat Kyu
= sembilan Go
= lima Juu
= sepuluh 2
Bacaan asli bahasa Jepang, yaitu : Hito
+ tsu
= satu buah Futa
+ tsu
= dua buah Mi
+ tsu
= tiga buah Yo
+ tsu
= empat buah Itsu
+ tsu
= lima buah Mu
+ tsu
= enam buah Nana
+ tsu
= tujuh buah Ya
+ tsu
= delapan buah
Universitas Sumatera Utara
Kokono +
tsu = Sembilan buah
Too = sepuluh buah
3 Joshusi kata bantu bilangan dalam bahasa Jepang ada dikenal bermacam-
macam tergantung pada bendanya.
一匹 : ippiki, nihiki
= satu ekor, dua ekor Keterangan bilangan yang dipergunakan untuk ikan.
一頭 : itto, nito
= satu ekor, dua ekor Keterangan bilangan to dipergunakan untuk bilangan binatang besar, seperti
kuda, sapi.
一人 : hitori, futari
= satu orang, dua orang Keterangan bilangan untuk manusia.
一つ : hitotsu, futatsu
= sebuah, dua buah Bilangan ini dipergunakan untuk menghitung benda seperti tas, buah, dll.
一軒 : ikken, niken
= sebuah bangunan, dua buah bangunan. Keterangan bilangan ini dipergunakan untuk menghitung jumlah rumah dan
bangunan lain.
一台 : ichidai, nidai
= sebuah mesin mobil, dua buah mesin
Universitas Sumatera Utara
Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung jumlah mobil.
一羽 : ichiwa, niwa
= seekor burung, dua ekor burung Keterangan bilangan ini dipergunakan untuk menghitung jumlah binatang
bersayap seperti burung, ayam, dsb.
一個 : ikko, nikko
= seekor, dua ekor Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung benda bulat
seperti kepiting, dsb.
一枚 : ichimai, nimai
= selembar, dua lembar Keterangan bilangan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung jumlah
lembar kertas, seng, dll.
一冊 : issatsu, nisatsu
= satu helai, dua helai Keterangan bilangan ini biasanya dipakai untuk menghitung jumlah lembar
uang, pakaian, dsb.
一度 : ichido, nido
= satu kali, dua kali Keterangan bilangan ini dipakai untuk menerangkan jumlah melakukan
pekerjaan kata kerja.
Universitas Sumatera Utara
4. Daimeishi = kata ganti nama
a. Kata ganti penunjuk pertama
Contoh : Watakushi, watashi, atashi, boku, ore jibun, wagahai, tamae.
b. Kata ganti penunjuk kedua
Contoh : Anata, anta, omae, dsb.
c. Kata ganti penunjuk ketiga
Contoh : Kare, kanojo, sonohito, anohito, dsb.
Menurut Terada Takanao 1984: 49-51 dalam buku Sudjianto, Dahidi 2004: 158, meishi dapat dibagi lima macam, yaitu :
1. Futsu Meishi
Yaitu nomina yang menyatakan nama-nama benda, barang, peristiwa, dan sebagainya yang bersifat umum.
Contoh : Yama
‘Gunung’ Hon
‘Buku’ Gakkoo
‘Sekolah’ 2.
Koyuu Meishi
Universitas Sumatera Utara
Nomina yang menyatakan nama-nama yang menunjukkan benda secara khusus seperti nama daerah, nama Negara, nama orang, nama buku, dan sebagainya.
Contoh : Yamato
‘Yamato’ Chuugoku
‘China’ Fujisan
‘Gunung Fuji’ 3.
Suushi Nomina yang menyatakan bilangan, jumlah, kuantitas, urutan, dan sebagainya.
Contoh : Ichi
‘Satu’ Gohon
‘Lima batang’ Niban
‘Nomor dua’ Daiyonshoo
‘Bab empat’ Ke dalam jenis meishi ini termasuk juga kata-kata tanya seperti ikutsu, ikura,
nankai, nanbanme, dan sebagainya. 4.
Keishiki Meishi Nomina yang menerangkan fungsinya secara formalitas tanpa memiliki hakekat
atau arti yang sebenarnya sebagai nomina. Contoh :
Koto Tame
Wake Hazu
Universitas Sumatera Utara
Mama Toori
5. Daimeishi
Kata-kata yang menunjukkan sesuatu secara langsung tanpa menyebutkan nama orang, benda, barang, perkara, arah, tempat, dan sebagainya. Kata-kata yang
dipakai untuk menunjukkan orang disebut ninshoo daimeishi pronomina persona, sedangkan kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan benda, barang,
perkara, arah, dan tempat disebut shiji daimeishi pronomina penunjuk.
2.3 Pengertian Nomina Tomodachi, Yuujin, dan Nakama Secara Etimologi