Pilihan Bahasa TINJAUAN UMUM TERHADAP NOMINA BAHASA JEPANG,

Manfaat yang dapat kita petik dari belajar semantik sangat bergantung dari bidang apa yang kita geluti dalam tugas sehari-hari Chaer, 1994: 11. Beberapa bidang pekerjaannya antara lain : 1. Bagi seorang wartawan, reporter, atau orang-orang yang berkecimpung dalam dalam dunia persurat kabaran dan pemberitaan. Mereka akan memperoleh manfaat praktis dari pengetahuan mengenai semantik, yang dapat memudahkan dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. 2. Bagi penelit bahasa. Bagi pelajar sastra, pengetahuan semantik akan banyak member bekal teoritis untuk menganalisis bahasa yang sedang dipelajari. Sedangkan bagi pengajar sastra, pengetahuan semantik akan memberi manfaat teoritis, maupun praktis. Secara teoritis, teori-teori semantik akan membantu dalam memahami bahasa dengan lebih baik, untuk diajarkannya. Dan manfaat praktisnya adalah kemudahan untuk mengajarkannya. 3. Bagi orang awam. Pemakaian dasar-dasar semantik tentunya masih diperlukan untuk dapat memahami dunia yang penuh dengan informasi dan lalu-lintas kebahasaan yang terus berkembang.

2.5 Pilihan Bahasa

Universitas Sumatera Utara Pilihan bahasa merupakan suatu perwujudan dari penggunan sebuah bahasa tertentu oleh seorang dwibahasawan setelah ia memutuskan untuk memilih salah satu bahasa untuk menanggapi kejadian tertentu. Dalam pemilihan bahasa, banyak faktor yang mempengaruhinya, beberapa diantaranya adalah faktor partisipan, situasi, domain, topik pembicaraan, tempat, bahasa yang dikuasai, bentuk bahasa dan lain-lain Purba, 1997. Jika seserorang menggunakan lebih dari satu bahasa saat berkomunikasi dengan lainnya, mereka selalu memilih salah satu bahasa untuk tujuan-tujuan tertentu, orang tertentu,dan menggunakan bahasa yang lain untuk tujuan lain, tempat lain dan orang lain. Dalam menjelaskan perilaku pemilihan bahasa pada masyarakat bilingual, Siregar 1998 : 50 mengemukakan beberapa hal seperti bahasa apa yang selalu digunakan dalam interaksi keluarga, atau interaksi intra kelompok etnik sendiri. Kemudian bahasa mana yang digunakan dalam interaksi inter kelompok etnik yang berbeda, lalu ciri apa yang dapat digunakan untuk menetukan pemilihan bahasa dalam situasi dan menentukan pemilihan bahasadalam situasi lainnya. Fissman 1968 seperti yang diutarakan oleh Appel 1988 :23 mengatakan : “when speakers use two languages, they will obviously not use both inculturasi all circumstances : in certain situations they will use one,in others, the other.” Maksudnya : Bila orang dapat menggunakan dua bahasa pada kenyataannyamereka tidak menggunakan kedua bahasa itu dalam semua situasi. Pada situasi-situasi tertentu Universitas Sumatera Utara mereka akan menggunakan bahasa yang satu dan menggunakan bahasa yang satu lagi pada situasi yang lain. Untuk batasan pemilihan bahasa ini Fissman merangkai sebuah pertanyaan : “Siapa yang berbicara, bahasa apa, kepada siapa dan kapan?”. Dengan demikian bahwa pemilihan bahasa ini sangat bergantung kepada situasi, tempat, pembicara, mitra bicara, status sosial, jenis kelamin, dan latar belakang etnis. Menurut Rusyana 1989 : 34 banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan bahasa dalam masyarakat bilingual yaitu partisipan, situasi, isi pembicaraan dan fungsi serta tujuan interaksi. Berdasarkan konsep dari pilihan bahasa di atas, bahwa kaitannya penulis membahas pemakaian kata tomodachi, yuujin, dan nakama yang merupakan salah satu kata tersebut termasuk ke dalam pilihan bahasa terutama dalam pemilihan katanya yang sesuai dengan kontekstualnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS PEMAKAIAN NOMINA TOMODACHI, YUUJIN, DAN NAKAMA