Konsumsi Energi dan Protein

Gambaran pola konsumsi makanan jajanan diperoleh dari hasil wawancara dengan mempergunakan daftar frekuensi makan menurut jenis makanan jajanan yang dikonsumsi anak yang dikategorikan menjadi 1xhari selalu, 4-6xminggu sering, 1-3xminggu jarang, dan tidak pernah. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa jenis jajanan yang umumnya dikonsumsi setiap hari adalah bakso 9,1. Jajanan yang umumnya sering dikonsumsi atau 4-6 kali seminggu adalah bakso 67,3, molen 61,8 dan gorengan 56,3. Jajanan yang jarang dikonsumsi atau umumnya dikonsumsi 1-3 kali seminggu adalah kue 87,3 dan burger 83,6. Jajanan yang umumnya tidak pernah dikonsumsi adalah telur dadar 23,6.

4.5. Konsumsi Energi dan Protein

Energi dibutuhkan oleh manusia untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Anak sekolah berada pada masa pertumbuhan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dan apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi gangguan gizi atau kesehatannya. Zat- zat gizi yang dibutuhkan oleh anak diperoleh dari makanan yang dikonsumsi anak sehari-hari, berasal dari makanan yang dimasak maupun disediakan oleh orang- tuanya dan makanan selingan yang dibeli dengan uang saku yang dimilikinya. Energi yang masuk melalui makanan harus seimbang dengan kebutuhan energi seseorang. Konsumsi energi dan protein responden diperoleh dari hasil Food Recall 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali berturut-turut kemudian dirata-ratakan hasilnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Tingkat Kecukupan Energi Menurut Kelas Kelas Rata-rata Konsumsi Energi Sehari Kal Rata-rata Tingkat Kecukupan Energi Kategori IV 1178,9 64,7 Defisit V 1271,5 62,0 Defisit VI 1258,0 60,9 Defisit Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kecukupan energi responden pada setiap kelompok umur termasuk dalam kategori defisit yaitu 70 dari angka kecukupan. Persentase tingkat konsumsi energi terendah pada kelompok responden kelas VI yaitu 60,9 dari kecukupan rata-rata 1258 kalori per hari. Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Tingkat Kecukupan Energi Kelas Tingkat Kecukupan Energi Total Baik Sedang Rendah Defisit n n n n n IV 1 5,3 4 21,0 14 73,7 19 100 V 1 5,3 2 10,5 16 84,2 19 100 VI 1 5,9 1 5,9 15 88,2 17 100 Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan energi pada setiap kelompok responden umumnya berada dalam kategori defisit yaitu 73,7 sampai 88,2 setiap kelompoknya. Persentase tingkat kecukupan energi kategori defisit terbanyak pada responden kelas VI yaitu 88,2. Tidak ada responden yang termasuk dalam kategori baik pada setiap kelas 0. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Tingkat Kecukupan Protein Menurut Kelas Kelas Rata-rata Konsumsi Protein Sehari gr Rata-rata Tingkat Kecukupan Protein Kategori IV 40,5 89,1 Sedang V 40,0 80,1 Sedang VI 41,8 83,0 Sedang Berdasarkan tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kecukupan protein responden pada setiap kelompok termasuk kategori sedang 80- 90 dari angka kecukupan dan tertinggi pada responden kelas IV yaitu 89,1 dari angka kecukupan rata-rata 40,5 gr sehari. Tabel 4.13. Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Tingkat Kecukupan Protein Kelas Tingkat Kecukupan Protein Total Baik Sedang Rendah Defisit n n n n n IV 5 26,3 6 31,7 4 21,0 4 21,0 19 100 V 1 5,3 9 47,4 5 26,3 4 21,0 19 100 VI 4 23,5 4 23,5 3 17,6 6 35,4 17 100 Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kecukupan protein masih terdapat dalam kategori defisit yaitu 21,0 sampai 35,4 dari masing- masing kelompok responden, namun terdapat juga tingkat kecukupan protein dalam kategori baik ≥100 dari angka kecukupan yaitu 5,3 sampai 26,3 dari masing - masing kelompok responden. orang kelas V dan 4 orang kelas VI atau 34,5 dari total responden. Universitas Sumatera Utara

4.6. Sumbangan Energi dan Protein Makanan Jajanan

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Protein, Kolesterol dan Laktat Dehidrogenase Cairan Pleura sebagai Parameter dalam Membedakan Efusi Pleura Transudat dan Eksudat

6 134 99

Pemenuhan Kebutuhan Energi Dan Protein Yang Bersumber Dari Makanan Jajanan Dihubungkan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 060923 Simpang Marindal Medan Tahun 2005

5 45 79

Kecukupan Gizi dan Pola Kegiatan Serta Status Gizi Remaja SMU Santo Thomas 1 Medan Tahun 2005

0 24 89

Pemenuhan Kebutuhan Energi Dan Protein Yang Bersumber Dari Makanan jajanan Dihubungkan Dengan Status gizi Anak sekolah dasar (SD)Negeri No. 060923 Simpang Marindal Medan Tahun 2005

4 46 78

Pengaruh Konsumsi Makanan Jajanan terhadap tingkat Kecukupan Energi, Protein, Vitamin A dan Fe serta Status Gizi Anak Umur 3-5 Tahun

0 10 80

KONTRIBUSI MAKANAN JAJANAN TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN PADA ANAK SEKOLAH YANG MENDAPAT PMT- AS Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri P

0 4 17

PENDAHULUAN Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta.

0 6 5

JURNAL PUBLIKASI Kontribusi Makanan Jajanan Terhadap Tingkat Kecukupan Asupan Energi Dan Protein Pada Anak Sekolah Yang Mendapat PMT-AS Di SD Negeri Plalan 1 Kota Surakarta.

0 2 14

SUMBANGAN MAKANAN RINGAN TERHADAP KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN ANAK DI TK ABA ADE IRMA, KRATON, YOGYAKARTA.

1 9 100