4.6. Sumbangan Energi dan Protein Makanan Jajanan
Makanan jajanan berperan dalam memenuhi kebutuhan energi bagi anak sekolah. Makanan yang dikonsumsi anak di pagi hari akan mengganti zat tenaga dan
zat-zat lainnya yang telah digunakan semalaman oleh tubuh dan sebagai cadangan makanan yang disimpan dalam tubuh untuk beraktivitas di awal hari. Kandungan zat
gizi yang diperoleh dari makan pagi tersebut pada umumnya akan menurun ketika anak beraktivitas di sekolah.
Anak sekolah biasanya akan merasa lapar ketika jam istirahat sekolah, terutama bagi anak yang tidak sarapan di rumah. Dalam hal ini, makanan jajanan
berperan untuk memenuhi kebutuhan energi yang mereka butuhkan untuk beraktivitas selama jam sekolah.
Tabel 4.14. Persentase Sumbangan Energi Jajanan Berdasarkan Total Energi Konsumsi Makanan Sehari Anak SDN 060822
Kelas Rata-rata Konsumsi
Energi Jajanan Sehari Kal
Rata-rata Konsumsi Energi Makanan Sehari
Kal Sumbangan
Energi Jajanan IV
290,7 1178,9
24,3 V
358,3 1271,5
28,3 VI
411,6 1258,0
33,0 Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sumbangan
energi jajanan responden adalah 24,3 sampai 33,0. Sumbangan energi jajanan tertinggi adalah pada responden kelas VI yaitu 411,6 kalori 33,0 dari total asupan
energi sehari. Sumbangan energi jajanan terendah pada responden kelas IV yaitu rata-rata 290,7 kalori 24,3 dari total asupan energi sehari.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Persentase Sumbangan Protein Jajanan Berdasarkan Total Protein dalam Konsumsi Makanan Sehari Anak SDN 060822 Medan
Kelas Rata-rata Konsumsi
Protein Jajanan Sehari gr
Rata-rata Konsumsi Protein Makanan Sehari
gr Sumbangan
Protein Jajanan IV
6,9 40,5
17,2 V
7,4 40,4
18,8 VI
10,4 41,8
25,4 Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata sumbangan
protein jajanan responden adalah 17,2 sampai 25,4. Sumbangan protein jajanan tertinggi pada responden kelas VI yaitu 10,4 gr 25,4 dari total asupan protein
sehari. Sumbangan protein jajanan terendah pada responden kelas IV yaitu 6,9 gr 17,2 dari total asupan protein sehari.
Tabel 4.16. Persentase Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Jajanan Serta Non Jajanan Anak SDN 060822 Medan
Kelas Rata-rata
Tingkat Kecukupan Energi Jajanan
Rata-rata Tingkat Kecukupan
Energi Non Jajanan Rata-rata
Tingkat Kecukupan Protein Jajanan
Rata-rata Tingkat Kecukupan
Protein Non Jajanan
IV 16,0
48,7 15,2
73,9 V
17,5 44,5
14,9 65,2
VI 20,0
41,0 20,7
62,3 Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat
kecukupan energi dan protein jajanan berdasarkan tingkat kecukupan energi dan protein responden tertinggi pada responden kelas VI yaitu 20,0 dan 20,7. Tingkat
kecukupan energi dan protein non jajanan tertinggi pada responden kelas IV yaitu 48,7 dan 73,9.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pola Konsumsi Jajanan Responden Berdasarkan Jenis dan Frekuensi Makan Makanan Jajanan