kondisi keuangan perusahaan pada saat itu, hasil yang telah dicapai perusahaan dan tingkat keamanan kekayaan yang akan ditanamkan.
Disamping itu, kelompok ini harus menetapkan berapa jumlah aman bagi penanaman, berapa jumlah yang benar-benar diperlukan oleh perusahaan
dan untuk tujuan apa perusahaan tersebut memerlukan uang pinjaman.
4. Manajemen. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan dengan tujuan untuk menaksir sifat dan jumlah uang atau dana yang diperlukan,
mengevaluasi hasil-hasil keputusan dan kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan masa lampau, memproyeksikan posisi keuangan dan
pendapatan perusahaan menetapkan kebijaksanaan keuangan dan pendapatan perusahaan menetapkan kebijaksanaan dividen, merekomendir
setiap reorganisasi atau dissolasi maupun lainnya yang berkaitan dengan bidang manajemen perusahaan.
5. Pihak pajak. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan, dengan tujuan untuk menghitung kemudian menetapkan
besarnya pajak yang ditugaskan kepada perusahaan, menaksir sanksi yang akan dijatuhkan karena perusahaan tidak mengindahkan ketentuan
perpajakan, melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap kekayaan dan hasil operasi yang dilaporkan. Kelompok ini mempunyai sifat
memaksa, artinya keputusan yang telah ditetapkan bersifat mengikat dan harus.
6. Para buruh. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan dengan tujuan untuk dijadikan dasar di dalam berunding
dengan pimpinan perusahaan sehubungan dengan upah atau gaji yang akan diterima, atau untuk menganalisis prospek dari buruh sendiri apakah
tempat ia bekerja tersebut sudah cukup aman, stabil dan menguntungkan.
7. Para langganan. Kelompok ini berkepentingan atas laporan keuangan perusahaan untuk tujuan menaksir perubahan harga yang akan ditetapkan
oleh perusahaan, atau untuk memutuskan perlu tidaknya mencari sumber- sumber alternatif dari barang atau jasa yang diperlukan.
Selain itu juga terdapat pihak yang mempunyai kepentingan yang tidak
langsung terhadap usaha, seperti analis, penasehat keuangan, pasar modal, lembaga keuangan, lembaga konsultan, lembaga perdagangan, serikat buruh, para
pengacara, dan sebagainya.
4. Komponen Laporan Keuangan
a. Neraca Balance Sheet
Universitas Sumatera Utara
“Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu“ Soemarso, 2004:55. Daftar ini juga menunjukkan tentang
kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaannya. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
Identitas neraca adalah persamaan akuntansi yang merupakan dasar sistem akuntansi yaitu aktiva = kewajiban+aktiva. Pada sisi kiri persamaan adalah aktiva
yang merupakan sumber daya yang dikendalikan perusahaan. Sumber daya ini merupakan investasi yang diharapkan dapat menghasilkan laba di masa depan
melalui aktivitas operasi. Dalam menjalankan operasi perusahaan, perusahaan membutuhkan dana untuk membiayainya. Sedangkan sisi kanan mengungkapkan
sumber pendanaan. Kewajiban liability merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban perusahaan, atau klaim kreditor atas aktiva. Ekuitas atau
ekuitas pemegang saham shareholder’s equity merupakan total dari pendanaan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik modal kontribusi dan
akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik laba ditahan sejak berdirinya perusahaan.
Perkiraan-perkiraan di neraca disajikan berdasarkan tingkat likuiditasnya, misalnya saja perkiraan aset yang paling lancar dan paling mudah diubah ke kas
akan dicatat di paling atas. Dan untuk bagian kewajiban, kewajiban yang paling lancar dan harus cepat dibayar harus dicantumkan paling atas dalam
kelompoknya. Dan yang untuk bagian ekuitas, harus yang paling ditunaikan terlebih dahululah yang disajikan paling atas.
Universitas Sumatera Utara
Penyajian neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini Harahap, 2007:216, yaitu:
a. Bentuk Neraca Staffel atau Report Form
Neraca ini dilaporkan satu halaman vertikal. Di sebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan
pos modal.
b. Bentuk Neraca Scontro atau T-Account Form
Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri di Inggris di kanan dan kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga
penyajiannya sebelah menyebelah.
c. Bentuk yang menyajikan Posisi Keuangan Financial Position Form
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi.
Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja
ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh modal pemilik.
b. Laporan Laba Rugi Income Statement