72
pengujian tersebut menolak Ho dan menerima Ha
1
, artinya bahwa motivasi berprestasi tersebut terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja guru PKn. Dengan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan H
1
diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kinerja guru PKn sehingga dugaan yang
menyatakan adanya pengaruh signifikan antara motivasi berprestasi X
1
terhadap kinerja guru PKn Y dapat diterima.
a. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase kinerja guru PKn mampu dijelaskan oleh antara variabel motivasi
berprestasi, dimana nilai tersebut ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi atau nilai Adjusted R square. Untuk mengetahui seberapa besar nilai adjusted R
Square, maka proses penghitungannya dibantu dengan program SPSS. Berikut hasil pengujian koefisien determinasi tersebut :
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
2,0595 7,777
Gambar 4.1 Uji t Motivasi berprestasi
-2,0595
73
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi
Model Summary
,841
a
,708 ,696
7,357 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, Motivasi berprestasi
a.
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa kinerja guru PKn dipengaruhi oleh motivasi berprestasi sebesar 0,696. Dipilihnya Adjusted R
Square agar data tidak bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
square pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti untuk
menggunakan nilai Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik Ghozali, 2005: 83. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kinerja
guru PKn dipengaruhi oleh motivasi berprestasi dengan nilai sebesar 69,6, sedangkan sisanya sebesar 30,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
Hasil penelitian terbukti bahwa motivasi berprestasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru PKn dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, dapat diartikan bahwa jika motivasi para guru untuk berprestasi lebih ditingkatkan maka hal itu akan berdampak pada meningkatnya kinerja guru PKn.
Dengan terbuktinya hasil penelitian tersebut, maka untuk mencapai kinerja yang optimal maka para guru harus mempunyai rasa tanggung jawab penuh dalam
membimbing para siswanya. Dengan tanggung jawab yang tinggi, maka beban