62
tahun yaitu sebesar 7 responden atau 25,9, responden yang berusia 36 – 40 tahun sebasar 7 responden atau 25,9 dan yang berusia lebih dari 40 tahun yaitu
sebesar 3 atau 11,1.
b. Jenis Kelamin
Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai identitas responden yang meliputi jenis kelamin. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 27 responden,
yaitu siswa tingkat SMP Negeri di Kota Semarang. Jenis kelamin yang dijadikan sebagai responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden
No. Jenis kelamin Jumlah
Persentase 1.
2. Laki-laki
Perempuan 10
17 37
63 Jumlah 27
100
Sumber : Data primer yang diolah
Penjelasan 4.3 di atas memberikan indikasi bahwa sebanyak 10 responden atau sekitar 37 berjenis kelamin laki-laki dan 17 responden atau 63
responden berjenis kelamin perempuan.
1. Uji Kualitas Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas uji kesahihan adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner Ghozali, 2001: 56. Hasil penelitian yang valid bila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
63
pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, artinya instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi
antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor butir. Kriteria pengambilan keputusan dikatakan valid adalah ditentukan dengan nilai r hitung nilai r tabel, dimana untuk menentukan nilai r hitung
dibantu dengan pengujian SPSS yang dapat dilihat dari nilai Corected Item Total Correlation. Berikut hasil pengujian berdasarkan kriteria statistiknya :
Tabel 4.4 Uji Validitas Indikator Variabel
Variabel Indikator r
tabel r
hitung Ket. 1.
Motivasi berprestasi
1. Dorongan akan tanggung jawab
2. Berani mengambil resiko
3. Berprestasi yang lebih tinggi
4. Berinteraksi sosial
5. Kerja sama
6. Pengakuan kemampuan
7. Sportivitas dalam bekerja
8. Pekerjaan yang menantang
9. Keamanan kerja
10. Kebebasan bekerja
11. Kepercayaan lembaga untuk berkarya
12. Penghargaan sesama rekan kerja
1. Penguasaan materi
2. Penguasaan metode pengajaran
3. Berpikir positif yang lebih baik
4. Mewujudkan kreatifitas
5. Pencapaian prestasi
6. Pemanfaatan waktu kedatangan
7. Pemanfaatan waktu pulang
8. Kepuasan siswa
9. Pemahaman siswa
10. Prestasi siswa
11. Mutu penyampaian materi
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,869
0,893 0,824
0,840 0,837
0,796 0,816
0,775 0,802
0,760 0,863
0,895
0,810 0,702
0,698 0,747
0,346 0,468
0,429 0,677
0,484 0,694
0,353 Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid
64
2. Kinerja guru
PKn 12.
Penguasaan keadaan kelas 13.
Penggunaan media yang menarik 14.
Kejujuran 15.
Kepribadian 16.
Profesional dengan sosial 17.
Menilai secara obyektifkontinue 18.
Komunikasi untuk menjalin hubungan baik antara siswa, guru, pimpinan dan orang tua
19. Mengembangkan PTK
20. Mengajar dengan informasi teknologi
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809 0,3809
0,3809
0,3809 0,3809
0,830 0,803
0,849 0,738
0,772 0,794
0,744
0,806 0,727
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Penjelasan pada Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa pada masing- masing variabel motivasi berprestasi dan kinerja guru PKn hasil yang diperoleh
menunjukkan valid. Hal ini dibuktikan dengan semua nilai hasil r hitung pada indikator variabel yang ditunjukkan dengan nilai Corrected Item Total
Correlation tersebut diperoleh melebihi nilai r tabel yang diperoleh dari nilai df = n – k – 1, 27 – 1 – 1 = 25, yaitu sebesar 0,3809 sehingga dengan demikian
masing-masing indikator pada masing-masing variabel tersebut dapat dilakukan
kepada langkah penghitungan selanjutnya b.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah variabel tersebut dapat dipercaya atau reliabel untuk dilakukan pada pengujian
selanjutnya. Mengingat jawaban responden tersebut bervariasi, maka pengujian reliabilitas tersebut perlu dilakukan untuk menguji keandalannya. Kriteria
dikatakan reliabel ditentukan dengan nilai r alpha nilai standarisasi sebesar 0,6 Ghozali, 2001: 58. Berikut pengujian reliabilitas dilakukan terhadap variabel
sikap, status sosial ekonomi dan partisipasi masyarakat yang dibantu dengan program SPSS :
65
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Indikator Variabel
No. Variabel
Nilai r Alpha
Nilai Standarisasi
Keterangan 1.
2. Motivasi berprestasi
Kinerja guru PKn 0,967
0,949 0,6
0,6 Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil olahan SPSS. 2009
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel, yaitu motivasi berprestasi dan kinerja guru PKn ternyata diperoleh rata-
rata nilai r Alpha lebih besar dari batas yang ditentukan yaitu sebesar 0,6. Dengan demikian, hasil uji reliabilitas terhadap keseluruhan variabel adalah reliabel.
2. Uji Normalitas