Keterampilan Berbahasa KERANGKA TEORI

Santosa 2008:1.5-1.6, bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut: a. Fungsi informasi, yaitu berfungsi untuk menyampaikan informasi timbal balik kepada orang lain secara timbal balik baik lisan maupun tulisan. b. Fungsi ekspresi diri, bahasa sebagai alat untuk menyatakan segala sesuatu yang dirasakan pada diri kita. Tujuannya untuk menunjukan keberadaan diri, melupakan emosi dan tekanan, dan untuk menarik perhatian. c. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. d. Fungsi kontrol sosial, bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Fungsi bahasa menurut peneliti yaitu sebagai alat komunikasi antar satu dengan yang lainnya dan berpikir dalam bentuk lisan, tulisan, dan dalam bentuk bahasa lainnya sehingga maksud yang dituju dapat tercapai.

2.1.2 Keterampilan Berbahasa

Santosa 2004:3.18-3.21 mengemukakan keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: a. Menyimak Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi yang terjadi dua arah secara bersamaan. Tidak ada kegiatan menyimak tanpa ada yang berbicara, begitu juga sebaliknya. Dengan melatih keterampilan menyimak akan melatih keterampilan berpikirbernalar siswa sehingga siswa dapat menerima, memahami, mengidentifikasi dan mereaksi informasi yang diterimanya. Dengan demikian, siswa dapat menyampaikan kembali informasi tersebut melalui lisan berbicara atau tulisan menulis dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pendengarnya. b. Berbicara Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang produktif. Keterampilan ini sebagai implementasi dari hasil simakan. Peristiwa ini berkembang pesat pada kehidupan anak-anak. Pada masa kanak-kanak, kemampuan berbicara berkembang begitu cepat. Hal ini tampak dari penambahan kosakata yang disimak anak dari lingkungan semakin hari semakin bertambah pula. Oleh karena itu, pada masa kanak-kanak inilah kemampuan berbicara mulai diajarkan. Dalam kegiatan formal sekolah, pada kelas awal SD bisa dimulai dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk berbicara di depan kelas untuk memperkenalkan diri, tanya jawab dengan teman, bercerita tentang pengalaman, menceritakan gambar dan lain-lain. Dari kegiatan itu, akan memperkaya kosakata, memperbaiki kalimat, dan melatih keberanian siswa dalam berkomunikasi. c. Membaca Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran di SD, siswa diharapkan memperoleh dasar-dasar kemampuan membaca disamping kemampuan menulis dan menghitung, serta kemampuan esensial lainnya. Dengan dasar kemampuan itu, siswa dapat menyerap berbagai pengetahuan yang sebagian besar disampaikan melalui tulisan. Pembelajaran membaca di SD terdiri atas dua bagian, yakni a membaca permulaan di kelas 1 dan 2. melalui membaca permulaan ini, diharapkan siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata, kalimat, dan mampu membaca dalam berbagai konteks; b membaca lanjut mulai dari kelas 3 dan seterusnya. d. Menulis Menulismengarang merupakan keterampilan berbahasa yang komplek, untuk itu perlu dilatih secara teratur dan cermat sejak kelas awal SD. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus terampil menggunakan grafonologi, struktur bahasa dan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai. Pembelajaran menulis di SD terdiri atas dua bagian sebagaian layaknya pembelajaran membaca yakni menulis permulaan dan menulis lanjut pendalaman.

2.1.3 Keterampilan Membaca

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SAVI DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

1 12 250

Peningkatan Keterampilan Membaca Aksara Jawa melalui Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together siswa kelas IV SDN 03 Sengon Kabupaten Batang

0 29 332

Peningkatan Keterampilan Membaca Huruf Jawa Dengan Metode Iqro’ Pada Siswa Kelas V SD Wonosari 03 Kecamatan Ngaliyan Semarang.

0 1 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SDN 2 NGASINAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC).

0 0 6

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA CETAK DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN KARANGPUCUNG 05 TAHUN AJARAN 2014 2015 | Utami | KALAM CENDEKIA PGSD

0 0 4

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN | estiningtyas | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 2333 5415 1 PB

0 0 5

KEEFEKTIFAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN BOJONG SALAMAN 02

0 0 72

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK

0 0 9

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

0 1 16