Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa 8 keterampilan guru di atas penting dan harus dikuasai guru karena selama kegiatan pembelajaran mulai dari
awal atau membuka pembelajaran sampai akhir atau menutup pembelajaran menggunakan semua keterampilan tersebut.
Indikator keterampilan guru yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi: 1 keterampilan pengkondisian kelas pra pembelajaran; 2 keterampilan
melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran; 3 keterampilan menjelaskan materi dan memberikan bacaan CIRC: guru menyampaikan materi
dan guru memberikan bacaan sesuai dengan topik pembelajaran; 4 keterampilan membimbing pembentukan kelompok CIRC: membentuk kelompok yang
anggotanya 4 siswa secara heterogen; 5 keterampilan membimbing diskusi kelompok CIRC: siswa membaca dalam hati dan bekerja sama saling
membacakan, siswa berdiskusi menentukan ide pokok, dan siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok; 6 keterampilan melakukan tanya
jawab siswa dalam menjawab pertanyaan; 7 keterampilan dalam memberikan penguatan; 8 keterampilan dalam mengelola kelas; 9 keterampilan dalam
menutup pembelajaran CIRC: membuat kesimpulan bersama, siswa mengerjakan evaluasi dan penutup.
2.1.6 Aktivitas Siswa
Menurut Sanjaya 2007:101-106 aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas nonfisik seperti mental,
intelektual, dan emosional. Belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Diedrich
dalam Hamalik, 2010:172 menggolongkan 8 aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai berikut:
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b.
Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato. d.
Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: me-lakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h.
Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti
pembelajaran sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa. Dalam hal ini aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model
CIRC meliputi kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, dan melakukan kegiatan mental seperti mengerjakan tes pada akhir kegiatan pembelajaran serta
kegiatan emosional yang menuntut siswa untuk berani bertanya dan aktif dalam pembelajaran.
Indikator aktivitas siswa yang muncul dalam pembelajaran bahasa Jawa menggunakan pendekatan kooperatif tipe CIRC adalah: 1 mempersiapkan diri
dalam menerima pembelajaran aktivitas emosional; 2 bertanya dan menjawab pertanyaan aktivitas lisan; 3 ketertiban dalam pembentukan kelompok aktivitas
mendengarkan, aktivitas emosional, aktivitas lisan; 4 bekerja dalam kelompok aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis,
aktivitas mental, aktivitas emosional; 5 mempresentasikan hasil diskusi aktivitas lisan, aktivitas emosional; 6 menanyakan hal-hal yang belum dipahami
aktivitas lisan dan emosional; 7 menyimpulkan materi bersama guru dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan aktivitas mental;
dan 8 mengerjakan soal evaluasi aktivitas visual, menulis, dan mental.
2.1.7 Hasil Belajar