Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dan dapat memperjelas materi atau mencapai tujuan
pembelajaran, memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, serta dapat menimbulkan motivasi belajar siswa Iswidayati 2010:1. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berguna untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran
kepada siswa sehingga dapat memperlancar proses belajar, memotivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar.
2.2.3 Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa
Menurut Syafii 2010:3 evaluasi merupakan “kegiatan atau proses yang sistematik untuk menentukan nilai bagi siswa yang telah mengalami proses
pembelajaran”. Evaluasi merupakan salah satu komponen proses pembelajaran. Fungsi utamanya seperti yang dijelaskan dalam Soehardjo 2011:313 adalah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Evaluasi hasil pembelajaran sebaiknya dilakukan dua kali, yaitu sebelum
dan sesudah pelaksanaan pembelajaran Ismiyanto 2009:25. Evaluasi sebelum pelaksanaan pembelajaran pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
murid berkenaan dengan materi pembelajaran, sehingga hasil evaluasi awal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan guru dalam menetapkan cara penyampaian,
mengidentifikasi isi pembelajaran yang masih perlu atau tidak perlu diberi penekanan khusus.
Guru dalam melaksanakan evaluasi, khususnya dalam pengumpulan data, dapat menggunakan berbagai instrumen, yang pada dasarnya digolongkan ke
dalam dua golongan besar, yakni tes dan non tes Syafii 2010:17. Salah satu jenis teknik tes adalah tes penilaian produk. Penilaian produk Syafii 2010:32 adalah
“penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk”. Penilaian produk meliputi tiga tahap penilaian, yaitu: 1 tahap persiapan, berkenaan dengan
penilaian kemampuan siswa dalam merencanakan, mengembangkan ide, dan mendesain produk, 2 tahap pembuatan produk, berkenaan dengan penilaian
kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik, dan 3 tahap penilaian produk, berkenaan dengan penilaian produk yang
dihasilkan siswa sesuai kriteria yang ditetapkan. Kegiatan evaluasi akan menghasilkan data berupa biji score dan nilai
grade. Dalam Soehardjo 2011:313 dijelaskan bahwa tindakan evaluasi yang akan menghasilkan biji disebut pembijian scoring dan tindakan evaluasi yang
akan menghasilkan nilai disebut penilaian grading. Pembijian berfungsi untuk menentukan jenjang kuantitas kompetensi hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Sedangkan penilaian berfungsi untuk menentukan jenjang kualitas kompetensi. Guna mendapatkan hasil evaluasi yang lebih obyektif maka digunakan
teknik evaluasi gabungan dengan cara pembijian yang diikuti oleh penilaian. Teknik evaluasi gabungan tersebut dilakukan dengan cara konversi yakni
pengubahan biji score menjadi nilai grade. Hasil yang diperoleh dari pembijian berwujud simbol kuantitas yang berupa angka berubah menjadi simbol
kualitas yang berupa huruf A, B, C, D, dan E atau menjadi pernyataan kualitas Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, Sangat Kurang.
2.3 Pembelajaran Seni Grafis dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP Seni Budaya dan Keterampilan SD
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pendidikan seni terkemas dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan yang meliputi: seni
rupa, seni musik, seni tari, seni drama dan kerajinan. Sejalan dengan otonomi daerah, pemerintah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
tahun 2006 sebagai penyempurnaan dan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikeluarkan tahun 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan BSNP, 2006.
Kompetensi mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan yang dikembangkan pada jenjang SD Depdiknas dalam Sobandi, 2008: 28 meliputi:
1. Kemampuan perseptual yaitu kepekaan inderawi terhadap rupa, gerak bunyi
dan perpaduanya serta karya kerajinan dan teknologi. 2.
Pengetahuan yang mencakup pemahaman, analisis dan evaluasi. 3.
Apresiasi yang mencakup kepekaan rasa, estetika, kesesuaian fungsi dan bentuk, artistik serta memiliki sikap menghargai dan menghayati.
4. Produksi mencakup kreativitas dalam berkarya dan berimajinasi.
Sementara itu cakupan materi pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 adalah
sebagai berikut: