Prosedur pembuatan karya seni grafis kolase hampir sama dengan cukil kayu yang dilakukan melalui empat tahapan, yaitu:
a Tahap pembuatan desain, yang akan dipindahkan kepermukaan klise atau
desain gambar dapat digambar langsung pada permukaan klise. b
Tahap pembuatan klise, dengan cara menambah atau menempel permukaan klise dengan berbagai bahan yang mempunyai motif yang menarik, dengan
cara menempelkan benda-benda yang bertekstur pada papan triplek menggunakan lem.
c Tahap mencetak, memindahkan pigmen warna pada klise ke permukaan
bidang cetak dengan proses penekanan, dengan cara klise dibaur cat hingga merata menggunakan roll, tempelkan permukaan yang telah rata dengan cat
tersebut pada selembar kertas. d
Tahap terakhir adalah angkat cetakan dari kertas dan keringkan.
2.7 Karakteristik Anak Usia SD
2.7.1 Gejala Tangkap Visual
Secara normal anak SD berada diusia antara 6 sampai 12 tahun. Pada masa ini anak memiliki beberapa karakteristik, secara umum diantaranya adalah; senang
bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan,
melakukanmemperagakan sesuatu
secara langsung
www.sekolahdasar.net, 8 Agustus 2012.
Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini
menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih-lebih untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai.
Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat
duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran
yang memungkinkan anak tidak berpindah atau bergerak.
Karakteristik yang ketiga anak usia SD adalah anak senang bekerja dalam
kelompok. Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan
orang lain secara sehat sportif. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja
atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan
suatu tugas secara kelompok.
Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan, melakukan
atau memperagakan sesuatu secara langsung. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari
di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka,
ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika
anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang
memungkinkan anak
terlibat langsung
dalam proses
pembelajaran www.sekolahdasar.net, 8 Maret 2012.
Karakteristik anak SD yang memandang dunia sekelilingnya masih bersifat holistik serta kenyataan dalam kehidupan sehari-hari permasalahan yang
dihadapi bersifat menyeluruh dan saling terkait maka pendekatan pendidikan seni bersifat terpadu. Selain itu karakteristik anak yang senang dengan bermain dan
selalu ingin tahu maka kegiatan berolah seni dikembangkan melalui cara bermain dan bekerja Kamaril 2006: 30.
2.7.2 Golden Age