menyampaikan materi, kemudian tiap 4-5 peserta didik membentuk satu kelompok untuk menyeleaikan soal yang diberikan. Setelah selesai, mereka
menyerahkan pekerjaan kelompoknya pada guru Suherman, 2003:260.
1.5.3 Media
Media adalah segala sesuatu yang dapat di indra, yang berfungsi sebagai sarana atau alat untuk proses komunikasi. Proses pembelajaran pada hakikatnya
adalah proses komunikasi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang dapat di indra yang digunakan
dalam pembelajaran untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
Dengan demikian media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode
dan evaluasi pembelajaran Rustaman, 2003:135.
1.5.4 CD Pembelajaran
CD pembelajaran merupakan salah satu media berupa keping CD yang berisi teksangka, gambar, dan suara, di kemas dan dioperasikan dengan komputer
menggunakan Microsoft Power Point. Media ini digunakan pada pembelajaran STAD pada saat peneliti menyampaikan materi apersepsi.
1.5.5 Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan cara utama untuk mengubah dan memperbaiki sifat peserta didik agar berkarakter dengan baik dan kuat.
Pendidikan karakter bukan semata-mata soal pengetahuan belaka, namun terlebih soal kepribadian dan perilaku peserta didik sehari-hari. Pembangunan karakter
character building merupakan tugas bersama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat sekitar. Sekolah sebagai lingkungan akademis dan sosial bagi peserta
didik harus memberikan kondisi yang kondusif bagi pembentukan karakter. Dalam Munir 2010:3 karakter disebut sebagai sebuah pola, baik itu
pemikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan kuat dan sulit dihilangkan. Karena itulah karakter harus dibangun dengan pola yang
benar sejak dini.
1.5.6 Kemampuan Pemecahan Masalah
Hasil belajar dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP memuat tiga aspek yaitu: pemahaman konsep, penalaranan dan komunikasi, dan
pemecahan masalah. Dari ketiga aspek tersebut dipilih aspek pemecahan masalah. Penulis memilih aspek tersebut karena keterbatasan penulis dalam melakukan
penelitian. Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa bisa, sanggup
melakukan sesuatu, dengan imbuhan ke-an kata mampu menjadi kemampuan yaitu kesanggupan atau kecakapan. Kemampuan pemecahan masalah dalam
penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal pada materi luas permukaan dan volume bangun ruang prisma dan limas yang
meliputi: kemampuan peserta didik dalam memahami masalah, mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan, menyajikan masalah matematika dalam
berbagai bentuk, mengembangkan strategi pemecahan masalah, serta membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
Dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika, diperlukan langkah- langkah dan prosedur yang benar agar penyelesaian masalah menjadi efektif.
Polya 1973:5 mengajukan empat langkah yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah yaitu: 1 memahami masalah, 2 merencanakan pemecahan,
3 melakukan perhitungan, 4 memeriksa kembali hasil.
1.5.7 Materi