dengan gejala radang apendiks. Sedangkan sakit pada persendian sering dikelirukan dengan inflamasi.
2.4. Periode Inkubasi
Periode inkubasi pada ternak biasanya satu hingga tiga minggu tetapi kadang dapat setelah beberapa bulan baru gejala awal terlihat. Periode ini
bervariasi tergantung pada usia kebuntingan dan dipengaruhi oleh jumlah kuman yang masuk serta keadaan induk semang, apakah hewan sudah pernah divaksinasi
atau karena infeksi alam Setiawan 1992. Brucellosis pada manusia tidak mempunyai gejala yang khas dengan masa
inkubasi 1–15 minggu. Dalam beberapa kasus, gejala terlihat hanya 72 jam setelah terinfeksi. Tetapi gejala juga dapat muncul beberapa bulan setelah masa infeksi.
Semua ini tergantung dari jalur masuk route of infection dan virulensi organisme penyebab Ressang 1984.
2.5. Diagnosa Klinis
Kuluron pada sapi tidak hanya disebabkan oleh bakteri. Kejadian ini juga disebabkan oleh virus, jamur atau protozoa. Oleh karena itu diagnosis
penyebabnya tidak hanya dapat didasarkan pada pengamatan sepintas atau riwayat kejadian. Namun keluron yang umum terjadi pada bulan ke enam masa
kebuntingan dapat dicurigai sebagai akibat adanya Brucellosis. Diagnosa Brucellosis membutuhkan beberapa uji labolatoris Alton et al. 1988 yang
meliputi antara lain : 1.
Isolasi organisme di paru-paru, lambung atau plasenta fetus. Pada hewan dewasa organisme ini dapat diperoleh dari air susu atau semen atau dari
kelenjar limpa sesudah hewan dipotong. B. abortus umumnya diisolasi di dalam media kultur atau pada marmut.
2. Uji serologik terhadap aglutinin di dalam darah, yang biasanya terdapat
pada waktu abortus dan sering menunggu sesudah waktu tersebut. Dalam bentuk uji tabung aglutinasi, uji piringan aglutinasi, uji inaktifasi, uji
piringan antigen yang diasamkan, uji pengendapan senyawa akridin Rivanol, dan uji fiksasi komplemen. Efisiensi pengujian-pengujian
dalam menentukan infeksi B. abortus pada sekelompok ternak sapi yang
terserang masing-masing adalah 52-61, 66, 93, 96, dan 98 Nicoletti 1969.
3. Uji aglutinasi terhadap susu termasuk uji cincin susu Milk Ring Test atau
uji cepat diagnosa Brucellosis dilakukan dengan menggunakan antigen yang diwarnai dengan Rose Bengal Rose Bengal Test pada sapi yang
terserang, kepekaan uji ini mencapai 92. Pengujian semua kelompok ternak sapi perah disuatu daerah dua kali atau lebih dalam waktu satu
tahun dengan Milk Ring Test MRT dapat mendiagnosa secara efektif dan mengeliminer sapi-sapi yang terserang Janney et al. 1958 . Pada uji Rose
Bengal Test umumnya dapat mengenali hewan yang tertular lebih dini.
Reaksi positif juga dihasilkan walau tingkat kejadian penyakit rendah dan vaksinasi pada pedet dengan strain 19 banyak dilakukan Subronto 1995.
4. Uji aglutinasi dapat pula dilakukan pada plasma semen sapi-sapi jantan
tersangka Kerr 1955. Sejarah kelompok ternak sangat bermanfaat dalam mendiagnosa penyebab
abortus, diagnosa perbandingan antara penyebab abortus cukup sulit dan sering tidak mungkin tanpa bantuan laboratorium yang baik. Lesio plasental pada
Brucellosis, vibronosis dan penularan jamur pada sapi nampak sama.
2.6. Pengendalian dan Pemberantasan