3. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus 2007 dan terbagi menjadi 2 bagian yakni pengambilan contoh biota dan air laut serta analisis
laboratorium. Pada bulan Mei sampai Juni, pengambilan contoh biota dilakukan sebanyak 5 kali dalam selang waktu 2 minggu dan pengambilan contoh air laut
dilakukan sebanyak 3 kali setiap 4 minggu sekali. Lokasi pengambilan contoh biota dan air dilakukan di daerah budidaya kerang hijau tepatnya di Kamal Muara,
Perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara Gambar 2. Analisis contoh dilakukan di Laboratorium Lingkungan dan Gas Chromatography GC, Bidang Proses, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi ”Lemigas”, Jakarta Selatan selama bulan Juli sampai Agustus.
3.2 Kondisi lokasi penelitian
Perairan Kamal Muara terletak di Teluk Jakarta, Jakarta Utara. Perairan ini merupakan daerah penghasil budidaya terbesar di Indonesia selain Teluk Banten
Akbar, 2002. Lokasi penelitian terletak tidak jauh dari area pelelangan dan penjualan ikan serta hasil laut yang lain. Area budidaya kerang hijau yang
dikembangkan sejak tahun 1985 ini sudah mencapai jumlah lebih dari 100 tempat penanaman bibit yang berjarak 2-10 km dari pantai dan kedalaman perairan
kurang lebih 10 m. Produksinya sendiri menghasilkan sekitar 5680 ton per hari dan diekspor sebanyak 20 ton dalam satu bulan ke negara-negara tetangga
Ningtyas, 2002. Luas area bagan yang dibuat memiliki ukuran yang bervariasi dari ukuran 25 m
2
sampai 40 m
2
.
Gambar 2. Peta lokasi penelitian dan letak stasiun pengambilan contoh di Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta
Secara visual perairan di bagian pantai sangat kotor karena dipenuhi oleh sampah hasil pelelangan ikan dan hasil laut lain ataupun dari masyarakat sekitar. Ke arah
laut, sampah semakin berkurang dan menjadi lokasi bagan penanaman bibit kerang hijau.
3.3 Bahan dan alat
Bahan-bahan yang digunakan selama penelitian adalah contoh kerang dengan kisaran ukuran 1,0-1,5 cm; 2,5-3,0 cm; 4,0-4,5 cm; 5,5-6,0 cm dan contoh air, es
gel, diklorometan, n-hexan, silika gel dan larutan standar PAH. Peralatan yang digunakan adalah kotak pendingin, water sampler Van Dorn, SCTmeter, kertas
lakmus, waterbath, oven, tempat contoh dari bahan gelas, kondensor, tabung soklet, rotavapor, desikator, kolom kromatografi, kromatografi gas GC-MS.
3.4 Pengumpulan data 3.4.1 Penentuan lokasi pengambilan contoh