Pembelajaran Berorientasi Lingkungan Implementasi Pendekatan Aktivitas Aesop’s Berorientasi lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing merupakan serangkaian proses bertanya, menyelidik, dan mencari tahu jawaban terhadap suatu pertanyaan ilmiah yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

5. Pembelajaran Berorientasi Lingkungan

Pembelajaran berorientasi lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Sitepu 2008 mengungkapkan bahwa pendidik harus dapat menggunakan aneka sumber belajar termasuk diantaranya adalah lingkungan guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan, efisien, dan efektif. Pembelajaran berorientasi lingkungan juga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan kepada siswa. Menurut Sukisman 2006, para pendidik seharusnya mulai menyadari bahwa lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya, alam dan lingkungan dibawa ke proses pembelajaran tidak untuk dipandang hanya sebagai media yang memperjelas konsep akan tetapi juga konsep-konsep yang dipelajari harus dapat menjelaskan fakta yang terjadi di alam dan lingkungan. Lembaga pendidikan lingkungan Amerika The North American Asosiation for environmental education 2001 menambahkan “Environment-based education gives students a chance to try on”, dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran berorientasi lingkungan dapat memberikan kesempatan siswa untuk aktif dan berinteraksi langsung dengan lingkungan yang ada disekitarnya, sehingga siswa dapat terpacu rasa keingintahuannya terhadap materi yang sedang dipelajari.

6. Implementasi Pendekatan Aktivitas Aesop’s Berorientasi lingkungan.

Implementasi pendekatan aktivitas aesop’s berorientasi lingkungan pada pembelajaran materi pencemaran lingkungan bertujuan agar siswa mengalami pengalaman belajar dan dapat membangun konsepnya sendiri berdasarkan interaksi dengan sumber belajar secara langsung dan masalah nyata yang ditemui di lingkungan sekitarnya. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran agar siswa memperoleh pengalaman belajar dan penemu konsepnya sendiri proses inkuiri. Adapun pengalaman belajar yang akan diperoleh siswa adalah sebagai berikut. Tabel 1 Implementasi pendekatan aktivitas aesop’s berorientasi lingkungan pada pembelajaran yang diterapkan. Akitifitas Aesop’s Pengalaman Belajar Keterampilan Berpikir Berbasis Observasi Siswa melakukan observasi di daerah aliran sungai tempat pembuangan limbah industri tenun. Logika Hipotesis Deduktif Siswa membuat hipotesis tentang adanya keterkaitan antara kegiatan industri tenun dengan masalah pencemaran air yang terjadi. Analisis Data Siswa melakukan analisis data yang diperoleh dari kegiatan observasi. Berdasarkan hasil analisis data siswa Inkuiri terbimbing dapat membuat kesimpulan tentang adanya keterkaitan antara kegiatan industri tenun dengan masalah pencemaran air yang terjadi. Siswa dibimbing dalam kegiatan diskusi, membuat rancangan kegiatan identifikasi pencemaran air, observasi, dan analisis data hingga siswa menemukan konsep materi pencemaran lingkungan.

7. Materi Pencemaran