Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian Rancangan Penelitian Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pemalang Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang pada semester genap tahun ajaran 20122013.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Pemalang semester genap Tahun Ajaran 2012-2013 yang terdiri dari sembilan kelas yaitu kelas X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8 dan X9. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik convenience sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan Sugiyono 2006. Berdasarkan hasil obsevasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi, peneliti mendapat masukkan dan saran untuk mengambil kelas X1 dan kelas X3 sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa kelas yang diambil sebagai sampel tersebut memiliki aktivitas dan hasil belajar yang kurang optimal jika dibandingkan dengan kelas yang lain.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi: 1. Variabel bebas, berupa: Pembelajaran materi pencemaran lingkungan dengan pendekatan aktivitas aesop’s berorientasi lingkungan. 2. Variabel terikat berupa: Aktifitas dan hasil belajar siswa.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu quasi experimental dengan One –Shot Case Study Arikunto 2006. Penelitian ini terdiri 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pola desain One Shoot Case Study adalah sebagai berikut: X O . 15 Keterangan: X: Perlakuan O: Hasil observasi sesudah perlakuan

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri atas 2 tahap, yaitu: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Adapun penjelasan dari kedua tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Persiapan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah: a. Melakukan observasi di SMAN 2 Pemalang. b. Menentukan Subyek penelitian. c. Merancang desain pembelajaran sesuai dengan pendekatan aktivitas aesop’s berorientasi lingkungan. d. Menyusun instrumen penelitian berupa silabus, RPP, lembar diskusi siswa, lembar observasi aktifitas siswa, lembar kinerja guru, kuisioner tanggapan siswa dan guru terhadap pembelajaran yang disajikan. e. Membuat soal evaluasi. f. Melakukan uji coba soal evaluasi, tujuannya adalah untuk mengetahui apakah soal layak digunakan sebagai alat pengumpulan data atau tidak. Hasilnya dianalisis untuk menghitung validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran setiap soal. Pada penelitian ini obyek ujicoba dipilih dari kelas XI yang sudah pernah mendapatkan materi pencemaran lingkungan. g. Analisis hasil uji coba instrument penelitian. Analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen ini adalah: 1. Validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus Korelasi point biserial. { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah subyek X = Skor item Y = Skor total Arikunto, 2006 Harga r xy yang diperoleh dari tiap-tiap item kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment dengan taraf signifikan 5 , jika harga r hitung ≥ r tabel item soal dikatakan valid, dan jika sebaliknya maka soal dikatakan tidak valid. Rekapitulasi hasil analisis validitas butir soal uji coba yang telah diujicobakan pada kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Rekapitulasi validitas butir soal uji coba No. Kategori Soal No. Soal Jumlah soal 1. Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30 24 2. Tidak valid 3, 9, 14, 17, 22, 28 6 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21 2. Reliabilitas soal Reliabilitas soal adalah ukuran kemampuan perangkat tes atau instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika tes tersebut memberikan keajegan atau kestabilan dan konsisten dari karakteristik yang diteliti, sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya. Persamaan yang digunakan untuk menghitung reliabilitas instrumen adalah:       − − −       − = Vt k M k M k k r . 1 1 11 Keterangan: r 11 = Reliabilitas soal M = Skor rata-rata k = Jumlah butir soal V t = Variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total Arikunto, 2006 Harga r hitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikansi 5. Item soal dikatakan reliabel jika r hitung r tabel. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh r hitung soal uji coba adalah 0,842 dengan r tabel 0,312. Ini berarti r hitung r tabel maka tes tersebut dikatakan reliabel. 3. Tingkat kesukaran soal Taraf kesukaran yaitu prosentase jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut dengan indeks kesukaran difficulty index. Besarnya tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus: Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P = 0,31 – 0,70 adalah soal sedang P = 0,71 – 1,00 adalah soal mudah Rudyatmi, 2011. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba yang telah diujicobakan pada kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Rekapitulasi tingkat kesukaran soal uji coba No. Kategori Soal No. Soal Jumlah Soal 1. Sukar 11, 17, 19, 20, 26, 28, 30 7 2. Sedang 4, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 18, 21, 22, 23, 25, 27, 29 15 3. Mudah 1, 2, 3, 5, 9, 14, 16, 24 8 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21 4. Daya pembeda soal Rumus daya pembeda Arikunto 2009: D = − Keterangan: D = daya pembeda JS B P = JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Klasifikasi daya pembeda: D = 0,00 – 0,20 : jelek D = 0,21 – 0,40 : cukup D = 0,41 – 0,70 : baik D = 0,71 – 1,00 : baik sekali D = negatif, semuanya tidak baik. Rekapitulasi hasil analisis daya pembeda soal uji coba yang telah diujicobakan pada kelas XI SMA Negeri 2 Pemalang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Rekapitulasi daya pembeda soal uji coba No. Kategori Soal No. Soal Jumlah Soal 1. Jelek 3, 9, 14, 17, 22, 28 6 2. Cukup 1, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 19, 20, 23, 24, 26, 27, 30 16 3. Baik 2, 8, 15, 16, 18, 29 6 4. Baik Sekali 21, 25 2 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21 Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 soal dan memenuhi kriteria: soal dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya pembeda minimal cukup, dan memiliki komposisi tingkat kesukaran soal berupa 25 sukar, 50 sedang, dan 25 mudah. Adapun soal uji coba yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel 5. Tabel 5 Jumlah butir soal uji coba yang digunakan dalam penelitian No. Indikator Tingkat kesukaran Jumlah Soal Sukar Sedang Mudah 1. 1 11 4, 6, 7, 8, 12, 15 1, 2, 5 10 2. 2 19, 20, 26, 30 18, 21, 23, 25 16, 24 10 Empat soal uji coba yang dinyatakan valid, reliabel, dan mempunyai daya pembeda minimal cukup, namun tidak dipergunakan berturut-turut adalah 10, 13, 27, dan 29.

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2 Pemalang pada siswa kelas X. Secara garis besar pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut. a. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan silabus dan RPP yang telah disusun pada kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian. b. Selama proses pembelajaran observer melakukan pengamatan terhadap kinerja guru melalui lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. c. Memberikan angket tanggapan siswa dan guru pada akhir pembelajaran materi pencemaran.

F. Data dan Cara Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X di SMAN 2 Pemalang Tahun Ajaran 20122013.

2. Jenis Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: a. Aktivitas belajar siswa. b. Hasil belajar siswa. c. Kinerja guru d. Tanggapan siswa dan guru.

3. Cara Pengumpulan Data

a. Data aktivitas belajar siswa diambil melalui lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan observasi dan diskusi. b. Data hasil belajar siswa diambil melalui nilai postes, nilai tugas dan nilai tes evaluasi. c. Data kinerja guru diambil melalui lembar observasi kinerja guru selama proses pembelajaran. d. Data tanggapan siswa diperoleh melalui lembar angket siswa. e. Data tanggapan guru di ambil melalui lembar wawancara guru

G. Metode Analisis Data

a. Analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran Data aktivitas siswa dalam pembelajaran diperoleh menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan dianalisis secara deskriptif. Kriteria tingkat keatifan siswa dalam pembelajaran: Sangat aktif = skor 12 Aktif = skor 8-12 Cukup aktif = skor 8 b. Analisis data hasil belajar siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai postes, nilai tugas dan nilai tes evaluasi yang dianalisis dengan rumus sebagai berikut: NA = 4 2 1 1 xevaluasi xtugas xpostes + + c. Analisis data kinerja guru Data kinerja guru dalam pembelajaran dianalisis secara deskriptif sesuai dengan jumlah skor kriteria kinerja guru yang diperoleh dalam pembelajaran. Kriteria kinerja guru dalam pembelajaran. Sangat baik = skor 28-32 baik = skor 23-27 cukup baik = skor 18-22 Kurang baik = skor 13-17 jelek = skor 8-12 d. Analisis data tanggapan siswa Data hasil tanggapan seluruh siswa terhadap pembelajaran dianalisis tiap aspek, dimana option jawaban A diberi skor 4, option jawaban B diberi skor 3, option jawaban C diberi skor 2, dan option jawaban D diberi skor 1. Skor minimal untuk tiap aspek adalah 32 dan skor maksimalnya adalah 128, kemudian skor tersebut dibuat kriteria sebagai berikut. Kriteria skor tanggapan siswa Sangat positif = skor 105-128 Positif = skor 81-104 Cukup positif = skor 57-80 Kurang positif = skor 56 e. Analisis data tanggapan guru Data tanggapan guru terhadap kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar wawancara tanggapan guru. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Pembelajaran materi pencemaran lingkungan dengan menerapkan pendekatan aktivitas aesop’s telah dilaksanakan di SMAN 2 Pemalang. Hasil penelitian yang diperoleh meliputi data aktivitas siswa, hasil belajar siswa, kinerja guru dalam pembelajaran, serta tanggapan siswa dan tanggapan guru terhadap pembelajaran yang diterapkan .

1. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas siswa dalam pembelajaran diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas X.1 dan X.3 disajikan pada tabel berikut. Tabel 6 Jumlah siswa dengan kriteria tingkat aktivitas belajar yang dicapai pada kegiatan pembelajaran Kriteria keaktifan Jumlah siswa Kelas X.1 Kelas X.3 Kegiatan Belajar Kegiatan Belajar Diskusi I Diskusi II Observasi Diskusi I Diskusi II Observasi Sangat aktif 18 56 21 66 26 81 19 59 28 88 29 91 Aktif 14 44 11 34 6 19 13 41 4 12 3 9 Cukup aktif Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat aktivitas belajar siswa kelas X.1 dan X.3 seluruhnya mencapai kriteria aktif dan sangat aktif pada setiap kegiatan belajar. Meskipun seluruh siswa telah mencapai kriteria aktivitas belajar aktif dan sangat aktif pada setiap kegitan belajar, tetapi berdasarkan hasil analisis lembar aktivitas siswa pada kegiatan diskusi I masing-masing terdapat sebanyak 19 60 siswa kelas X.1 dan X.3 serta pada kegiatan diskusi II sebanyak 18 56 siswa kelas X.1 dan 17 53 siswa kelas X.3 memperoleh skor rendah pada aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 23