Melamin Formaldehid Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

dampak terhadap lingkungan, yaitu emisi formaldehid dengan kadar yang bervariasi yaitu rendah, sedang dan tinggi, tergantung dalam banyaknya formaldehid yang digunakan Sutigno P, 2006 dalam www.dephut.go.id . Lignin merupakan salah satu penyusun utama sel kayu yaitu molekul polifenol dengan struktur tiga dimensi, kompleks, bobot molekul yang tinggi, dan bercabang banyak. Salah satu cara membuat turunan lignin adalah dengan mereaksikan kayu dengan larutan yang mengandung SO 2 dan ion hydrogen sulfit pada suhu yang tinggi. Reaksi ini dikenal sebagai reaksi lignosulfonat Achmadi, 1990 dalam Widiyanto, 2002. Hasil reaksi antara lignin pada serbuk kayu dan senyawa aromatik alkohol pada suhu tinggi sehingga dapat diperoleh suatu larutan yang dapat digunakan sebagai perekat sering dikenal dengan perekat likuida kayu Ruhendi dkk, 2000 dalam Widiyanto 2002. Proses pembuatan perekat likuida kayu mengacu pada metode Pu 1991. Tabel 2. Persyaratan mutu fenol formaldehid cair menurut SNI 06-4567-1998 : No. Parameter Satuan Persyaratan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bentuk Kenampakan pH 25°C Kekentalan 25°C Berat jenis 25°C Sisa penguapan Masa galatinasi 100°C Keteguhan rekat kayu lapis • Keadaan kering • Setelah direbus 72 jam atau dikukus selama 12 jam pada tekanan 2 atm. - - - cps - menit kgcm 2 kgcm 2 Cair Merah kehitaman dan bebas dari kotoran. 10,0-13,0 130-300 1,165-1,200 40-45 ≥ 30 ≥ 10 ≥ 8

D. Melamin Formaldehid

Perekat melamin formaldehid MF merupakan salah satu perekat thermosetting yang biasa digunakan dalam pembuatan papan partikel. Sifat umum dari perekat ini diantaranya berwarna putih, kelarutan yang rendah terhadap air dan alkohol. Perekat ini diperoleh dari reaksi antara melamin dengan formaldehida yang menghasilkan methylol melamine dari kondensasi pada titik didihnya dengan perbandingan 1 : 2,5 – 3,5 pada pH 8 – 9 Ruhendi, 1988. Perekat MF biasanya digunakan untuk produk interior, furniture, laminasi dekoratif, produk dekoratif dengan garis rekat yang hampir tidak terlihat dan jarang digunakan sebagai perekat kayu struktural. Beberapa kelebihan dari perekat MF adalah tahan terhadap air dingin dan air panas, tahan terhadap serangan mikroorganisme, tahan terhadap cuaca, penampilan yang bagus serta stabilitas yang tinggi. Selain itu juga memiliki beberapa kekurangan yaitu harganya yang relatif mahal dibandingkan dengan perekat yang lain, dan storage life yang relatif pendek. Dalam aplikasinya pada proses pengempaan menggunakan kempa panas hot press pada suhu 120 o – 150 o C dan dalam penggunaannya untuk hardwood plywood , softwood plywood, serta produk lumber Charles, 1999. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2006 sampai bulan Agustus 2006, bertempat di Laboratorium Biokomposit, Laboratorium Keteknikan Kayu, serta Laboratorium Kimia Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

B. Bahan dan Alat

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah bambu tali Gigantochloa apus Kurz yang berasal dari desa Cibeureum yang telah digunakan pada bagian ruas tanpa buku untuk likuida bambu ukuran serbuk 20 – 60 mesh dan pembuatan papan partikel. Bahan – bahan lain yang digunakan antara lain larutan phenol teknis C 6 H 6 O, larutan H 2 SO 4 98 , formalin HCHO, NaOH 40 , serta melamin formaldehid. Alat yang digunakan meliputi peralatan persiapan pembuatan likuida bambu dan pengujian mutu likuida, peralatan pembuatan papan partikel, serta peralatan pengujian papan partikel. Peralatan persiapan pembuatan likuida dan pengujian mutu likuida terdiri dari golok, ember plastik, drum, oven, Willey mill, saringan 20-60 mesh, desikator, pemanas elektrik, pengaduk, gelas ukur, kaca datar, timbangan elektrik, cawan abu, indikator pH, beaker glass, erlenmeyer, tabung reaksi, viscotester VT- 04, piknometer, pipet tetes, stopwatch, alat tulis, alat hitung, dan tally sheet. Peralatan pembuatan papan partikel terdiri dari bak pencampur partikel dan perekat blender, penyemprot perekat compressor, pencetak papan, plat aluminium, pengempa panas, kipas angin, gelas ukur, beaker glass, dan alat pemotong cutter. Peralatan pengujian papan partikel terdiri dari alat tulis, penggaris, jangka sorong, gergaji, oven, desikator, timbangan elektrik, dan Universal Testing Mechine merk Instron.

C. Rancangan Percobaan dan Analisis Data