Dengan kadar perekat yang semakin banyak maka menyebabkan ikatan antar partikel menjadi kuat, sehingga air akan semakin sulit masuk ke dalam
papan. Kadar air rata – rata pada kadar perekat 10 sebesar 7,66 ; pada kadar perekat 15 sebesar 7,40 ; dan pada kadar perekat 20 sebesar 6.97 . Nilai
– nilai tersebut telah memenuhi standar JIS A 5908 – 2003 yang digunakan dengan nilai kadar air papan partikel sebesar 5 – 13 .
Dilihat dari histogram Lihat Gambar 6 hubungan kadar air dengan kadar perekat dapat diketahui bahwa nilai kadar air bervariasi. Hal ini disebabkan
karena distribusi perekat likuida bambu tidak merata pada kadar perekat ini sehingga ikatan antar partikel menjadi kurang kuat. Selain itu penyusunan partikel
bambu yang kurang merata sehingga papan partikel yang dihasilkan masih terdapat rongga sehingga air dapat masuk ke dalam papan yang mengakibatkan
kadar air menjadi lebih tinggi. Kerapatan papan partikel yang dihasilkan pada bagian tengah akan lebih tinggi dibandingkan dengan kerapatan papan pada
bagian tepi, sehingga dengan pengambilan contoh uji akan menentukan kerapatan papan partikel yang menunjukan nilai kerapatan yang berbeda. Oleh karena itu
kerapatan papan partikel yang semakin tinggi maka semakin rendah kadar air yang dihasilkan.
Hasil analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 atau taraf nyata 5 bahwa kadar air papan partikel tidak berbeda nyata pada kadar perekat dan
fortifikasi sehingga nilai yang dihasilkan relatif akan sama Lihat Tabel 5. Oleh karena itu kadar perekat 10 lebih disarankan sehingga dapat menghemat
penggunaan perekat. Tabel 5. Analisis sidik ragam kadar air papan partikel
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Rataan
Perlakuan F-hit
Peluang
Kadar Perekat 2
0.0001440 0.0000720
2.95 0.083
Fortifikasi 2
0.0001216 0.0000608
2.35 0.130
Kesalahan 15
0.0003658 0.0000244
Total 17
0.0005098
3. Daya Serap Air
Daya serap air merupakan persentase berat papan partikel yang menunjukan banyaknya air yang diserap oleh papan partikel setelah direndam
dengan air selama 24 jam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai daya serap air yang cukup bervariasi. Nilai daya serap air tertinggi pada kadar perekat 20 dengan
fortifikasi 15 yaitu sebesar 72,02 . Nilai daya serap air terendah diperoleh 39,27 untuk papan partikel bambu dengan kadar perekat 20 dan fortifikasi 45
. Nilai daya serap air rata- rata sebesar 52,20 .
Gambar 7. Histogram hubungan daya serap air dengan kadar perekat
Pada Gambar 7 bahwa nilai daya serap air cenderung menurun seiring dengan meningkatnya kadar perekat. Banyak kadar perekat yang diberikan maka
menyebabkan ikatan antar partikel menjadi kuat, sehingga air akan semakin sulit masuk ke dalam papan. Daya serap air rata – rata pada kadar perekat 10 sebesar
53,82 ; pada kadar perekat 15 sebesar 50,48 ; dan pada kadar perekat 20 sebesar 52,30 . Mengenai standar JIS A 5908 – 2003 tidak memiliki nilai daya
serap air papan partikel yang ditentukan. Akan tetapi daya serap air juga mempengaruhi kualitas papan partikel. Semakin kecil nilai daya serap air maka
kualitas papan akan semakin baik karena mempunyai hubungan linier dengan pengembangan tebal.
Daya serap air pada kadar perekat dengan fortifikasi 15 cenderung naik, sedangkan kadar perekat dengan fortifiksi 30 dan 45 cenderung menurun.
Hal ini disebabkan karena distribusi perekat likuida bambu yang menutupi pori – pori papan partikel tidak sama. Daya serap air dipengaruhi juga oleh jenis partikel
51 .6
1 59.
03 72.
02
51 .9
3 45.
17 45
.6 57.
92 47
.2 4
39. 27
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
10 15
20
Kadar Perekat D
aya S er
ap A
ir
f15 f30
f45
yang digunakan. Kerapatan papan partikel yang tidak merata menyebabkan adanya rongga sehingga air dapat masuk ke dalam papan partikel.
Hasil analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 atau taraf nyata 5 bahwa daya serap air papan partikel hanya dipengaruhi oleh fortifikasi Lihat
Tabel 6. Sedangkan kadar perekat dan interaksinya tidak memberikan perbedaan yang nyata.
Tabel 6. Analisis sidik ragam daya serap air papan partikel
Sumber Derajat
Bebas Jumlah
Kuadrat Rataan
Perlakuan F-hit
Peluang
Kadar Perekat 2
0.00335 0.00168
0.36 0.711
Fortifikasi 2
0.06805 0.03402
7.21 0.014
Interaksi 4
0.08005 0.02001
4.24 0.034
Kesalahan 9
0.04249 0.00472
Total 17
0.19394
Hasil uji Tukey pada taraf nyata 5 menunjukan bahwa fortifiksi 15 berbeda nyata dengan fortifiksi 30 tetapi tidak berbeda nyata dengan fortifiksi
45 . Fortifiksi 30 tidak berbeda nyata dengan fortifiksi 45 . Secara sistematis bahwa fortifikasi 15 akan menghasilkan kualitas papan partikel sama
dengan fortifikasi 45 sehingga fortifiksi 15 lebih disarankan karena lebih efisien dalam penggunaan perekat.
4. Pengembangan Tebal