Pengertian Kanker Payudara Etiologi dan Faktor Resiko
a. Faktor yang berhubungan dengan diet : Kemenkes, 2010 Faktor resiko ini dapat dibagi dua yaitu faktor resiko yang memperberat
terjadinya kanker dan yang mengurangi terjadinya kanker.
1.
Beberapa faktor yang memperberat seperti : a Peningkatan berat badan yang bermakna pada saat pasca menopause
b Diet ala barat yang tinggi lemak western style c Minuman beralkohol
2.
Faktor resiko yang mempunyai dampak positif seperti : a Peningkatan konsumsi serat
b Peningkatan konsumsi buah dan sayur b. Hormon dan faktor reproduksi
1. Menarche atau menstruasi pertama pada usia relatif muda kurang dari 12 tahun. Ketika seorang wanita mengalami menstruasi lebih awal,
rentang waktu antara perkembangan payudara dengan kehamilan cukup bulan pertama kali biasanya lebih lama dari pada wanita yang
menstruasi kemudian. Selama waktu ini, jaringan payudara immatur, lebih aktif dan rentan terhadap pengaruh hormon.
2. Menopause atau mati haid pada usia relatif lebih tua lebih dari 50 tahun
3. Nulliparabelum pernah melahirkan 4. Melahirkan anak pertama pada usia relatif lebih tua lebih dari 30 tahun.
Ketika sel payudara dibentuk ketika remaja, sel-sel tersebut immatur dan sangat aktif hingga mengalami kehamilan cukup bulan pertama
kali. Sel-sel payudara immatur tersebut sangat berespon terhadap hormon esterogen. Kehamilan cukup bulan pertama membuat sel-sel
payudara menjadi matur dan tumbuh lebih teratur. Inilah alasan utama mengapa kehamilan membantu memproteksi kanker payudara. Hamil
juga mereduksi jumlah total siklus menstruasi yang mungkin alasan lain mengapa hamil lebih dini menawarkan efek protektif.
5. Pemakaian kontrasepsi oral pil KB dalam waktu lama ≥7 tahun.
Masih terdapat kontroversi sampai saat ini terkait peran kontrasepsi oral dalam perkembangan kanker payudara. Namun, beberapa studi
menunjukkan bahwa kontrasepsi oral berperan dalam meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita pramenopause, tetapi tidak ada
wanita dalam pasca menopause. 6. Tidak menyusui. Menyusui dapat menurunkan resiko kanker payudara,
khususnya jika wanita menyusui lebih lama dari 1 tahun. Ini kurang menguntungkan untuk wanita yang menyusui kurang dari satu tahun.
Ada beberapa alasan mengapa menyusui menjaga kesehatan payudara : a Memproduksi susu yang akan membatasi kemampuan sel-sel
payudara untuk berproliferasi tidak terkendali. b Kebanyakan wanita memiliki siklus menstruasi yang lebih sedikit
ketika menyusui yang berefek menurunkan level esterogen. c Kebanyakan wanita berusaha untuk makan makanan yang bernutrisi
dan mengikuti gaya hidup yang lebih sehat membatasi rokok dan minum alkohol ketika menyusui.
c. Radiasi pengion pada saat pertumbuhan payudara Pada masa pertumbuhan, perubahan organ payudara sangat cepat dan
rentan terhadap radiasi pengion. d. Riwayat keluarga
Pada kanker payudara, telah diketahui beberapa gen yang dikenali mempunyai kecenderungan untuk terjadinya kanker payudara, yaitu gen
BRCA1, BRCA2 dan juga pemeriksaan histopatologi faktor proliferasi “p53 germline mutation”.
Pada masyarakat umum yang tidak dapat memeriksakan gen dan faktor proliferasinya, maka riwayat kanker pada keluarga merupakan salah satu
faktor resiko terjadinya penyakit. 1. Tiga atau lebih keluarga saudara ibu klien atau bibi dari sisi keluarga
yang sama terkena kanker payudara atau ovarium. 2. Dua atau lebih keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara
atau ovarium usia di bawah 40 tahun. 3. Adanya keluarga dari sisi yang sama terkena kanker payudara dan
ovarium. 4. Adanya riwayat kanker payudara bilateral pada keluarga.
5. Adanya riwayat kanker payudara pada pria dalam keluarga e. Riwayat adanya penyakit tumor jinak
Tumor jinak payudara diklasifikasikan menjadi proliferatif dan non- proliferatif. Tumor non-proliferatif tidak berhubungan dengan peningkatan
resiko kanker payudara.
Dengan mengetahui faktor resiko yang ada, akan memudahkan kita untuk mengidentifikasi apakah wanita tersebut tergolong resiko tinggi atau tidak,
mengintervensi serta memodifikasi faktor resiko yang ada.