Tingkat Pengetahuan Remaja PEMBAHASAN

payudara adalah SADARI. Minimnya informasi dan upaya publikasi deteksi dini kanker payudara menyebabkan penemuan dan penanganan kanker payudara belum bisa terkelola dengan baik. Dari hasil penelitian pada Tabel 4.3 menunjukkan tingkat pengetahuan dibagi dalam tiga kategori yaitu baik, sedang, kurang baik. Hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah responden sebelum diberikan penyuluhan kesehatan yaitu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 19 siswi 44,2, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 23 siswi 53,5, sedangkan dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1 siswi 2,3. Masih rendahnya pengetahuan responden ternyata berhubungan dengan tidak adanya kebiasaan responden mencari informasi tentang kesehatan khususnya tentang SADARI. Beberapa responden tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan SADARI yang merupakan upaya deteksi dini kanker payudara. Selain itu juga sebelumnya tidak pernah ada penyuluhan kesehatan khususnya mengenai SADARI di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, pihak sekolah juga belum pernah melakukan kerjasama dalam penyampaian informasi kesehatan dengan instansi terkait seperti Puskesmas Kelurahan Rambung maupun institusi pendidikan kesehatan termasuk Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan maka terjadi perubahan yaitu tingkat pengetahuan baik meningkat menjadi 40 siswi 93,0, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 3 siswi 7,0, dan tidak ditemukan lagi siswi dengan tingkat pengetahuan kurang. Hasil penelitian dengan menggunakan Tabel Wilcoxon diperoleh nilai T hitung-810,25 T tabel310 dan didukung dengan hasil analisis Wilcoxon Signed Ranks Test dengan α 0,05 diperoleh hasil yang signifikan p 0,001 yang berarti bahwa ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan tentang SADARI. Dari hasil penelitian sebelumnya oleh Tetty Rahmawaty kurangnya pengetahuan dari siswi kelas XI SMA Negeri I Candiroto tentang SADARI dapat mengakibatkan tidak adanya upaya untuk melakukan SADARI. Hal ini sesuai pendapat Notoatmodjo 2010 bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behavior, perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Untuk itu dilakukan penyuluhan atau pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI pada siswi agar pengetahuannya meningkat. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riri 2010 yang menyebutkan bahwa hasil uji independent sample t-test diperoleh nilai t hitung -22,179, dengan nilai p = 0,000 p0,05. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan tentang SADARI efektif untuk meningkatkan pengetahuan pada kelompok perlakuan, berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang SADARI terhadap pengetahuan responden dalam upaya deteksi dini kanker payudara. Peningkatan pengetahuan karena penyuluhan dalam penelitian ini di dukung dengan materi penyuluhan yang merupakan kebutuhan siswi, dalam penyampaiannya menggunakan metode ceramah dan praktek langsung juga adanya leaflet yang dibagikan kepada seluruh siswi sekaligus disertai dengan sesi tanya jawab sehingga dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang memberikan penyuluhan dengan sasaran penyuluhan dan diharapkan tingkat pemahaman siswi terhadap materi yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Langkah penting dalam penyuluhan kesehatan adalah dengan membuat pesan yang disesuaikan dengan sasaran termasuk dalam pemilihan media, intensitasnya dan lamanya penyampaian pesan, penyampaian informasi dipengaruhi oleh metode dan media yang digunakan yang mana metode dan media penyampaian informasi dapat memberikan efek yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan Notoadmodjo, 2007. Ini bisa dilihat dari hasil analisa penelitian di atas yang menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan, hal ini membuktikan bahwa metode penyuluhan efektif digunakan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang SADARI.

5.2. Sikap Remaja

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari- hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu Notoadmojo, 2003. Menurut Azwar, 2005 sikap terdiri dari tiga komponen pokok yaitu 1 kepercayaan atau keyakinan , ide, konsep dan pemikiran terhadap objek, 2 kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, 3 kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen inilah yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dari hasil penelitian pada Tabel 4.4 menunjukkan sikap dibagi dalam lima kategori yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan maka terjadi perubahan yaitu sikap baik meningkat menjadi 28 siswi 65,1 dan sikap cukup sebanyak 15 siswi 34,9. Hasil penelitian dengan menggunakan Tabel Wilcoxon diperoleh nilai T hitung-642 T tabel310 dan didukung dengan hasil analisis Wilcoxon Signed Ranks Test dengan α 0,05 diperoleh hasil yang signifikan p = 0,003 yang berarti bahwa ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan tentang SADARI pada siswi SMK N 3 Tebing Tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaukan oleh Sulastri dimana berdasarkan hasil analisis statistik pada kegiatan intervensi penyuluhan kesehatan pada kelompok eksperimen memperoleh nilai p 0,001 yang berarti pada α 0,05 terlihat ada perbedaan yang signifikan sikap pada responden setelah adanya kegiatan penyuluhan tentang SADARI. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riri 2010 yang menunjukkan bahwa hasil uji independent sample t-test diperoleh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Terhadap Sikap Remaja Putri yang Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMA Negeri 1 Marbau Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2014

5 92 121

Determinan Perillaku Sadari Remaja Putri dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2014

6 61 118

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di SMK Bisnis Manajemen Administrasi Perkantoran Bina Satria Medan Tahun 2010

1 92 88

PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN CARA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

1 3 16

SKRIPSI PENGARUH PELATIHAN SADARI TERHADAP PENGETAHUAN, Pengaruh Pelatihan Sadari Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Siswi SMK Dwija Dharma Boyolali.

0 2 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SADARI sebagai Alat Deteksi Dini Kanker Payudara 2.1.1 Deteksi Dini - Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI di SMA Negeri 1 dan SMA Citra

0 1 34

II. PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SADARI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyuluhan Kesehatan 2.1.1 Pengertian Penyuluhan Kesehatan - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun

0 1 34

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Sadari Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Dalam Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara Di Smk Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun 2015

0 3 12

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI YANG MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMA NEGERI 1 MARBAU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 13