105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penerapan arsitektur pada Museum Tsunami Aceh memenuhi enam elemen konsep arsitektur tradisional Aceh yaitu :
1. Denah bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada arah pintu masuk,
penempatan ruang dan letak tangga. 2.
Tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada bentuk seperti rumah panggung Aceh dengan pengunaan kolom.
3. Ornamen pada tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada
ornamen keagamaan 4.
Warna pada tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada warna awal perancangan yang merupakan ciri rumah tradisional Aceh.
5. Material lantai pada teknologi bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat
pada lantai papan kayu yang digunakan sebagai jembatan di ruang atrium. 6.
Struktur pada Teknologi Bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada pengunaan kolom sebagai penopang, penggunaan konsep struktur tahan gempa.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami Aceh yang dilihat dari penerapan arsitektur tradisional Aceh memenuhi tiga elemen
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
106
1. Unsur budaya tradisional Aceh : terdapat pada bagian dinding kulit kedua
eksterior yang di aplikasikan membentuk huruf Y. 2.
Filosofi Tsunami : Bentuk bangunan Museum Tsunami Aceh menganalogikan bentuk
kapal di atas rumah. Bentuk denah yang seperti pusaran air gelombang tsunami di laut.
Pengunaan unsur air dan suara gemuruh pada ruang lorong tsunami. 3.
Konsep Islami : terdapat pada ruang doa yang membentuk seperti sumur silender yang terdapat
tulisan arab “Allah” . Dari penjabaran diatas, maka dapat dilihat bahwa sang Arsitek yaitu Ridwan
Kamil berusaha menerapkan nilai-nilai unsur budaya dan arsitektur tradisional Aceh pada perancangan Museum Tsunami Aceh. Meski demikian, kadar penerapan konsep
bangunan Arsitektur tradisional Aceh maupun unsur budaya Tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh ini masih sangat sedikit. Hal tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor antara lain tipe bangunan, fungsi bangunan, serta faktor lainnya.
5.2. Saran