Kebutuhan Zat Gizi pada Remaja

supaya suasana makan selalu tenang, sehingga makan pun dapat dilakukan dengan tidak tergesa- gesa Ginting, 2003.

2. Kebutuhan Zat Gizi pada Remaja

Kebutuhan nutrisi gizi pada masa remaja perlu mendapat perhatian karena beberapa alasan berikut yaitu kebutuhan akan nutrisi yang meningkat karena adanya peningkatan pertumbuhan fisik dan perkembangan; berubahnya gaya hidup dan kebiasaan makan pada masa ini berpengaruh pada kebutuhan dan asupan zat gizi nutrient; dan kebutuhan khusus nutrient perlu diperhatikan pada kelompok remaja yang memiliki aktivitas olahraga, mengalami kehamilan, gangguan perilaku makan, retriksi asupan makan, konsumsi alkohol, obat- obatan maupun hal- hal lain yang biasa terjadi pada remaja Adriani dan Wirjatmadi, 2012. 2. 1 Energi Energi diartikan sebagai suatu kapasitas untuk melakukan pekerjaan. Salah satu cara untuk mengukur energi yaitu melalui pembentukan panas Nurachmah, 2001. Menurut Roshdal 1983 dalam Nurachmah, 2001 jumlah energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar satu derajat celcius adalah satu kalori. Ukuran yang sering digunakan adalah kilokalori 1.000 kalori atau dalam ilmu fisika menggunakan satuan joule atau kilojoule. Meskipun sistem joule seringkali digunakan, satuan kalori adalah satuan energi yang sering dipakai dalam membahas masalah nutrisi. Universitas Sumatera Utara 2. 1. 1 Sumber Energi Martin Coolidge 19678 dalam Nurachmah, 2001 menyebutkan sumber energi untuk tubuh diperoleh dari masukan protein, karbohidrat dan lemak serta bahan makanan yang disimpan dalam tubuh khususnya cadangan lemak dan alkohol. 2. 1. 2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Total Energi Jumlah energi yang dibutuhkan seseorang tergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan dan bentuk tubuh. Balita biasanya membutuhkan energi lebih banyak untuk pertumbuhan, hal ini disebabkan mereka sangat aktif. Individu berusia lanjut membutuhkan sedikit energi. Pegawai kantor membutuhkan energi yang lebih rendah daripada buruh yang menggunakan otot. Demikian pula pria lebih banyak membutuhkan energi dibandingkan dengan wanita Nurachmah, 2001. Menurut Nurachmah 2001 ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan total energi, antara lain: a. Usia Karena terjadi penurunan kebutuhan energi pada saat istirahat dan ketika beraktivitas seiring dengan bertambahnya usia maka total energi yang dibutuhkan orang dewasa lebih rendah daripada anak- anak. Selama periode pertumbuhan, tubuh lebih banyak membutuhkan energi. Pertumbuhan tercepat terjadi pada usia dua tahun pertama, remaja dan kehamilan. Sebagai contoh, remaja yang aktif membutuhkan kalori sebesar 3600 kkal, dan Universitas Sumatera Utara seorang wanita berusia 70 tahun hanya memerlukan 1800 kkal Kozier Erb, 1983 hal. 664. b. Ukuran tubuh Seseorang dengan ukuran tubuh yang besar mempunyai kebutuhan energi total yang lebih besar daripada orang berbadan kecil. c. Suhu lingkungan Suhu kamar di bawah 20 o C 68 F meningkatkan kebutuhan energi. d. Kehamilan Kehamilan meningkatkan BMR wanita. Ibu hamil membutuhkan energi yang lebih banyak sebagai sumber kekuatan untuk melakukan aktivitas fisik. 2. 2 Protein Protein adalah fondasi sel pada manusia. Protein merupakan zat pembangun jaringan tubuh. Protein terutama terdapat pada otot dan kelenjar, organ- organ dalam, otak, syaraf, kulit, rambut, kuku, enzim- enzim, dan hormon. Protein merupakan bahan nutrisi paling esensial bagi pertumbuhan sel dan jaringan tubuh Nurachmah, 2001. Sementara menurut Almatsier 2005, protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat- zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Universitas Sumatera Utara 2. 2. 1 Fungsi Protein Sediaoetama 2006 menguraikan fungsi protein yaitu sebagai zat pembangun; berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan; menggantikan sel- sel yang mati dan aus terpakai; berfungsi dalam mekanisma pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain; sebagai zat pengatur, protein mengatur proses- proses metabolisma dalam bentuk enzim dan hormon; salah satu sumber utama energi, bersama- sama dengan karbohidrat dan lemak; dan juga dalam bentuk kromosom, protein berperan dalam menyimpan dan meneruskan sifat- sifat keturunan dalam bentuk genes. Berikut fungsi protein menurut Almatsier 2005: a. Pertumbuhan dan pemeliharaan Pertumbuhan atau penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino yang sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan perbaikan. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan lain. b. Pembentukan ikatan- ikatan esensial tubuh Hormon- hormon seperti tiroid, insulin, dan epinefrin adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan- ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan- perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara c. Mengatur keseimbangan air Distribusi cairan di dalam intraseluler, ekstraseluler, dan intravaskuler harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostatis. Keseimbangan ini diperoleh melalui sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan cairan di dalam jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal kekurangan protein. d. Memelihara netralitas tubuh Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf konstan. e. Pembentukan antibodi Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan- bahan racun dikontrol oleh enzim- enzim yang terutama terdapat di dalam hati. Dalam keadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan- bahan racun ini berkurang. f. Mengangkut zat- zat gizi Mengangkut zat- zat gizi dari saluran cerna melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dan darah ke jaringan- jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel- sel. Kekurangan protein menyebabkan gangguan pada absorpsi dan transportasi zat- zat gizi. g. Sumber energi Protein ekuivalen dengan kerbohidrat, karena menghasilkan 4 kkalprotein. Namun protein sebagai sumber energi relatif lebih mahal, baik dalam harga maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Universitas Sumatera Utara 2. 2. 2 Sumber Protein Secara umum dikenal dua jenis protein, yaitu protein hewani yang berasal dari hewan dan protein nabati yang berasal dari tumbuhan. Protein hewani dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan seperti ikan, daging, telur dan susu. Jenis ikan berprotein tinggi antara lain: bandeng, kakap, mas, selar, udang, ikan asin, dan teri. Dari daging antara lain: ayam, babi, kambing, kerbau, sapi, hati, usus, dan babat. Jenis susu berprotein tinggi antara lain: susu sapi, susu bubuk skim, susu bubuk murni, susu kerbau, dan susu kambing. Protein nabati terutama berasal dari kacang- kacangan serta bahan makanan yang terbuat dari kacang, seperti: kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, oncom, tahu, dan tempe Nurachmah, 2001. 2. 2. 3 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Protein Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebutuhan protein setiap individu berbeda- beda Nurachmah, 2001, antara lain: a. Ukuran tubuh Orang yang mempunyai ukuran tubuh yang besar membutuhkan protein yang lebih banyak. b. Usia Protein yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan, 2-3 kali lebih tinggi daripada orang dewasa. Selama pubertas kebutuhan protein meningkat. Universitas Sumatera Utara c. Jenis kelamin Karena jumlah lemak lebih banyak dan masa otot pada wanita lebih kecil maka kebutuhan protein sedikit lebih rendah daripada laki- laki dengan usia dan berat yang sama. d. Kehamilan dan laktasi Ibu hami dan ibu menyusui lebih banyak membutuhkan protein bagi pertumbuhan fetus dan produksi ASI. 2. 3 Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Angka Kecukupan Gizi AKG atau Recommended Dietary Allowences RDA adalah taraf konsumsi zat- zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan di Indonesia adalah AKG yang ditetapkan pada Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional tahun 1998. Tujuan penetapan AKG ini adalah untuk acuan perencanaan makanan dan menilai tingkat konsumsi makanan individu masyarakat Almatsier, 2005. Kebutuhan kalori pada remaja pria usia 16-19 tahun yang dianjurkan oleh Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional tahun 1998 adalah 2500 Kkalori, sedangkan pada remaja putri usia 16-19 tahun adalah 2000 Kkalori. Untuk kebutuhan protein pada remaja pria usia 16-19 tahun adalah 66 gram, sedangkan pada remaja putri usia 16-19 tahun adalah 51 gram. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Angka Kecukupan Gizi Rata- rata yang Dianjurkan Per Orang Per Hari Golongan umur Energi Kkal Protein gr Pria: 16-19 tahun 2500 66 Wanita: 16-19 tahun 2000 51 Sumber: Almatsier 2005

3. Indeks Massa Tubuh IMT