Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

45

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

1.1 Demografi Responden Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMAN 2 Balige kelas X dan XI yang berusia 14-17 tahun. Sampel telah menyetujui menjadi responden dan memenuhi kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya. Sampel yang diperoleh yaitu sebanyak 70 orang dengan teknik pengambilan total sampling. Tabel 5. 1 Distribusi Demografi Responden N = 70 Karakteristik Frekuensi n Persentase Usia 14 1 1,4 15 21 30,0 16 34 48,6 17 14 20,0 Jenis Kelamin Laki- laki 31 44,3 Perempuan 39 55,7 Agama Kristen Protestan 59 84,3 Kristen Katolik 9 12,9 Islam 2 2,9 Suku Batak 69 98,6 Jawa 1 1,4 Kelas X 40 57,1 XI 30 42,9 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia 16 tahun 48,6, berjenis kelamin perempuan 55,7, beragama Kristen Protestan 84,3, memiliki suku Batak 98,6, dan duduk di kelas X 57,1. 1.2 Pola Makan Responden 1.2.1 Jenis Makanan Pola makan responden berdasarkan susunan jenis makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. 2 Distribusi Karakteristik Jenis Makanan Responden N = 70 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki susunan jenis makanan pada kategori kurang lengkap 38,6 dan minoritas responden dengan susunan jenis makanan tidak lengkap 1,4 . 1.2.2 Jumlah Energi Responden Pola makan responden berdasarkan jumlah konsumsi energi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Karakteristik Frekuensi n Persentase Jenis Makanan Sangat Lengkap 25 35,7 Lengkap 17 24,3 Kurang Lengkap 27 38,6 Tidak Lengkap 1 1,4 Total 70 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. 3 Distribusi Jumlah Energi Responden N = 70 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat konsumsi energi sangat rendah 60,0 dan minoritas responden berada pada tingkat konsumsi energi cukup 5,7. 1.2.3 Jumlah Protein Responden Pola makan responden berdasarkan jumlah konsumsi protein dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5. 4 Distribusi Jumlah Protein Responden N = 70 Dari hasi yang didapat maka diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tingkat konsumsi protein sangat tinggi 85,7 dan minoritas responden berada pada tingkat konsumsi protein kategori cukup dan kategori rendah 2,9. 1.2.4. Frekuensi Makan Responden Pola makan responden berdasarkan frekuensi makan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Karakteristik Frekuensi n Persentase Jumlah Energi Sangat Tinggi 9 12,9 Tinggi 7 10,0 Cukup 4 5,7 Rendah 8 11,4 Sangat Rendah 42 60,0 Total 70 100 Karakteristik Frekuensi n Persentase Jumlah Protein Sangat Tinggi 60 85,7 Tinggi 3 4,3 Cukup 2 2,9 Rendah 2 2,9 Sangat Rendah 3 4,3 Total 70 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. 5 Distribusi Frekuensi Makan Responden N =70 Karakteristik Frekuensi n Persentase Frekuensi Makan Tinggi 2 2,9 Sedang 24 34,3 Rendah 44 62,9 Total 70 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki frekuensi makan yang rendah 62,9 dan minoritas responden dengan frekuensi makan tinggi 2,9. 1.3. Indeks Massa Tubuh Responden Berdasarkan pengukuran berat badan dan tinggi badan kemudian menghitung IMTnya, maka diperoleh IMT responden yang tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 5. 6 Distribusi Indeks Massa Tubuh Responden N =70 Karakteristik Frekuensi n Persentase IMT Obesitas 1 1,4 Gemuk 9 12,9 Normal 59 84,3 Kurus 1 1,4 Total 70 100 Mayoritas responden memiliki IMT normal 84,3 dan minoritas responden dengan IMT kategori obesitas dan kategori kurus 1,4. Universitas Sumatera Utara 1.4. Hubungan Jenis Makanan dengan Indeks Massa Tubuh Tabel 5. 7 Hubungan Jenis Makanan dengan Indeks Massa Tubuh IMT p value N Kurus Normal Gemuk Obesitas Jenis Makanan 0,058 Tidak lengkap 1 1 Kurang lengkap 1 20 6 27 Lengkap 15 1 1 17 Sangat lengkap 24 1 25 Berdasarkan hasil analisis statistik tidak didapati adanya hubungan yang signifikan antara jenis makanan dengan IMT dimana p 0,05. 1.5. Hubungan Jumlah Konsumsi Energi dengan Indeks Massa Tubuh Tabel 5. 8 Hubungan Jumlah Konsumsi Energi dengan Indeks Massa Tubuh IMT p value N Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah Energi 0,392 Sangat rendah 1 33 7 1 42 Rendah 8 8 Cukup 4 4 Tinggi 6 1 7 Sangat tinggi 8 1 9 Berdasarkan hasil analisis statistik tidak didapati adanya hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi energi dengan IMT dimana p 0,05. Universitas Sumatera Utara 1.6. Hubungan Jumlah Konsumsi Protein dengan Indeks Massa Tubuh Tabel 5. 9 Hubungan Jumlah Konsumsi Protein dengan Indeks Massa Tubuh IMT p value N Kurus Normal Gemuk Obesitas Jumlah Protein 0,937 Sangat rendah 3 3 Rendah 1 1 2 Cukup 1 1 2 Tinggi 3 3 Sangat tinggi 52 8 60 Berdasarkan hasil analisis statistik tidak didapati adanya hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi protein dengan IMT dimana p 0,05. 1.7. Hubungan Frekuensi Makan dengan Indeks Massa Tubuh Tabel 5. 10 Hubungan Frekuensi Makan dengan Indeks Massa Tubuh IMT p value N Kurus Normal Gemuk Obesitas Frekuensi Makan 0,109 Rendah 1 34 8 1 44 Sedang 23 1 24 Tinggi 2 2 Berdasarkan hasil analisis statistik tidak didapati adanya hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi protein dengan IMT dimana p 0,05.

2. Pembahasan